Breaking News:

Berita Kriminal

CARI Kerang, 2 Warga Pandeglang Nahas Diterkam Buaya, 1 Diseret ke Dasar Sungai 'Belum Ketemu'

Sebanyak dua warga diterkam buaya terjadi di Kampung Sindang Rahayu, Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Kolase Cufbi/pexels
Sebanyak dua warga diterkam buaya terjadi di Kampung Sindang Rahayu, Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, satu masih hilang. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib nahas dua warga Pandeglang, Banten, yang di terkam buaya saat mencari kerang di sungai.

Namun seorang warga diseret buaya ganas tersebut hingga ke dasar sungai.

Hingga kini, kepala desa setempat mengatakan, korban belum juga ditemukan.

Baca juga: Rumah bak Kebun Binatang, Pasutri Ini Goreng Telur Buaya untuk Lauk: Rasanya Kenyal dan Creamy

Sebanyak dua warga diterkam buaya terjadi di Kampung Sindang Rahayu, Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Keduanya dilaporkan diterkam buaya sedang mencari kerang di Sungai Cilemer, Minggu (16/7/2023) siang.

Kepala Desa Idaman, Hilman, mengatakan kedua korban bernama korban Among (32) dan Boin (30) tengah berada di tengah sungai untuk mencari toe atau kerang di Sungai Cilemer saat buaya tiba-tiba menerkam.

Ilustrasi buaya
Ilustrasi buaya (warga via Tribun Palopo)

"Buaya awalanya menerkam Boin, tapi bisa menghindar dan akhirnya Among yang jadi sasaran dan dibawa ke dasar sungai," kata Hilman dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu.

Hilman mengatakan, Boin yang selamat mengalami luka terkaman buaya di muka dan lengan. Sementara Among saat ini belum ditemukan.

Saat ini tim gabungan dari Kecamatan, Koramil Polsek hingga Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun ke lokasi untuk mencari Among.

Menurut Hilman, di Sungai Cilemer sudah beberapa kali terjadi insiden buaya menerkam warga, bahkan dalam satu bulan ini sudah beberapa kali terjadi.

Pemerintah desa disebut juga sudah memasang papan peringatan adanya buaya di sepanjang bantaran Sungai Cilemer.

Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Serang saat dikonfirmasi terpisah, mengatakan akan menerjunkan tim untuk menangkap keberadaan buaya di Sungai Cilemer.

Baca juga: PILU Karyawan Perusahaan Sawit, Tewas Diterkam Buaya 4 Meter Saat Berburu Burung, Tubuh Terkoyak

"Kita nanti akan turun kelapangan untuk memastikan itu, ya mungkin kalau memang bisa kita akan melakukan penangkapan," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah III BKSDA Serang, Tuwuh Rahadianto Laban.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (kompas.com)

Sementara proses penangkapan akan dilakukan, Tuwuh meminta kepada warga di sekitar lokasi munculnya buaya untuk waspada kemunculan buaya dan mengancam warga.

"Ya warga tetap agar waspada berhati-hati, seandainya pun kalau tertangkap atau menangkap agar segera melaporkan ke BKSDA," kata dia.

PILU Karyawan Perusahaan Sawit, Tewas Diterkam Buaya 4 Meter Saat Berburu Burung, Tubuh Terkoyak

Nasib nahas seorang karyawan perusahaan sawit yang tewas diterkam buaya saat berburu burung.

Korban meninggal dunia di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter.

Tubuh korban mengalami luka koyak setelah diselamatkan.

Lantas bagaimana kronologi selengkapnya?

Baca juga: ASTAGA! 2 Hari Hilang, Pria di Pasuruan Ternyata Tewas, Mayat dalam Karung, Ada Bekas Penganiayaan

Kembali terjadi konflik manusia dan buaya, seorang pekerja perusahaan sawit meninggal di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter.

Korban serangan buaya adalah karyawan PT Kaswari Unggul bernama Ahmad Jumadi (23) yang tinggal di mes perusahaan di Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

ilustrasi buaya mengintai di sungai
ilustrasi buaya mengintai di sungai (pexels.com)

"Buaya yang menyerang cukup besar, sekitar 3-4 meter. Korban diserang saat berburu burung di dekat kanal perusahaan sawit," kata Camat Dendang, Surya Aldian melalui sambungan telepon, Rabu (28/6/2023).

Ia menuturkan Dendang memang daerah dengan populasi tertinggi di Tanjab Timur.

Dengan adanya degradasi sungai dan rendahnya pasokan makanan memicu buaya menyebar ke dalam kanal-kanal yang dibuat perusahaan.

Lokasi kejadian bukan di sungai alami, melainkan dalam kanal perusahaan. Artinya dengan populasi tinggi, buaya telah menyebar ke berbagai tempat.

Pemerintah, kata Surya sebenarnya telah memasang papan pengumuman daerah rawan buaya di banyak titik sungai dan kanal.

Kronologi

Peristiwa seorang warga diterkam buaya bermula pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, Ahmad Jumadi memikat atau mencari burung di kanal G.2 milik PT Kaswari Unggul.

Lokasinya berada di belakang mes perusahaan kelapa sawit, masuk dalam wilayah Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Baca juga: Tolong Anak Kita Dibawa Buaya Putih Racauan Pilu Ibu, 2 Balitanya Tenggelam,1 Ketemu Tinggal Jasad

Tidak seperti biasa, korban hingga pukul 18.00 WIB belum pulang ke mes dari memikat burung.

Keluarga atau adik kandung korban Muhammad Fauzan (29) dan rekannya Hendro Sapito kemudian mencari di sekitar kanal.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Freepik)

Setelah sampai di tempat kejadian perkara (TKP) adik korban melihat speaker atau alat pemikat burung ruak-ruak masih menyala.

Janggal dengan hal tersebut, para saksi pun meneliti bekas kepeleset seorang yang masuk ke dalam kanal.

Dengan menggunakan senter, para saksi melihat korban sedang digigit buaya dan dibawa ke dasar kanal.

Para saksi pun berusaha melepaskan dengan memukul-mukul air kanal dengan pelepah sawit.

Berjarak 3 meter dari saksi melihat korban yang sudah dalam mulut buaya, para saksi menusuk-nusuk kanal dan adik korban merasakan ada benda keras dalam kanal.

"Karena malam, keadaan kanal gelap. Setelah ada merasa benda keras dalam kanal, para saksi pun terjun dan menyelam," kata Surya.

Penyelaman itu berbuah hasil, saksi mendapati korban sudah tak bernyawa dari dasar kanal.

Setelah dievakuasi dari TKP, hasil pemeriksaan di tubuh korban mengalami luka robek di lengan kiri, luka gores di dada sebelah kiri dan terluka di bagian pelipis sebelah kiri.

Dengan menggunakan mobil ambulans RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak, korban dibawa ke Kabupaten Tebo, Kelurahan Purwoharjo, untuk disemayamkan di kampung halamannya.

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Pandeglangwargasungaibuaya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved