Breaking News:

Berita Kriminal

Sikap Aneh Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Bawa Buah Hati ke Bandara Bersikukuh Mau ke Mekkah

Terkuak sikap aneh ibu yang bunuh anak kandung di Bekasi. Sempat bawa buah hati ke bandara, bersikukuh mau ke Mekkah ke petugas. Apa yang terjadi?

Editor: Suli Hanna
YouTube TribunnewsBogor
Perilaku aneh ibu yang bunuh anak kandung di Bekasi 

Berita Lain: Ibu Ini Kaget Dapat Pesan dari Putranya yang Baru Dimakamkan, Setelah Diselidiki Temukan Fakta Ini

Pilu hati seorang ibu ditinggal putranya untuk selama-lamanya.

Namun, hal tak terduga justru terjadi setelah putranya dimakamkan.

Betapa kagetnya sang ibu mendapat pesan dari anaknya yang baru dimakamkan.

Dilansir TribunTrends dari Eva.vn Kamis (7/3/2024), kisah ini dialami oleh seorang ibu bernama Heather Insley pada Januari lalu.

Heather Insley merasakan kesedihan mendalam setelah menyaksikan putranya, Sean Cox dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Montfort di Ottawa, Kanada.

Baca juga: Perawat Syok Lihat Kantong Jenazah Bergerak, Pasien yang Meninggal 5 Jam Lalu Hidup Lagi

Heather Insley
Heather Insley (Eva.vn)

Setelah itu, Sean Cox dinyatakan meninggal dunia.

Tanpa diduga, saat mengatur pemakaman putranya, Heather menerima pesan teks darinya.

Ternyata, putra Heather belum meninggal dan dia tidak sengaja mengkremasi orang asing.

Menurut CBC, pada bulan Januari, Heather menerima telepon dari Rumah Sakit Montfort.

Ketika dia tiba di rumah sakit, Heather mengetahui bahwa putranya dalam kondisi kritis dan sedang dirawat.

Saat itu, dia dikelilingi peralatan medis, mesin bahkan dibungkus dengan selimut termal.

Selang pernapasan menutupi separuh wajahnya, sehingga Heather dan anggota keluarga lainnya tidak curiga.

“Dia memiliki bulu mata, gaya rambut, dan rambut tebal yang sama dengan putra saya.

Kami bersamanya seolah-olah dia adalah putra kami sendiri ,” ujar Heather. 

Setelah 3 hari perawatan, keadaan masih memburuk dan dokter mengumumkan bahwa putranya telah meninggal dunia.

Sesuai dengan keinginan anaknya, Heather menandatangani formulir persetujuan donasi organ anaknya pada tanggal 6 Januari.

Kematian putranya yang tiba-tiba menyebabkan Heather merasakan kesedihan yang tak tertahankan.

Setelah itu, mereka mengatur pemakaman putra mereka.

Namun, saat mengkremasi jenazah, Heather tiba-tiba menerima pesan teks dari anaknya yang "meninggal".

Di pesan tersebut, anaknya mengatakan dia ingin meminta uang padanya.

Heather memberi tahu suaminya, tetapi suaminya mengira itu hanya lelucon kejam atau penipuan.

Beberapa hari kemudian, Heather terus menerima pesan dengan pesan serupa.

Kali ini, dia memutuskan untuk menghubungi nomor telepon itu dan terkejut saat mendengar suara putranya.

Setelah itu, dengan bantuan polisi, Heather dan suaminya menemukan putra mereka dan terkejut saat mengetahui bahwa dia masih hidup.

Adapun Sean Cox mengaku tidak tahu menahu soal apa yang terjadi sebelumnya.

Setelah orangtuanya menceritakan kisah itu, Sean merasa merinding.

Kenyataannya, Sean adalah seorang pecandu, tinggal jauh dari rumah, sering berpindah alamat dan jarang menghubungi keluarganya.

Setelah insiden tersebut terungkap, Martin Sauvé, direktur komunikasi di Rumah Sakit Montfort, membenarkan kepada media bahwa mereka telah salah mengidentifikasi seorang pasien.

Pihak rumah sakit telah mengetahui identitas sebenarnya dari pria yang meninggal tersebut, serta
memberi tahu keluarganya.

Selain itu, pihak rumah sakit juga menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada kedua keluarga.

Heather dan suami bersama pria yang mereka kira putra mereka.
Heather dan suami bersama pria yang mereka kira putra mereka. (Eva.vn)

Baca juga: 19 Tahun Hilang, TKW Dikira Tewas Jadi Korban Perang, Kini Ditemukan Masih Hidup, Keluarga Lega

Menurut Heather, seorang perawat wanita secara keliru mengenali pria yang terbaring di ranjang rumah sakit sebagai Sean.

Heather menambahkan bahwa dia belum menerima kabar apa pun dari keluarga pria yang meninggal.

Dengan bantuan polisi, Heather mengembalikan barang-barang milik pria tersebut kepada keluarga termasuk korek api, pisau cukur listrik, dan uang kertas $10.

Heather berbagi: "Sungguh menyedihkan memikirkan bahwa saya kehilangan putra saya, tetapi pada saat yang sama, kami menunjukkan cinta dan segalanya kepada pria lain.

Kami tidak pernah meninggalkannya. Kami Kami akan tetap berada di sisinya seolah-olah dia
milik kami sendiri. "

Adapun Sean Cox, dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia telah "mati" sekali, dan sekarang seperti diberi kesempatan, jadi dia akan hidup lebih baik.

(TribunnewsBogor.com/ Sanjaya Ardhi, Kompas.com, TribunTrends/Tiara)

Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dan Kompas.com 

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 4/4
Tags:
ibuBekasisuamiSiti Nurul Fazila
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved