Breaking News:

Politik Viral

Langkah Berani Purbaya Dinilai Salah Waktu, Ekonom Kritik Menkeu: Rp200 Triliun Tak Banyak Artinya!

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dikritik ekonom, sejumlah kebijakan yang dijalankan dinilai belum sepenuhnya tepat.

Editor: jonisetiawan
Instagram MenkeuRI
PURBAYA DIKRITIK EKONOM - Menteri Keuangan Purbaya dikritik ekonom, sejumlah kebijakan yang dijalankan dinilai belum sepenuhnya tepat dari sisi waktu dan kondisi perekonomian nasional yang sedang berada dalam fase pemulihan yang rapuh. 

“Kebijakan semacam ini jangan dilakukan secara masif. Sebaiknya dimulai melalui pilot project di beberapa koperasi terpilih, lalu dievaluasi secara berkala,” tuturnya.

Yusuf menilai, evaluasi menjadi sangat penting untuk memastikan kebijakan tersebut tidak menimbulkan risiko fiskal baru bagi keuangan negara dan benar-benar memberi dampak positif bagi ekonomi pedesaan.

Kementerian Keuangan, kata dia, harus berperan sebagai penyaring kebijakan (policy filter) agar setiap langkah fiskal tetap dalam koridor keberlanjutan.

Baca juga: Menkeu Purbaya Santai Hadapi Penggeledahan, Kejagung Ambil Dokumen Penting dari Bea Cukai

Sorotan terhadap Campur Tangan ke Anggaran Kementerian/Lembaga

Yusuf juga menyoroti langkah Purbaya yang disebut terlalu jauh mencampuri pengelolaan dana di kementerian atau lembaga lain.

Dalam beberapa pernyataan, Purbaya bahkan menyinggung akan mengalihkan anggaran K/L yang realisasinya lambat ke sektor lain yang dianggap lebih produktif.

Menurut Yusuf, memang benar bahwa Kementerian Keuangan berperan sebagai bendahara negara, namun tetap harus ada batas tegas antara fungsi pengawasan fiskal dan tupoksi sektoral K/L.

“Menkeu harus menjaga keseimbangan antara ketepatan serapan anggaran dan kelancaran program pembangunan,” jelasnya.

Peringatan soal Potensi Dampak Negatif Pemangkasan Anggaran

Lebih lanjut, Yusuf mengingatkan agar rencana pemangkasan anggaran K/L di tengah tahun anggaran tidak dilakukan secara tergesa-gesa.

Langkah semacam ini, menurutnya, bisa menurunkan realisasi belanja pemerintah karena beberapa program yang telah direncanakan bisa terdampak langsung.

“Sebab, beberapa kegiatan strategis yang sudah disusun bisa tertunda atau bahkan batal dijalankan jika anggarannya tiba-tiba dikurangi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Yusuf menilai komunikasi dan koordinasi intensif antara Kementerian Keuangan dan K/L terkait menjadi kunci utama.

Setiap kebijakan fiskal harus dirumuskan dengan perhitungan matang agar tidak justru menghambat laju pembangunan nasional.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Kontan)

Halaman 2/2
Tags:
PurbayaMenkeuMenteri Keuangan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved