Berita Kriminal
ASTAGA Wanita di Jember Tewas, Babak Belur Di-KDRT Suami, Pelaku Sempat Kabur ke Sawah
Miswati (45), warga Dusun Sukosari, Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tewas diduga akibat dianiaya oleh suaminya
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria di Jember nekat menganiaya istrinya hingga babak belur.
Nahasnya, sang istri berakhir meninggal dunia setelah menerima kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pelaku sempat kabur ke area persawahan setelah melakukan kekerasan.
Baca juga: Kronologi Kematian Lisna Manurung yang Viral di FB, Keluarga Duga Korban KDRT, Sempat Buat Status
Miswati (45), warga Dusun Sukosari, Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tewas diduga akibat dianiaya oleh suaminya pada Selasa (9/1/2024).
Kepala Desa Jatisari Haris Tursina menjelaskan, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu sempat keluar rumah dan berteriak minta pertolongan.
"Saat itu tiba- tiba sudah ada teriakan dari korban hingga warga keluar rumah," kata Haris kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2023).
Setelah itu, anak korban datang dan langsung membawa korban ke puskesmas. Sebab, korban mengalami luka di bagian kepala.
Sedangkan, suami korban, kata dia, sempat melarikan diri setelah kejadian tersebut. Lalu, pada sore hari, terduga pelaku pulang ke rumah dan menyerahkan diri ke polisi.
"Informasinya sempat lari ke persawahan, tapi akhirnya menyerahkan diri," tutur dia.
Haris tak mengetahui pasti penyebab meninggalnya korban. Hanya saja, suami korban dikenal sebagai sosok yang temperamental.
Baca juga: Istri ASN di Bekasi Resah Suami Sudah Jadi Tersangka KDRT Tapi Tak Ditahan, Polisi Ungkap Alasannya
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Al Qarni Aziz menambahkan, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. Terduga pelaku juga masih dalam pemeriksaan polisi.
"Kami masih melakukan pendalaman, mohon waktu nanti kami rilis," ujar dia.
Kronologi Kematian Lisna Manurung yang Viral di FB, Keluarga Duga Korban KDRT, Sempat Buat Status
Kematian seorang wanita bernama Lisna Manurung alias Mak Kokoh tengah viral, terutama di Facebook.
Lisna Manurung disebut telah meninggal dunia pada Jumat (26/12/2023) di rumahnya, sekitar pukul 18.30 WIB.
Namun cerita kematiannya baru viral setelah dibagikan akun Facebook Grasio Manurung pada Minggu (7/1/2024).
Keluarga Lisna Manurung curiga kematian kerabatnya itu tidak wajar dan menduga adanya KDRT dari suami.
Adapun postingan @Grasio Manurung ini menarasikan kematian Lisna Manurung penuh dengan kejanggalan.
"Boha hira-hira menurut dihita na mardongan tubu perihal parmate ni ito borutta na meninggal on??" tulisnya.
Baca juga: SENYUM Terakhir Masinis KA Bandung Raya sebelum Kecelakaan Maut, Lambaikan Tangan, Videonya Viral
(Bagaimana kira-kira menurut pandangan kita yang bersaudara ini tentang kematian putri kita yang meninggal ini).
"Ingkon do dohot menurutta PUNGUAN SIANTURI MATANIARI ambil bagian untuk bertanggungjawab dalam hal kasus kematian ito, namboru kita yang mati dengan tidak wajar ini??" sambungnya.
(Apakah menurut kita KUMPULAN SIANTURI MATANIARI ambil bagian untuk bertanggung jawab dalam hal kasus kematian saudari kita yang meninggal tidak wajar ini?).
Lalu, di kolom komentar, Grasio Manurung menuliskan kronologis kematian Lisna Manurung alias Mak Kokoh tersebut.
Kronologis dugaan pembunuhan LISNA MANURUNG (mak kokoh)
Di tanggal 12 Agustus 2023 jam 11:33 wib.
Kakak saya mem VC saya , dia mengadu sama saya bahwa suaminya memukul dia, pas dia vc saya, hidung kk saya sudah berdarah, karna dipukul suaminya, mereka sering cekcok karna soal ekonomi, dan pada saat kk saya menelpon saya, saya langsung nelpon mama saya biar langsung kerumah mereka, kebetulan rumah kami sama rumah mereka jaraknya sekitar 3 KG, sesampai mama saya dirumah sianturi, langsung ditegur sianturi, dan mereka disatukan lagi, kebetulan kakak menolak disatukan lagi, kakak ngomong sama kami, JANGAN SAMPAI MENYESAL KALIAN AKU DIPUKULI SAMPAI MATI DITANGAN SIANTURI, kata kakak smaa kami, tapi gimana lah perasaan orangtua kalo melihat borunya pisah sama suaminya, dan mama juga bilang sama sianturi, jangan kau pukuli boru kuh itu, kalo gk pulangkan lah borukuh kerumah kami bersama keluargamu, seperti kau menjemput borukuh bersama orangtua, dan pulangkan juga bersama orangtua, kata mama pas itu, tapi sianturi bilang gk inang, dan dia meminta maap.
Singkat cerita mereka dipersatukan mama lagi, dan pas mama pulang dari rumah nya, kakak buat status wa jam 15.53 dengan kata2; sungguh malang nasibkuh ini tak 1 pun org mendengarkan keluh kesah kuh.
Dan saya mengkomen status kk itu, dan kkak bilang, dang 10 x beon terjadi jala dg hea au mangalu2 au manang na tuise (gk cuman 10× kali ini terjadi sama aky, dan aku gk pernah mengadu sama siapa-siapa).
Dan itu semua ada bukti sama saya, mulai hidung berdarah, dan chat pun ada bukti sama saya, kebetulan pas kk vc saya, saya scren vidio.
Saya megang buktinya.
Baca juga: Siapa Rama Chan? Sosok Misterius yang Bajak Lagu Sial Mahalini, 277 Juta Kali Diputar di Spotify
Tanggal 24 Desember kami telponan sama kk, didalam percakapan kami ini, kk minta saran sama saya.dek, mau kusuruh dulu abg mu kerja di cabang kalian, gapapa kami jauh untuk sementara, yang penting kerja dia, mumpung disini bos kalian, biar langsung aku minta sama bos kalian, kalo cuman berharap tanam⊃2; an, gk berkembang kami.ya cari suasana lah dulu,biar markoperasi abang mu. gitulah kata kk pas hari mggu.yaudah gapapa kak, cobalah bilang sama abg saya bilang gitu.
Dan tanggal 25 Desember 2023 jam 16:25
Kakak nge WA saya, menanyakan pekerjaan, dan saya tanya, buat siapa ?
Kata kakak buat aku, jangan bercanda, iya seriusnya, udah pusing aku,udah tegang leherkuh,kukasih masukan gk masuk kata kakka, bilangkan suaminya,dan yang gk kau tau nya apa kata abang mu sama aku, bulan 1 cerai katanya, dan suaminya kata kakak mau hampir lalu tangan karna persoalan disuruh nya suaminya kerja koperasi, suaminya tidak mau.
Mereka sudah berantam mulai tanggal 25 Desember akibat disuruh suaminya kerja koperasi.
Mulai dari situ mereka sudah cekcok.
Dan terakhir saya wa kakak, jam 20.19. Dengan isi chat saya sabar lah kak, berdoa sama Tuhan, semoga berubah hati abg, jangan cepat2 bilang pisah. Kakak saya gk balas wa saya lagi, dan disitulah kami terakhir komunikasian.
Tanggal 26 Desember 2023 jam 16: 43, kakak masih buat status wa : 180/120. Dan saya tidak menanggapi status kakak saya itu.
Jam 18:30 tetangga depan rumah nya menelpon saya pakai telpon suara, mereka sudah dalam keadaan panik, pas mereka ngomong tante,tante tante tante kokoh katanya, trus langsung saya suruh vc, pas di vc saya lihat kk saya sudah dalam keadaan terlentang didapur, dan kata yang nelpon saya itu kakak jatuh dikamar mandi, dan saya langsung telpon mama, pas mama kesana dalam jarak waktu setengah jam lebih. Pas mama sampai dirumahnya, kakak sudah diganti baju oleh pihak sianturi,.
Mama nanya sama sianturi, ini meninggal karna apa?
Baca juga: Ayah Jatuh Sakit, Pengantin di Pati Nikah di Rumah Sakit, Pihak RS Beri Izin: Asal Tak Ganggu Pasien
Sianturi bilang jatuh di dapur.
Dan mama menyuruh dibuatkan pormalim,karna alasan menunggu saya adiknya dari jakarta dan keluarga dari kota pinang. Akhirnya pihak sianturi setuju dibuatkan pormalim.
Pada malamnya itu mama menangis sambil bertanya apa penyebab meninggalnya kamu boru kuh.
Tiba lah kira⊃2; jam 10:00 wib, kepala desanya menyuruh harus secepatnya dikembumikan, karna kakak saya ini dibilang GANTUNG DIRI.
Jadi kami pihak korban, bertanya apakah ada saksi dan bukti bahwasanya kk saya ini gantung diri ?
Apakah kalian bisa menunjukkan saksinya?
Kepala desanya menjawab ada saksinya.
Dan kami pihak korban bertanya siapa saksinya?
Sementara kepala desanya tidak bisa menghadirkan saksi itu.
Dan kami pihak korban timbullah kecurigaan meninggalnya kakak kuh ini, karna terlalu banyak alasan dibuat pihak sianturi, makanya kami pihak korban melaporkan ke polres humbahas untuk menyelidiki penyebab meninggalnya kk kuh ini.
Dan polres menyelidiki ke TKP dan olah TKP penyebab meninggalnya kakak ini,.
Baca juga: Persiapan 3 Capres Jelang Debat, Anies Baca-baca, Prabowo Mengalir Saja, Ganjar Belajar ke Pakar
Pas polisi di TKP, menyuruh mayat kk ini harus di otopsi ke rumah sakit bayangkara medan, sementara kepala desa menyuruh harus duluan kerumah sakit doloksanggul.
Jam 19:30 mayat kk ini dibawa ke RS DOLOKSANGGUL.
Sesampai di RS, kk saya langsung di visum luar, dan polisi menjelaskan hasil visum tadi.
Dan hasilnya memang ada garis dileher, tetapi ini tidak bisa dipastikan GANTUNG DIRI ATAU KEKERASAN. jalan satu2 nya ini harus di OTOPSI .
Kami pihak korban lemah dalam biaya, karna kebetulan saya sendiri adeknya bertanya sama keluarga berapa biaya otopsi, jawabnya mahal dek, sekitar 50 jt an dan hasilnya keluar 6 blan.
Disitulah kami lemah karna mahalnya otopsi.
Setelah selesai visum kepolisian bertanya sama saya, apakah ini dilanjutkan otopsi ?
Kalo lanjut ayo kami siap bantu kata polisi, dan saya menjawab gk usah lah otopsi, asalkan kk kuh ini jangan dibilang GANTUNG DIRI DAN DIKEBUMIKAN DIJATUHKAN SAKRAMEN GREJA.
Besoknya harapan kami itu tidak di penuhi pihak sianturi.
Sementara kami pihak korban sudah mencabut laporan penolakan otopsi dan penuntuntan kasus ini .
Setelah pulang dari pemakaman, saya langsung menjumpai yang menelpon saya ini, dan bertanya kepada yang menelpon saya ini.
Kenapa kk saya dibilang bunuh diri ?
Baca juga: Nama Baik Tercoreng, Saipul Jamil Diusulkan Jadi Duta Narkoba Demi Pulihkan Nama Baik, Setuju?
Padahal kalian pas nelpon saya kalian bilang kk say jatuh dikamar mandi.
Trus yg nelpon menjawab, itunya dibilang jatuh dikamar mandi.
Dan tetangganya yang menelpon saya ini menceritakannya kepada saya.
Begini lah katanya. Suamikuh ketepatan duduk didepan rumah, mendengar suara keributan dirumah mama kokoh (korban), dan lansung pergi kerumah itu, lalu suamikuh memanggil saya dari depan rumah tersebut, datang lah saya melihatnya, bapak kokoh suda memeluk si korban.
Terus saya bertanya kembali, apakah ada kursi dan kain panjang ditempat itu pas kejadian ?
Jawabnya TIDAK ADA.
Disitulah timbul kecurigaan kami pihak korban, bahwasanya kk saya ini tidak meninggal akibat gantung diri.
Makanya kami pihak keluarga korban kembali membuat laporan ke polres kasus dugaan Pembunuhan berencana Sama kakakuh ini.
Makanya kasus ini kami ingin lanjutkan kembali.
Setelah selesai Olah TKP oleh pihak kepolisian resort Humbahas telah diamankan dugaan pelaku Sianturi untuk diinterogasi, dan Sianturi menjawab polisi bukan saya yang membunuh, namun polisi menjawab saya belum bertanya siapa yang membunuh kata pak polisi.
Dugaan keluarga juga sama dengan pihak kepolisian bahwa korban meninggal karena dibunuh, maka polisi selalu menyatakan agar korban segera diotopsi ke Medan.
Namun karena ketidak berdayaan biaya maka mama sama saya sendiri tidak sanggup melanjutkan otopsi ke rumah sakit Medan dengan alasan biaya.
Dan karena mama dan saya dalam kondisi linglung maka ketika pihak polres memberikan dua surat untuk ditandatangani mama Tampa baca dan Tampa dilihat lagi surat itu langsung ditanda tangani Mama.
"Kronologi langsung dari adik kandung Sundayani Agustina Manurung dari mendiang ito Lisna Manurung," tulis Grasio Manurung.
Tribun-medan.com telah mengkonfirmasi kepada @Grasio Manurung dan juga kepada @Sundayani Agustina Manurung, namun belum ada balasan ketika berita ini ditayangkan.
Tribun-medan.com juga sedang meminta keterangan dari pihak Polres Humbang Hasundutan (Humbahas).
Diolah dari artikel di Kompas dan Tribun Medan
Sumber: Kompas.com
| Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
|
|---|
| Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
|
|---|
| Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
|
|---|
| Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
|
|---|