Niat Baik Berujung Pemecatan, Kini Abdul Muis dan Rasnal Dapat Dukungan, Siswa Galang Donasi "Sedih"
Niat baik bantu guru honorer malah berujung dengan pemecatan, kini Abdul Muis dan Rasnal mendapatkan dukungan dari banyak pihak
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Niat baik membantu guru honorer justru berujung pada pemecatan.
- Namun, kini Abdul Muis dan Rasnal mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
- Salah satu bentuk dukungan datang dari para siswa yang menilai keduanya telah berjuang demi keadilan.
TRIBUNTRENDS.COM - Gelombang dukungan terus mengalir bagi dua guru asal Luwu Utara, Abdul Muis dan Rasnal, yang sebelumnya dipecat karena membantu para tenaga honorer.
Setelah keputusan rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto, banyak pihak menyuarakan solidaritas dan apresiasi atas perjuangan mereka yang dinilai mencerminkan ketulusan seorang pendidik.
Para siswa di berbagai sekolah menggalang donasi sebagai bentuk dukungan moral dan finansial bagi dua guru tersebut.
Sementara itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah lebih dulu mengajukan permohonan grasi kepada Presiden sebelum akhirnya rehabilitasi diberikan.
Kasus yang menimpa Abdul Muis dan Rasnal bermula dari kegiatan pengumpulan sumbangan komite sekolah sebesar Rp20.000 per siswa.
Dana tersebut dimaksudkan untuk membantu guru honorer yang belum menerima honor selama 10 bulan pada tahun 2017.
Namun, niat baik itu justru berujung pahit.
Tindakan keduanya dituding sebagai pungutan liar (pungli), hingga akhirnya mereka dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari status aparatur sipil negara.
Kisah ini bermula pada tahun 2018, saat Rasnal baru dilantik sebagai Kepala SMAN 1 Luwu Utara.
Ia didatangi oleh sepuluh guru honorer yang mengeluhkan belum menerima bayaran selama hampir satu tahun.
Baca juga: Niat Bantu Guru Honorer, Rasnal & Abdul Muis Malah Dipecat, Status ASN Hilang: Ini Soal Kemanusiaan
Berangkat dari kepedulian itu, Rasnal pun menggelar rapat dewan guru bersama komite sekolah dan orang tua siswa untuk mencari solusi.
Rapat yang berlangsung pada 19 Februari 2018 itu akhirnya melahirkan kesepakatan: setiap orang tua siswa akan menyumbang Rp20.000 per bulan secara sukarela, dengan dana dikelola oleh pihak komite.
“Semua orangtua setuju. Tidak ada paksaan, tidak ada yang menolak. Komite sendiri yang mengetuk palu,” kata Rasnal, dikutip dari Kompas.com.
Dalam pelaksanaannya, Abdul Muis ditunjuk sebagai bendahara yang bertugas mengelola dana tersebut.
Penunjukan ini dilakukan secara resmi berdasarkan hasil rapat bersama orang tua siswa dan pengurus komite sekolah.
Sumber: Kompas.com
| Jaminan Seumur Hidup! Taspen Pastikan Gaji Pensiun PNS Cair Tepat Waktu, Asal Penuhi 2 Syarat Ini |
|
|---|
| DPRD Sulsel Soroti Kasus Abdul Muis-Rasnal, Minta Inspektorat Luwu Utara Disanksi: Harus Didalami |
|
|---|
| Didemo di Polda Metro Terkait Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuding Massa Bayaran: Saya Tahu yang Nyuruh! |
|
|---|
| Bukan Ditebus! Polisi Akhirnya Bongkar Rahasia di Balik Penyerahan Bilqis oleh Suku Anak Dalam |
|
|---|
| Sudah Cek? PT Taspen Menyalurkan Gaji Pensiunan PNS Tiap Bulan, Sesuai dengan Golongan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Luwu-Utara-Sulawesi-Selatan-Abdul-Muis-dan-Rasnal.jpg)