Satu Nasihat yang Tak Sempat Didengar Dosen Erni Sebelum Dibunuh Bripda Waldi, Tetangga Wanti-wanti

Ringkasan Berita:

• Erni Yuniati (37), seorang dosen muda berprestasi, ditemukan tak bernyawa di ruang tengah rumahnya di Perumahan Al Kausar Residence, Bungo, Jambi
• Polisi mengungkap pelaku adalah Bripda Waldi (22), anggota Polres Tebo
• Sosok Erni dikenal sabar, ramah, dan berdedikasi tinggi. Masyarakat menuntut penegakan hukum tanpa pandang bulu

TRIBUNTRENDS.COM - Minggu pagi yang seharusnya tenang di Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, berubah menjadi babak baru dari kisah kelam yang mengguncang hati banyak orang.

Keheningan yang biasanya hanya dipecah oleh suara burung dan deru kendaraan, kini digantikan sirene panjang mobil polisi yang meraung memecah udara.

Warga berlarian keluar rumah, menatap penuh cemas ke arah satu rumah di ujung blok.

Di balik garis polisi yang terbentang ketat, terbujur sosok perempuan yang selama ini dikenal ramah dan cerdas Erni Yuniati (37), seorang dosen muda berprestasi.

Tubuhnya ditemukan tak bernyawa di ruang tengah, meninggalkan tanda tanya besar dan luka yang sulit disembuhkan: siapa yang tega mengakhiri hidup seorang perempuan sebaik itu?

Baca juga: Dari Pelindung Jadi Predator: Karier Bripda Waldi Hancur Usai Bunuh Dosen Erni, Sanksi Berat Menanti

Pelaku Ternyata Oknum Polisi Menyamar Pakai Wig

Keesokan harinya, publik dikejutkan oleh pengumuman resmi dari Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.

Dalam konferensi pers yang disiarkan Tribun Jambi (2/11/2025), terungkap bahwa pelaku pembunuhan adalah seorang anggota Polri aktif, Bripda Waldi (22), yang bertugas di Polres Tebo.

“Pelaku sudah kami amankan dan mengakui perbuatannya. Saat ini penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mengungkap motif sebenarnya,” ujar Kapolres.

Yang membuat publik semakin terperanjat, pelaku diketahui menyamar menggunakan wig atau rambut palsu saat melancarkan aksinya agar tak dikenali.

“Dari hasil rekaman CCTV, pelaku tampak berambut gondrong. Setelah diselidiki, ternyata itu wig,” jelas Natalena.

Motif sementara diduga berkaitan dengan hubungan pribadi dan asmara, namun penyidik belum menutup kemungkinan adanya latar belakang lain yang lebih gelap. Kapolres menegaskan, proses hukum akan dijalankan secara tegas.

“Tidak ada yang ditutupi. Hukum tetap berjalan, sekalipun pelaku adalah anggota Polri,” tegasnya.

Kehidupan Tenang yang Berakhir Tragis

Bagi warga sekitar, Erni atau EY, begitu ia biasa disapa bukanlah sosok yang banyak bicara.

Ia lebih sering menyapa dengan senyum, melangkah pelan setiap pagi menuju kampus tempatnya mengajar, lalu pulang sore dengan langkah tenang. Hidupnya sederhana, tertata, dan nyaris tanpa gosip.

“Selama ini dia pendiam, tapi sopan. Kami jarang dengar suaranya, tapi setiap lewat selalu senyum,” kenang Madin Maulana, Ketua lingkungan Al Kausar Residence.

Ia masih mengingat betul saat terakhir kali mengajak Erni bergabung ke grup WhatsApp warga, agar lebih mudah dihubungi bila ada informasi penting.

“Dia cuma tersenyum waktu itu… sekarang senyum itu nggak ada lagi,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kini rumah mungil itu terasa asing sunyi, dingin, dan menyisakan bayangan dari perempuan yang dulu begitu hidup dan penuh dedikasi.

Baca juga: Rencana Rapi Bripda Waldi di Balik Pembunuhan Dosen Jambi, Sperma di Celana Ungkap Fakta Kelam

Detik-Detik Penemuan yang Mengguncang

Sabtu (1/11/2025) siang, sekitar pukul 12.00 WIB, kekhawatiran mulai merayap di kampus tempat Erni mengajar.

Dua hari ia tak hadir di kelas, tak pula merespons panggilan telepon.