Pembunuhan Dosen di Jambi
Ucapan Kasar Dosen Erni Berujung Maut: Bripda Waldi Sakit Hati, Pembicaraan di Kamar Diungkap Polisi
Dosen Erni Yuniati ternyata pernah ucap kata kasar hingga bikin Bripda Waldi sakit hati, pembicaraan di kamar diungkap polisi.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Motif Pembunuhan: Bripda Waldi sakit hati akibat dihina dan diejek oleh Dosen Erni
- Waldi menggunakan wig atau rambut palsu agar terlihat berbeda di rekaman CCTV
- Setelah membunuh Erni, Waldi mengambil sepeda motor PCX, mobil Honda Jazz, iPhone, dan perhiasan emas milik korban
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus pembunuhan dosen cantik Erni Yuniarti (37) di Kabupaten Bungo, Jambi, telah mengguncang publik.
Bukan hanya karena kejamnya tindakan pelaku, tapi karena pelaku ternyata bukan orang asing.
Ia adalah Bripda Waldi (22), seorang polisi muda yang seharusnya menegakkan hukum, namun justru menodainya dengan darah mantan kekasih sendiri.
Erni Yuniarti, dosen di Universitas IAK SS Muaro Bungo, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Perumahan Al-Kausar, Bungo, pada Sabtu (1/11/2025).
Tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kekerasan brutal.
Namun di balik tragedi itu, terbentang kisah kelam tentang cinta yang berubah menjadi dendam, dan kasih yang menjelma menjadi kebencian.
Baca juga: Satu Nasihat yang Tak Sempat Didengar Dosen Erni Sebelum Dibunuh Bripda Waldi, Tetangga Wanti-wanti
Bukan Sekadar Kasus Cinta
Hubungan Erni dan Waldi bukan sekadar kisah asmara biasa. Keduanya pernah menjalin cinta, dan meski hubungan itu telah berakhir, mereka masih kerap berhubungan.
Awalnya, publik menduga pembunuhan ini dipicu oleh masalah asmara yang tidak selesai, atau bahkan persoalan uang.
Namun penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian mengungkap sesuatu yang jauh lebih gelap dan pribadi.
“Ketika ditelusuri, Bripda Waldi adalah kekasih dari Dosen Erni Yuniarti,” ungkap laporan penyidik.
Isu sempat beredar bahwa korban menolak ajakan Waldi untuk kembali berpacaran.
Hubungan mereka disebut telah kandas, namun Waldi masih terus berusaha menjalin komunikasi.
Sayangnya, permintaan Waldi untuk balikan ditolak mentah-mentah oleh Erni, dan dari situlah benih amarah mulai tumbuh.
Penolakan itu, yang mungkin bagi orang lain hal biasa, bagi Waldi menjadi luka ego yang membusuk.
Sakit hati yang ia simpan dalam diam akhirnya meledak dalam bentuk kekejaman yang tak terbayangkan.
“Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan…”
Kepolisian kemudian menemukan alasan yang menggetarkan hati di balik tindakan sadis tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham, mengungkapkan bahwa motif pembunuhan Dosen Erni bukan sekadar cinta bertepuk sebelah tangan.
“Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar,” ujar Ilham, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (4/11/2025), dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian, Ilham enggan merinci bentuk penghinaan seperti apa yang dilontarkan korban hingga membuat pelaku nekat menghabisi nyawanya.
Namun yang pasti, malam itu menjadi akhir dari segalanya cinta, dendam, dan bahkan kemanusiaan.
Baca juga: Dari Pelindung Jadi Predator: Karier Bripda Waldi Hancur Usai Bunuh Dosen Erni, Sanksi Berat Menanti
Pembunuhan yang Terencana
Setelah membunuh EY, Waldi tak berhenti di situ.
Ia membawa kabur motor Honda PCX, mobil Honda Jazz, iPhone, hingga perhiasan emas milik korban.
Aksi ini bukan tindakan spontan, melainkan sebuah skenario yang disusun dengan dingin dan penuh perhitungan.
“Pelaku ini bengis dan kejam,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, dalam konferensi pers pada Minggu (2/11/2025).
Natalena menjelaskan, kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang parah, dan pelaku berusaha keras menghapus jejak kejahatannya.
Setelah menghabisi korban, Waldi membersihkan lantai rumah mengepel dan menghapus noda darah agar penyidik kesulitan menemukan bukti.
“Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah. Ini untuk mengelabui CCTV dan warga. Jadi yang terlihat adalah orang gondrong,” jelas Natalena.
Penyamaran itu berhasil menunda kecurigaan polisi. Dalam rekaman CCTV, Waldi tampak seperti orang lain berambut gondrong, tenang, dan tanpa rasa bersalah.
Siasat Licik: Pesan dari Orang yang Sudah Mati
Namun kelicikan Waldi tak berhenti di situ. Fakta mencengangkan terungkap setelah penyidik menemukan bahwa ponsel korban masih aktif dan bahkan sempat membalas pesan WhatsApp dari sahabatnya pada Sabtu pagi setelah waktu kematian diperkirakan telah terjadi.
Polisi menduga kuat bahwa pesan itu bukan diketik oleh Erni, melainkan oleh Waldi sendiri.
Tujuannya jelas: membuat kesan seolah korban masih hidup, agar tak ada yang curiga.
Langkah ini memperlihatkan kecerdikan jahat dan manipulasi psikologis yang jarang ditemui pada pelaku muda.
Waldi bukan hanya membunuh tubuh Erni, tapi juga mencoba membunuh kebenaran.
Baca juga: Skenario Gila Bripda Waldi Bunuh Dosen Erni Yuniati, Sempat Mengepel TKP dan Menyamar Pakai Wig!
Akhir Sebuah Tragedi
Kini, publik menatap kasus ini dengan campuran marah, iba, dan ketidakpercayaan.
Bagaimana bisa seorang polisi muda, yang seharusnya melindungi, malah menjelma menjadi algojo bagi wanita yang pernah ia cintai?
Kisah Bripda Waldi dan Dosen Erni Yuniarti kini menjadi potret kelam tentang cinta yang kehilangan arah.
Sebuah cinta yang berubah menjadi obsesi, lalu meracuni nurani hingga tak ada lagi batas antara kasih dan kebiadaban.
Dan di tengah sorotan publik yang semakin tajam, pertanyaan besar masih menggantung: Apakah rasa sakit hati bisa menjadi alasan untuk menghapus nyawa seseorang atau justru itu hanyalah topeng dari ambisi dan kebanggaan yang terluka?
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)
| Bukti Mengerikan di RS! Bripda Waldi Pakai Sarung Tangan untuk Hilangkan Jejak Usai Bunuh Dosen Erni |
|
|---|
| Dibunuh Bripda Waldi, Jenazah Dosen EY Diotopsi, Diduga Sempat Disetubuhi: Menunggu 4 Hari Lagi |
|
|---|
| Tak Cuma Bripda Waldi? Polisi Usut Kemungkinan Tersangka Baru, Keluarga Dosen EY Tuntut Keadilan |
|
|---|
| Deretan Fakta Pembunuhan Dosen di Jambi oleh Bripda Waldi Propam Polres Tebo, Korban Kini Diotopsi |
|
|---|
| Bunuh Dosen di Jambi, Bripda Waldi Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan, Dijerat Pasal Berlapis Ini |
|
|---|