Breaking News:

Kecelakaan Maut Probolinggo

Anak, Menantu, dan Cucunya Tewas dalam Kecelakaan di Bromo, Abdul Wahab Dapat Firasat Kancing Hitam

Kancing hitam seolah memberikan pertanda bagi Abdul Wahab terkait peristiwa kecelakaan maut di Bromo yang menewaskan anak, menantu, dan cucunya.

|
Editor: Amir M
via Tribun Jatim
KECELAKAAN MAUT BROMO - Abdul Wahab, ayah kandung Hendra Pratama, Hendra bekerja sebagai cleaning service selama 15 tahunan di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember. Hendra beserta istri dan anaknya tewas dalam Kecelakaan bus di kawasan Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang. Bus tersebut mengangkut rombongan pegawai Rumah Sakit Bina Sehat, (RSBS), Jember yang baru pulang dari Bromo. 

Sebab, di sisi jalan sebelah kiri itu banyak kendaraan melintas, baik itu mobil dan sepeda motor.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong.

Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang angin nya sudah tidak ada.

Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.

Di dalam bus tersebut, sambungnya, terdapat kurang lebih 55 penumpang dari RS Bina Sehat.

"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa.

Tiba-tiba nge blong dan angin langsung habis," pungkasnya.

Baca juga: Innalillahi Bus Bawa Atlet Medan Kecelakaan, 2 Orang Tewas Sopir Malah Kabur, Penyebab Diselidiki

KECELAKAAN MAUT BROMO - Kecelakaan menimpa Bus Pariwisata mengangkut rombongan penumpang RS Bina Sehat Jember, di ruas jalan Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang.
KECELAKAAN MAUT BROMO - Kecelakaan menimpa Bus Pariwisata mengangkut rombongan penumpang RS Bina Sehat Jember, di ruas jalan Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang. (via Tribun Jatim)

Jasa Raharja siapkan biaya perawatan dan santunan

Jasa Raharja akan menanggung biaya perawatan seluruh korban kecelakaan maut asal Jember di lereng Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Santunan juga akan diberikan kepada ahli waris 8 korban yang meninggal.

Kepala Cabang Jasa Raharja Jember, Buntaran, menyampaikan bahwa pihaknya menjamin biaya pengobatan seluruh korban kecelakaan.

"Jadi semua korban dijamin oleh Jasa Raharja baik itu luka-luka maupun meninggalnya," paparnya kepada awak media ketika berada di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS), Minggu (14/9/2025).

Disebutkan, korban luka-luka mendapatkan maksimal Rp 20 juta untuk biaya perawatan.

Sedangkan santunan korban meninggal sebesar Rp 50 juta diberikan kepada ahli warisnya.

"Maksimal sianglah (15/9/2025) kami bayarkan, kita serahkan santunan meninggal dunia kepada ahli waris," katanya.

Buntaran menjelaskan, akan menyerahkan santuan sesuai domisili ahli waris korban tewas.

Ia berpesan kepada pengguna jalan agar selalu waspada berkendara dan memastikan kesiapan kendaraan sebelum berpergian.

"Untuk kendaraan umum, untuk ramp check kendaraan secara rutin.

Apakah itu remnya, lampu-lampunya, kelengkapan kendaraan, sebagainya dicek secara rutin," imbaunya.

Sementara itu, Direktur Utama RSBS Jember dr Faida menyampaikan, para korban telah memiliki BPJS Kesehatan.

Selain itu, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Jasa Raharja perihal biaya perawatan para korban.

"Kita koordinasi dengan Jasa Raharja.

Bahkan tadi Pak Kakanwil Jasa Raharja hadir di Probolinggo, dibantu juga tadi koordinasi dengan Jasa Raharja Probolinggo," terangnya.

Faida menyampaikan sebagian korban merupakan pegawai RSBS Jember.

Beberapa korban menjalani operasi akibat patah tulang.

(TribunJatim.com/ Sri Wahyunik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Warta Kota
Tags:
RS Bina Sehat JemberBromokecelakaan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved