Breaking News:

Berita Viral

Viral Guru SMPN 2 Subang Tampar Siswa yang Panjat Pagar dan Merokok, Dedi Mulyadi Turun Tangan

Kembali viral guru tampar siswa SMP dan dilaporkan oleh wali murid, kini Dedi Mulyadi turun tangan dan membela sikap guru SMPN 2 Subang.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/YouTube Tribunnews Bogor/Instagram @dedimulyadi71
Kembali viral guru tampar siswa SMP dan dilaporkan oleh wali murid, kini Dedi Mulyadi turun tangan dan membela sikap guru SMPN 2 Subang. 

TRIBUNTRENDS.COM - Sebuah insiden yang melibatkan kekerasan fisik di lingkungan pendidikan telah menjadi sorotan publik di Jawa Barat. 

Rana Saputra, seorang guru di SMPN 2 JalanCagak, Kabupaten Subang, mengakui tindakannya menampar salah satu siswanya, berinisial ZR (16), setelah upacara sekolah pada Senin (3/11/2025). 

Pengakuan ini disampaikan langsung di hadapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah sebuah video yang merekam kemarahan orang tua ZR menjadi viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, orang tua ZR tampak naik pitam dan mendatangi Rana di sekolah, mempertanyakan alasan anaknya ditampar karena memanjat pagar sekolah sebagai upaya bolos.

Pengakuan Guru dan Intervensi Dedi Mulyadi

Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, Rana Saputra memberikan alasan di balik tindakannya. Ia mengklaim bahwa ZR telah berulang kali membuat masalah yang melanggar tata tertib sekolah.

"Anaknya merokok, berkelahi, mengganggu kelas yang lain, loncat," ujar Rana kepada Dedi, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram Dedi, Rabu (5/11/2025).

Menyikapi hal ini, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa ia telah mendengarkan penjelasan dari pihak guru. 

Baca juga: VIRAL Aksi Bu Guru Tampar Murid SMP, Pemicunya Es Teh Tumpah, Ortu Tak Terima, Nasibnya Kini

Langkah selanjutnya, ia berencana menemui orang tua ZR untuk mendapatkan keterangan dari sudut pandang mereka.

Dedi Mulyadi mengambil posisi tengah dengan memberikan pesan mendalam bagi kedua belah pihak:

"Kalau guru agak keras sedikit, orangtuanya harus bisa menyadari kenapa kekerasan itu terjadi. Tapi guru juga harus menyadari tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan karena kita ini kadang harus lembut kadang harus keras," ujar Dedi.

Ia juga menekankan pentingnya bagi orang tua untuk menaruh kepercayaan pada sekolah, namun pada saat yang sama, guru diimbau untuk tidak menyelesaikan setiap persoalan dengan menggunakan kekerasan.

Klarifikasi Pihak Sekolah: Penegakan Disiplin dan Kesalahpahaman

Pihak sekolah, melalui Yaumi Basuki selaku Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari upaya penegakan disiplin. 

Rana, bersama pihak sekolah, berupaya mendisiplinkan ZR dan tujuh siswa lainnya yang tertangkap basah meloncat pagar sekolah yang baru selesai dibangun demi bolos.

"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orangtua siswa dan pihak sekolah. Kami ingin menegakkan kedisiplinan, tetapi kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," jelas Yaumi di SMPN 2 Jalancagak, Rabu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Tags:
SMPN 2 SubangDedi Mulyadisiswaguru
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved