Breaking News:

Kecelakaan Maut Probolinggo

Anak, Menantu, dan Cucunya Tewas dalam Kecelakaan di Bromo, Abdul Wahab Dapat Firasat Kancing Hitam

Kancing hitam seolah memberikan pertanda bagi Abdul Wahab terkait peristiwa kecelakaan maut di Bromo yang menewaskan anak, menantu, dan cucunya.

|
Editor: Amir M
via Tribun Jatim
KECELAKAAN MAUT BROMO - Abdul Wahab, ayah kandung Hendra Pratama, Hendra bekerja sebagai cleaning service selama 15 tahunan di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember. Hendra beserta istri dan anaknya tewas dalam Kecelakaan bus di kawasan Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang. Bus tersebut mengangkut rombongan pegawai Rumah Sakit Bina Sehat, (RSBS), Jember yang baru pulang dari Bromo. 

Minggu (14/9/2025) Pukul 05.00 Wib, rombongan menikmati sunrise Bromo.

Berdasarkan jadwal, Pukul 12.00 Wib, rombongan perjalanan pulang ke Jember.

Namun sekitar Pukul 12.14 Wib, bus mengalami Kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Rombongan terdiri 52 orang penumpang.

Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 44 orang terluka.

Pukul 19.30 Wib, semua korban dibawa pulang ke Jember memakai 23 mobil ambulans dari Probolinggo.

Semua korban  dibawa, baik korban selamat dan meninggal.

Kesaksian sopir bus

Rem blong diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut bus pariwisata rombongan RS Bina Sehat Jember yang menewaskan 8 orang di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).

Albahri (57) sopir bus mengatakan, jika dirinya sudah merasakan rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto, sudah tidak enak, sehingga memutuskan untuk ke pinggir dengan memelankan laju kendaraan.

"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan.

Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai diklakson dan saya juga ikut klakson," kata Albahri.

Selain melaju pelan, menurut Albahri, dirinya juga sempat memberitahukan kondekturnya untuk pergi ke belakang karena rem bus yang dikendarai sudah blong setelah sebelumnya merasa tidak enak.

"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh Melo (Kondektur) ke belakang dan bilang kalau rem blong," ujar Albahri.

Saat di Jatian itu, lanjut Albahri, ketika melintas di jalan yang sedikit naik dan menikung, dirinya langsung memutuskan banting stir.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Tags:
RS Bina Sehat JemberBromokecelakaan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved