Punya Rumah Pensiun di Colomadu, Jokowi Tak Akan Menempati, Ayah Wapres Gibran Ungkap Rencana Lain
Joko Widodo mengatakan tak akan menempati rumah pensiunannya di Colomadu, Karanganyar, malahan mengungkapkan rencana lain terkait rumah tersebut
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Joko Widodo menyatakan bahwa ia tidak akan menempati rumah pensiunannya di Colomadu, Karanganyar.
- Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa rumah tersebut tidak akan digunakan untuk keperluan pribadi setelah pensiun.
- Jokowi justru membocorkan rencana lain terkait pemanfaatan rumah tersebut.
TRIBUNTRENDS.COM - Mantan Presiden RI, Joko Widodo, memastikan bahwa dirinya tidak akan menempati rumah pensiun yang dibangun untuknya.
Rumah pensiun tersebut terletak di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, dan saat ini kabarnya progres pembangunan telah mencapai sekitar 90 persen.
Meski hampir rampung, Jokowi menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah lamanya yang berada di Kelurahan Sumber, Kota Solo.
“Rumah itu masih kewenangan di Kementerian Sekretariat Negara karena masih belum diserahkan pada saya, dan saya melihat juga belum selesai,” ujarnya saat ditemui di Banjarsari, Kota Solo, Senin (27/10/2025).
Bangunan rumah pensiun ini berdiri dua lantai dan dibangun sesuai rancangan arsitek yang ditunjuk.
Namun, Jokowi mengaku merasa lebih nyaman dengan rumah lamanya, meskipun ukurannya lebih kecil.
“Tetap di rumah lama. Sudah punya rumah, sudah punya rumah. Kita ini sudah punya rumah, meskipun rumahnya kecil ya, tapi tetap senang di rumah yang lama,” pungkasnya.
Baca juga: Tanggapan Menkeu Purbaya: Kabar Rencana Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Benarkah Akan Terealisasi?
Rencana Jokowi soal Rumah Pensiun
Jokowi menambahkan, rumah pensiunnya bisa saja dialihfungsikan menjadi ruang publik untuk pertemuan-pertemuan, meskipun dirinya tidak akan berpindah domisili.
“Ya, bisa saja untuk pertemuan-pertemuan. (Dibuka sesekali untuk ruang publik) kayaknya iya, bisa aja,” ujarnya.
Jokowi kembali menegaskan, meski rumah pensiunnya sudah selesai dan diserahkan, ia tidak akan berpindah domisili. “Enggak, tetap di Sumber,” tegasnya.
Rencana pembangunan rumah pensiun Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Colomadu sebenarnya sudah muncul sejak 2017, saat masa jabatan pertamanya bersama Jusuf Kalla.
Kala itu, pemerintah telah menyiapkan lahan dan mekanisme pembangunan sesuai aturan rumah kediaman bagi mantan presiden. Namun, Jokowi menolak tawaran tersebut.
"Namun, Pak Jokowi (saat itu) menolak,” kata Bey Machmudin, Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden kala itu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).
Menurut Bey, penyediaan rumah pensiun bagi presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2022.
Ketentuan itu menetapkan bahwa rumah diberikan setelah masa jabatan berakhir, dengan lokasi dan desain disesuaikan kebutuhan mantan kepala negara dan keluarga.
Jokowi baru menyetujui pembangunan rumah setelah terpilih kembali untuk periode kedua. Pemerintah pun memproses pengadaan tanah pada Oktober 2022 melalui Sekretariat Negara.
"Beliaunya enggak-enggak terus, akhirnya sekarang rumah pensiun di Colomadu belum jadi," ujar Menteri Sekretaris Negara saat itu, Pratikno, pada Oktober 2024.
Progres Pembangunan Hampir Selesai
Pembangunan dimulai pada Juni 2024 dan kini memasuki tahap finishing. Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, menjelaskan bahwa pekerjaan proyek dibagi dua tahap.
“Tahap pertama sudah selesai 100 persen, sementara tahap kedua masih proses finishing,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/10/2025).
"Kalau progres sekarang masih tahap finishing... bangunan utama sudah 90–95 persen, tapi pagar baru sekitar 50 persen," jelasnya.
Rumah Jokowi di Colomadu disebut akan memiliki taman luas serta area akses khusus pengamanan.
Lokasi di Jalur Utama Solo–Karanganyar
Kediaman baru ini berada di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, sekitar 13 menit dari Bandara Adi Soemarmo. Area sekitar tidak bersebelahan langsung dengan permukiman warga, melainkan diapit dua rumah makan dan dekat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Harga tanah di kawasan tersebut kini mencapai Rp 10–15 juta per meter persegi, seiring pesatnya pembangunan di sekitar Colomadu. Warga berharap rumah Jokowi Karanganyar segera rampung agar presiden bisa menempatinya setelah pensiun.
(TribunTrends,com/Kompas.com)
Sumber: Kompas.com
| Teman Lama Ungkap Sisi Lain Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Dulu Emang Ceplas-Ceplos Banget! |
|
|---|
| Kinerja Menkeu Purbaya Dipuji, Pengamat Malah Sindir Pihak yang Terganggu: Mundur Saja, Mudah Banget |
|
|---|
| Babel Balik Menyerang Purbaya! Dana Rp 2,1 Triliun Ternyata Salah Input, Berujung Laporan Polisi |
|
|---|
| Bukan Pak Purbaya, Tapi 'Mas Yudhi'! Julukan Jadul Menkeu Akhirnya Dibongkar Teman Lama |
|
|---|
| 5 Sosok Disebut Bertanggung Jawab Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Ubedilah: Harus Dipanggil |
|
|---|