Breaking News:

Tak Pedulikan Teguran DPR, Ini Alasan Menkeu Purbaya Cerewet ke Kementerian Lain: Punya Kepentingan!

Purbaya Yudhi Sadewa memberikan alasan kenapa dirinya cerewet ke kementerian lain, Menteri Keuangan memiliki kepentingan !

Penulis: Amir M
Editor: Amir M
Instagram @purbayayudhi_official
PURBAYA KOMENTARI KEMENTERIAN - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diminta berhenti mengomentari kementerian lain. 

Ia menilai Menkeu Purbaya terlalu banyak berkomentar tentang hal yang bukan ranahnya.

Salah satu pernyataan Menkeu Purbaya yang dipersoalkan Mukhamad Misbakhun adalah menyangkut pemotongan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tidak terserap.

Politikus Partai Golkar itu menyebut, pengalihan anggaran MBG yang tidak terserap harus dibahas bersama DPR RI.

Baca juga: Miris dengan Rumah Tipe 36, Menkeu Purbaya Syok Lihat Luasnya Kantor Maruarar Sirait: Tidak Adil!

MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)

Optimis ekonomi naik 5,7 persen

Sebelumnya, Menkeu Purbaya secara terbuka menyampaikan optimisme dan ambisi pertumbuhan ekonomi bisa 5,6-5,7 persen pada Kuartal IV-2025.

Optimisme itu berdasar pada seluruh program perumahan jika bisa berjalan mulus.

“Saya yakin kalau program beliau, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) jalan, (sekitar) 5,6–5,7 persen sambil tidur saya bisa dapat,” ujar Purbaya saat rapat koordinat bersama Menteri PKP Maruarar Sirait pada Selasa (14/10/2025), dikutip dari KOMPAS.com pada Rabu (15/10/2025).

Kunci rahasia di balik optimisme Purbaya bukanlah pada sektor komoditas atau investasi asing, melainkan pada dapur industri perumahan rakyat, yang selama ini dianggap sebagai sektor sosial.

Kepercayaan Purbaya didasarkan pada dukungan APBN yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sektor perumahan.

Di antaranya, memastikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tetap stabil di angka 5 persen.

Memastikan harga terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kontribusi perumahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) amat signifikan.

Karena dari situ kan bukan rumah saja.

Ada konsumsi.

Rumah itu dianggap investasi.

Halaman 2/3
Tags:
Purbaya Yudhi SadewaMenkeuMenteri Keuangan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved