Breaking News:

Berita Viral

Bukan Ditebus! Polisi Akhirnya Bongkar Rahasia di Balik Penyerahan Bilqis oleh Suku Anak Dalam

Polisi membantah rumor yang menyebut aparat menyerahkan uang kepada masyarakat adat Suku Anak Dalam untuk mengambil Bilqis.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Polrestabes Makassar/Istimewa
DRAMA PENCULIKAN BILQIS - Bilqis yang berusia empat tahun menolak saat dijemput polisi. Aparat membantah rumor yang menyebut polisi menyerahkan uang kepada masyarakat Suku Anak Dalam untuk mengambil Bilqis. 

Ringkasan Berita:
  • Polisi Tegaskan Tak Ada Uang dalam Proses Evakuasi Bilqis
  • Negosiasi Dua Hari di Tengah Hutan Berjalan Alot tapi Kondusif
  • Suku Anak Dalam Juga Jadi Korban Penipuan Sindikat TPPO

 

TRIBUNTRENDS.COM - Suasana di tengah hutan Kabupaten Merangin, Jambi, berubah tegang pada awal November 2025. Di balik rimbunnya pepohonan dan sunyinya malam, sekelompok aparat kepolisian bersama petugas Dinas Sosial menempuh perjalanan berat demi satu tujuan: membawa pulang Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar yang sempat menghilang dan ditemukan bersama masyarakat Suku Anak Dalam (SAD).

Namun di balik kisah heroik evakuasi itu, beredar rumor bahwa proses penyerahan Bilqis disertai uang tebusan kepada masyarakat adat. Kabar tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik.

Polisi pun tak tinggal diam. Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah Muntu, yang memimpin langsung negosiasi di lapangan, membantah keras tuduhan tersebut.

“Kami tidak ada menyerahkan uang (seperti yang beredar).

Tim jajaran Polda Jambi memberikan penjelasan dari ketua adat atau temanggung-temanggung, dibantu dari Dinas Sosial juga akhirnya mereka paham,” tegas Nasrullah, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Menguak Sisi Keji Sri Yuliana: Sebelum Jual Bilqis Rp 80 Juta, Pelaku Pernah Jual Anaknya Sendiri

Perjalanan Panjang dan Negosiasi di Tengah Gelapnya Hutan

Proses pembebasan Bilqis bukan perkara mudah. Nasrullah menuturkan, negosiasi yang dilakukan dengan masyarakat adat SAD berlangsung alot dan penuh kehati-hatian.

Para petugas sadar, sedikit saja salah langkah bisa menimbulkan kesalahpahaman di tengah komunitas adat yang selama ini hidup jauh dari hiruk pikuk kota.

Pembicaraan pertama dilakukan pada Jumat (7/11/2025) malam, berlanjut hingga Sabtu (8/11/2025) malam.

Dua hari penuh ketegangan di tengah alam yang sunyi, hanya ditemani penerangan seadanya.

“Dengan kesabaran dari anggota-anggota yang akhirnya bisa membuahkan hasil, negosiasi yang alot dua malam satu hari,” ujar Nasrullah.

Dalam proses tersebut, tim gabungan dari Polsek Panakkukang, Polda Jambi dan Dinas Sosial Jambi turun tangan langsung.

Mereka dibantu oleh para temanggung dan ketua adat SAD, tokoh-tokoh yang dihormati di komunitas tersebut.

“Kami dibantu dengan temanggung-temanggung, kemudian ketua-ketua adat, jajaran dari Polda Jambi dan Dinas Sosial.

Halaman 1/3
Tags:
BilqisJambiSuku Anak Dalam
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved