Breaking News:

Politik Viral

Purbaya Dituding Asal Bicara, Muhidin Gubernur Kalsel Emosi soal Dana Triliunan: Koboi Salah Tembak!

Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin emosi saat Menteri Keuangan Purbaya menyebut adanya dana sebesar Rp5,165 triliun mengendap.

|
Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Banjarmasinpost
PURBAYA VS MUHIDIN - Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin emosi saat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut adanya dana sebesar Rp5,165 triliun mengendap di rekening perbankan daerah Kalimantan Selatan. 

Ia menambahkan, Pemprov Kalsel telah mengirim klarifikasi resmi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menegaskan bahwa dana tersebut bukan milik Pemkot Banjarbaru, sebagaimana sempat disalahartikan dalam laporan perbankan.

Bukan Salah Nama, Hanya Salah Kode

Di balik kekisruhan data itu, ternyata ada kesalahan teknis yang sederhana namun berdampak besar.

Muhidin menjelaskan bahwa rekening deposito itu sepenuhnya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Hanya saja, terjadi kesalahan penginputan kode Golongan Pihak Lawan (GPL) di sistem Bank Kalsel, yang membuat datanya seolah-olah milik Pemkot Banjarbaru.

“Rekeningnya tetap atas nama Pemerintah Provinsi. Hanya salah input kode saja,” tegasnya.

Meski begitu, Muhidin meminta pihak Bank Kalsel melakukan evaluasi internal agar kesalahan serupa tak terulang.

“Saya minta Bank Kalsel melakukan evaluasi. Ini berat dan menggegerkan, karena tanggapan masyarakat beragam,” ujarnya.

Baca juga: Nasib Pemda dan Kemendagri Setelah Purbaya Bongkar Dana Mengendap di Bank, Kini Dipanggil DPR

Dana Produktif, Bukan Pasif

Bagi Muhidin, isu ini menjadi momentum untuk meluruskan persepsi publik tentang cara kerja keuangan daerah.

Ia menilai, menyimpan kas daerah dalam bentuk deposito dan giro justru langkah efisien dan menguntungkan bukan tanda kelalaian.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa dicontoh kepala daerah se-Indonesia.

Ada uang yang disimpan di giro, ada yang disimpan di deposito. Ketika dibutuhkan, tinggal dialihkan dan dicairkan,” tutur Muhidin dengan nada optimis.

Akhir dari Salah Paham

Kunjungan ke Bank Kalsel hari itu berakhir menjelang petang. Namun bagi Gubernur Muhidin, polemik dana triliunan rupiah ini meninggalkan pesan penting: betapa berbahayanya data yang disampaikan tanpa verifikasi.

Dengan nada diplomatis namun tetap menyengat, ia menutup pernyataannya:

“Kami harap Menteri Keuangan cepat-cepat meluruskan yang ada ini.”

Dan sore itu, di bawah langit Banjarbaru yang mulai meredup, suara Muhidin bergema tegas, lugas, dan mengandung peringatan: “Jangan sampai koboy salah tembak.”

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Banjarmasinpost)

Halaman 3/3
Tags:
PurbayaKalimantan SelatanMenkeuMuhidin
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved