Berita Kriminal
Sikap Aneh Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Bawa Buah Hati ke Bandara Bersikukuh Mau ke Mekkah
Terkuak sikap aneh ibu yang bunuh anak kandung di Bekasi. Sempat bawa buah hati ke bandara, bersikukuh mau ke Mekkah ke petugas. Apa yang terjadi?
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Fakta di balik ibu yang tega bunuh anak kandung di Bekasi terkuak.
Sang suami bercerita keanehan sang istri beberapa bulan lalu.
Menurut sang suami, keanehan tersebut terjadi setelah sang istri berhenti minum obat.
Terungkap sudah penyebab ibu menjadi halusinasi sampai tega membunuh anak di Bekasi dengan cara sadis pada Kamis (7/3/2024).
Siti Nurul Fazila tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 5 tahun, AAMS di Perumahan Burgundy Blok RAA 9, RT 1 RW 19, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Suami Siti Nurul Fazila, MAS bercerita bahwa istrinya memang sudah berperilaku aneh sejak dua bulan terakhir.
Ia mencontohkan sikap aneh istrinya terjadi pada Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Dibutakan Cinta, Devara Putri Nyesel Tega Bunuh Indriana Dewi: Ara Gak Bisa Kembalikan Dia Lagi
Siti Nurul Fazila mendadak membawa dua anaknya, AAMS dan A ke Bandara Soekarno-Hatta.
Siti berkukuh pada petugas bandara ingin pergi ke Mekkah.
Sikap aneh Siti Nurul Fazila terindikasi setelah berhenti minum obat.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan Siti Nurul Fazila divonis menderita sakit teroid pada tahun 2022.
"Dalam masa itu istri minum obat trozoid untuk mengobati sakit teroid dari 2022 sampai akhir Desember 2023," kata AKBP Muhammad Firdaus.
Sejak akhir Desember 2023 sampai 2024, Siti Nurul Fazila tak lagi mengkonsumsi obat tersebut.
"Saat tidak minum obat timbul keanehan," katanya.
Baca juga: Bunuh & Gasak Harta Indriana, Devara Ternyata Hidup Susah, Cuci Baju Tante Demi Dapat Uang, Ibu ART
Namun begitu polisi masih akan terus menggali penyebab sikap aneh dari ibu yang bunuh anak di Bekasi ini.
"Akan kami dalami terus apakah ini penyebab karena sakitnya atau bagaimana.
Kami akan kordinasi dengan pihak kedokteran," katanya.
Sampai saat ini ibu bunuh anak di Bekasi terindikasi mengidap skizofrenia.
"Dapat dijelaskan ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi,
Ini hasil tim psikolog dari DP3A Kota Bekasi," jelasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan ketika diperiksa polisi, Siti Nurul Fazila bahkan masih sempat tertawa.
"Saat diambil keterangan sempat ketawa," kata Wira.
Ia belum bisa memastikan apakah Siti mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.
"Belum tahu, kita akan dalami," ucap Kombes Wira Satya Triputra.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yuliati mengungkap bahwa suami dari pelaku merupakan seorang ustadz.
"Ada orang kepercayaan pak ustadz (suami pelaku) datang ke sini," katanya.*)
Bocah Dibunuh Ibu Kandung di Perumahan Elit Bekasi, Tertawa saat Diinterogasi, Ngaku Dapat Bisikan
Pilu akhir hidup bocah umur 5 tahun, nyawanya melayang di tangan ibu kandungnya sendiri.
Sang ibu sempat tertawa saat diinterogasi polisi.
Selain itu, ibu muda tersebut juga mengaku mendapat bisikan gaib saat berasi.
Diketahui, wanita yag diduga membunuh AAMS (5) tersebut bernama SNF (25).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, SNF dalam kondisi stabil saat diperiksa tim penyidik dari PPA maupun Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.
"Kondisi yang bersangkutan masih stabil dan mohon maaf tadi pada saat diambil keterangan sempat ketawa," kata Wira saat ditemui di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Bunuh & Gasak Harta Indriana, Devara Ternyata Hidup Susah, Cuci Baju Tante Demi Dapat Uang, Ibu ART
Karena sikap yang tak biasa itu, polisi bakal mendalami kesehatan psikologis pelaku.
"Tentunya nanti kami akan berkoordinasi dengan labsifor maupun dengan pemeriksaan terhadap psikologi terhadap pelaku," ujarnya.
Wira menuturkan, pihaknya juga bakal memastikan apakah pelaku teindikasi mempunyai gangguan kejiwaan.
"Belum tahu, akan kita dalami (gangguan kejiwaan)," ucap dia.
Diketahui, SNF membunuh anak kandungnya dengan cara menusuk korban berkali-kali pada bagian dada menggunakan pisau dapur.
Motif sementara, pelaku mengaku kepada polisi kalau dia mendapat bisikan gaib untuk membunuh sang anak.
Baca juga: Sudah Bunuh Satu Keluarga, Junaedi Kini Malah Diminta Dibebaskan, Keluarga Korban: Keluarkan Saja
"Masih pendalaman (motif), tapi hasil wawancara sementara bahwa terduga pelaku mendapat bisikan gaib," ucap Wira.
Sebelumnya diberitakan, AAMS ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Perumahan Burgundy Blok RAA 9, RT 1 RW 19, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).
Kronologi peristiwa mengerikan itu bermula saat seorang tamu datang ke rumah korban.
Tamu yang masih kerabat ayah korban itu tidak diperbolehkan masuk.
Setelah dipaksa, dia terkejut melihat baju yang dikenakan ibunda korban sudah bersimbah darah.
Bhabinkamtibmas menerima laporan dugaan pembunuhan itu dari warga perumahan dan Polsek Bekasi Utara langsung melakukan olah TKP.*)
Berita Lain: Ibu Ini Kaget Dapat Pesan dari Putranya yang Baru Dimakamkan, Setelah Diselidiki Temukan Fakta Ini
Pilu hati seorang ibu ditinggal putranya untuk selama-lamanya.
Namun, hal tak terduga justru terjadi setelah putranya dimakamkan.
Betapa kagetnya sang ibu mendapat pesan dari anaknya yang baru dimakamkan.
Dilansir TribunTrends dari Eva.vn Kamis (7/3/2024), kisah ini dialami oleh seorang ibu bernama Heather Insley pada Januari lalu.
Heather Insley merasakan kesedihan mendalam setelah menyaksikan putranya, Sean Cox dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Montfort di Ottawa, Kanada.
Baca juga: Perawat Syok Lihat Kantong Jenazah Bergerak, Pasien yang Meninggal 5 Jam Lalu Hidup Lagi
Setelah itu, Sean Cox dinyatakan meninggal dunia.
Tanpa diduga, saat mengatur pemakaman putranya, Heather menerima pesan teks darinya.
Ternyata, putra Heather belum meninggal dan dia tidak sengaja mengkremasi orang asing.
Menurut CBC, pada bulan Januari, Heather menerima telepon dari Rumah Sakit Montfort.
Ketika dia tiba di rumah sakit, Heather mengetahui bahwa putranya dalam kondisi kritis dan sedang dirawat.
Saat itu, dia dikelilingi peralatan medis, mesin bahkan dibungkus dengan selimut termal.
Selang pernapasan menutupi separuh wajahnya, sehingga Heather dan anggota keluarga lainnya tidak curiga.
“Dia memiliki bulu mata, gaya rambut, dan rambut tebal yang sama dengan putra saya.
Kami bersamanya seolah-olah dia adalah putra kami sendiri ,” ujar Heather.
Setelah 3 hari perawatan, keadaan masih memburuk dan dokter mengumumkan bahwa putranya telah meninggal dunia.
Sesuai dengan keinginan anaknya, Heather menandatangani formulir persetujuan donasi organ anaknya pada tanggal 6 Januari.
Kematian putranya yang tiba-tiba menyebabkan Heather merasakan kesedihan yang tak tertahankan.
Setelah itu, mereka mengatur pemakaman putra mereka.
Namun, saat mengkremasi jenazah, Heather tiba-tiba menerima pesan teks dari anaknya yang "meninggal".
Di pesan tersebut, anaknya mengatakan dia ingin meminta uang padanya.
Heather memberi tahu suaminya, tetapi suaminya mengira itu hanya lelucon kejam atau penipuan.
Beberapa hari kemudian, Heather terus menerima pesan dengan pesan serupa.
Kali ini, dia memutuskan untuk menghubungi nomor telepon itu dan terkejut saat mendengar suara putranya.
Setelah itu, dengan bantuan polisi, Heather dan suaminya menemukan putra mereka dan terkejut saat mengetahui bahwa dia masih hidup.
Adapun Sean Cox mengaku tidak tahu menahu soal apa yang terjadi sebelumnya.
Setelah orangtuanya menceritakan kisah itu, Sean merasa merinding.
Kenyataannya, Sean adalah seorang pecandu, tinggal jauh dari rumah, sering berpindah alamat dan jarang menghubungi keluarganya.
Setelah insiden tersebut terungkap, Martin Sauvé, direktur komunikasi di Rumah Sakit Montfort, membenarkan kepada media bahwa mereka telah salah mengidentifikasi seorang pasien.
Pihak rumah sakit telah mengetahui identitas sebenarnya dari pria yang meninggal tersebut, serta
memberi tahu keluarganya.
Selain itu, pihak rumah sakit juga menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada kedua keluarga.
Baca juga: 19 Tahun Hilang, TKW Dikira Tewas Jadi Korban Perang, Kini Ditemukan Masih Hidup, Keluarga Lega
Menurut Heather, seorang perawat wanita secara keliru mengenali pria yang terbaring di ranjang rumah sakit sebagai Sean.
Heather menambahkan bahwa dia belum menerima kabar apa pun dari keluarga pria yang meninggal.
Dengan bantuan polisi, Heather mengembalikan barang-barang milik pria tersebut kepada keluarga termasuk korek api, pisau cukur listrik, dan uang kertas $10.
Heather berbagi: "Sungguh menyedihkan memikirkan bahwa saya kehilangan putra saya, tetapi pada saat yang sama, kami menunjukkan cinta dan segalanya kepada pria lain.
Kami tidak pernah meninggalkannya. Kami Kami akan tetap berada di sisinya seolah-olah dia
milik kami sendiri. "
Adapun Sean Cox, dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia telah "mati" sekali, dan sekarang seperti diberi kesempatan, jadi dia akan hidup lebih baik.
(TribunnewsBogor.com/ Sanjaya Ardhi, Kompas.com, TribunTrends/Tiara)
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dan Kompas.com
Sumber: Tribun Bogor
| Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
|
|---|
| Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
|
|---|
| Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
|
|---|
| Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
|
|---|