Berita Kriminal
Sedang Antre Toilet, Sopir di Palembang Ditodong Pistol oleh Preman, Dompet Berisi Rp 1,5 Juta Raib
Seorang sopir bus pariwisata asal Pekanbaru bernama Ilham Reza Hidayat, ditodong preman dengan menggunakan pistol ketika sedang antre di toilet
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Sedang antre ke toilet, seorang sopir di Palembang jadi korban perampokan.
Ia ditodong pistol oleh seorang preman saat berada di kasawan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, Sumatera Selatan.
Nahas dompet ebrisi ang Rp 1,5 juta raib digondol preman tersebut.
Baca juga: PILU Bos Sembako di Batam Dirampok, Uang Rp 200 Juta Lenyap, Pelaku Sopir Pribadi Nangis Histeris
Seorang sopir bus pariwisata asal Pekanbaru bernama Ilham Reza Hidayat, ditodong preman dengan menggunakan pistol ketika sedang antre di toilet kawasan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, Sumatera Selatan.
Akibatnya, dompet milik Ilham yang berisi uang Rp 1,5 juta dibawa kabur pelaku hingga akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke Polrestabes Palembang.

Ilham menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung Senin (27/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Semula, ia membawa bus pariwisata dari Jakarta Tujuan Pekanbaru.
Ketika melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan yang ia bawa meminta untuk menepi sebentar hendak berfoto.
Karena permintaan itu, Ilham memarkirkan bus di kawasan Monpera dan ia pergi ke toilet umum untuk buang air kecil.
“Parkir di kawasan Skate Park, wisatawan yang mau berfoto kemudian turun. Saya lalu pergi ke toilet karena sudah kebelet,” kata Ilham, Selasa (28/11/2023).
Ketika berada di toilet, seorang penumpang bus menghubungi Ilham untuk segera kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan.
Namun karena tak tahan lagi, Ilham menghubungi rekannya sopir kedua agar jalan lebih dulu dan ia akan menyusul menggunakan Ojek Online (Ojol).
“Waktu saya mau keluar dari toilet pelaku mendekati saya dan mengatakan bus sudah pergi nanti kembali lagi. Saya kemudian dibawa ke belakang Monpera katanya menunggu bus datang lagi,” ujar Ilham.
Baca juga: Niatnya Setor Uang ke Bank, Bos Sembako Dirampok Sopir Sendiri, Rp 200 Juta Raib, Nangis di Kuburan

Saat berada di tempat sepi, pelaku mengeluarkan pistol dan menodongkan ke perut Ilham. Korban pun tak berani melawan karena takut. Sehingga, dompet berisi uang Rp 1,5 juta pun dibawa kabur pelaku.
“Saya sempat telpon teman saya sopir kedua, katanya sudah bayar parkir juga Rp 50.000,” ungkapnya.
Laporan korban dengan nomor LP/B/2677/XI/2023/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL saat ini telah diterima penyidik untuk dilakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Laporannya kami tindak lanjuti,sekarang masih lidik,”singkat Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinza.
PILU Bos Sembako di Batam Dirampok, Uang Rp 200 Juta Lenyap, Pelaku Sopir Pribadi 'Nangis Histeris'
Nasib nahas juragan sembako di Batam yang menjadi korban perampokan.
Uang senilai Rp 200 juta lenyap dari genggamannya.
Rupanya pelaku orang terdekat yaitu sopirnya sendiri.
Baca juga: SANDIWARA Kepala Alfamart Terbongkar, Pura-pura Rampok Toko Rp40 Juta Demi Lunasi Utang Istri
Kejadian tidak mengenakkan dialami oleh IT, pemilik toko sembako di pasar Fanido Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.
Pemilik toko itu menjadi korban perampokan pada (26/8/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.
IT dirampok di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang dilakukan oleh sopir IT yang berinisal PT.
Pada saat itu, korban akan menyetorkan uang Rp 200 juta ke salah satu bank di Pasar Fanindo Batuaji.
Akan tetapi saat akan turun ke bank, sopirnya langsung menodongkan pisau dan meminta agar pemili toko itu tidak turun dari mobil tersebut.
IT pun ketakutan dan mengikuti perintah karyawannya tersebut.

Hingga akhirnya mobil yang ditumpangi korban melaju menuju ke lokasi TPU Sei Temiang, Sekupang.
Saat itulah pelaku menjalankan aksi jahatnya.
Pelaku merampas uang korban sebanyak Rp 200 juta dan kemudian melarikan diri ke arah Sei Harapan.
Diakui warga sekitar, korban menangis histeris setelah kejadian tersebut.
“Korban nangis-nangis tadi disini, makanya saya dekati, dan ternyata korban perampokan,” kata Sri warga sekitar yang juga bekerja sebagai penjual bunga kuburan kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Sri mengaku, korban tidak begitu lancar berbahasa Indonesia.
Sehingga ia hanya bida menenangkan sampai akhirnya korban menelpon keluarganya.
“Semua barang korban dirampas pelaku, hanya ponsel yang tersisa, yang tidak berhasil dirampas pelaku,” ungkap Sri yang sempat berkomunikasi dengan korban hingga akhirnya korban dijemput keluarganya dan langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Baca juga: Kamu Kok Tega? Pilu Kades, Tukang Tahu Bunuh & Rampok Mantan Pacarnya, Pelaku Santai: Saya Butuh!

Sementara itu, Kapolsek Batuaji AKP Sandi Pratama Putra, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Akan tetapi Sandi mengaku belum mengetahui secara detail terkait kronologis kejadian perampokan itu.
“Kata korban, pelakunya adalah karyawannya sendiri, namun hingga saat ini kasusnya masih kami dalami,” ungkap Sandi.
Soal pelaku, pihaknya kini masih melakukan pengejaran berdasarkan ciri-ciri yang diberikan oleh korban.
“Pelaku kami duga masih berada di Batam, karena waktu kejadian dan rentang waktu kaburnya pelaku tidak terlalu lama,” pungkas Sandi.
'Kamu Kok Tega?' Pilu Kades, Tukang Tahu Bunuh & Rampok Mantan Pacarnya, Pelaku Santai: Saya Butuh!
Tukang pembuat tahu di Simalungun, Sumatera Utara tega membunuh mantan pacarnya yang seorang mahasiswi di jurang.
Korban diketahui bernama Tantri Yulaila Tanjung (20) yang merupakan mahasiswi USI.
Jenazah Tantri Yulaila Tanjung ditemukan di jurang dalam kondisi memilukan.
Saat ditemukan, tubuh Tantri terlentang dan masih berpakaian lengkap.
Baca juga: NASIB Mantan Artis Cilik Tewas Bersimbah Darah, Pacar Tak Mau Diputus Nekat Menikam, Ibu Histeris

Namun semua barang berharga milik Tantri raib diambil oleh sang mantan kekasih sekaligus pelaku Arya Lesmana (20).
Kematian Tantri tak hanya menyisakan duka bagi keluarga, namunnjuga Kepala Desa Pangulu Karanganyar Syafii.
Ditemui www.tribun-medan.com, Sabtu (15/7/2023), Syafii mengatakan bahwa Tantri Yulaila Tanjung adalah anak yang baik, ceria dan lugu.
"Kebetulan dia sering ke rumah kakeknya di sini (sebelah rumah kepala desa).
Dia anak semata wayang," ujar Syafii di ruangan kepala desa.
Berdasarkan interaksi yang terjalin dengan tetangga termasuk perangkat Desa, kata Syafii bahwa Tantri Yulaila Tanjung adalah anak yang baik.
Saat ini Tantri Yulaila Tanjung mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun ( USI ) Semester VI.
Baca juga: Istri Diejek Tak Cantik, Janda di Madiun Dibunuh Kuli Bangunan, Korban Tewas di Kos Dikatain Tolol
"Udah semester akhir lah dia ini. Dia ini bagus, baik, dan lugu.
Makanya sempat emosi saya tadi dengan pelaku, kok tega lah dia melakukan itu.
Saya tanya itu ke dia (pelaku)," terang Syafii.
Hingga kini, Syafii bersama tetangga, pelayat lain dan keluarga masih menanti kedatangan jenazah dari RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.
Jenazah rencananya akan dibawa ke rumah kakek Tantri di Huta V, Nagori/Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.
Ayahanda Tantri Yulaila Tanjung, Suyadi, yang masih berkabung dan keluarga enggan memberikan keterangan saat upaya wartawan menggali informasi lebih jauh terkait kematian Tantri Yulaila Tanjung, yang dibunuh oleh mantan kekasihnya.
Sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum keluarga yang berada di Huta V ini.
Tantri Yulaila Tanjung dibunuh mantan kekasihnya sendiri, Arya Lesmana (20), di kawasan obyek wisata Air Terjun Desa Afdeling III, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdangbedagai, setelah orangtua mencari keberadaan Tantri sejak hari Senin.
Jenazah Tantri Yulaila Tanjung ditemukan pada Sabtu (15/7/2023) subuh tadi, setelah pelaku Arya Lesmana lebih dulu diamankan oleh personel kepolisian dari Polsek Bangun yang bekerjasama dengan Polsek Serbalawan, Polres Simalungun.
Sebab Tantri Yulaila Tanjung sendiri sudah dilaporkan hilang oleh keluarga ke Nagori Karang Anyar dan Polsek Bangun.

Kapolsek Serbelawan, AKP Abdullah Yunus Siregar menerangkan bahwa lokasi TKP pembunuhan kebetulan berada di bawah wilayah hukum Polsek Dolok Merawan - Polres Tebingtinggi.
Namun korban beralamat di Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.
"Kapolsek Dolok Merawan dan personel telah mendatangi TKP dan memastikan penemuan mayat tersebut.
Jenazah ditemukan berada di jurang dalam posisi terlentang dan masih menggunakan pakaian," kata Kapolsek.
Di dekat TKP, polisi menemukan satu buah batu padas yang diduga adalah benda yang dipakai untuk memukul korban di bagian kepala. Kemudian ditemukan juga helm korban di tempat kejadian.
Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 340 subsider 338 KUHPidana dengan ancaman mati seumur hidup atau 20 tahun penjara.
Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi AKP Junisar Silalahi mengatakan, jenazah korban ditemukan pada Sabtu (15/7/2023).
"Iya benar ada penemuan mayat di daerah Dolok Merawan," kata Junisar kepada Tribun.
Junisar mengatakan pelaku melakukan penganiayaan hingga membuat korban tewas.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Kota Tebingtinggi.
"Pelaku sudah diamankan. Sementara pelaku berinisial AL (20) yang berprofesi sebagai tukang buat tahu, berinisial AL (20) pelaku diinformasikan adalah pacar korban," tutur Junisar.
Menurut pengakuan teman-temannya, Arya bekerja di pabrik tahu/tofu.
Namun tidur bermalam bersama mereka di Jalan Cempaka Bawah, Nagori Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
"Dia nggak tetap kerjanya itu, bang.
Kalau malam dia ke sini nginap sama kami. Kalau kerjanya dia kerja di pabrik tahu.
Tapi kadang kerja, kadang nggak.
Serabutan lah," ucap teman-teman pelaku.

Teman-teman Arya Lesmana ini tak mengetahui siapa keluarga Arya di Simalungun.
Sebab berdasarkan informasi yang mereka tahu, Arya sudah tak tinggal bersama orangtuanya lagi.
Senada dengan teman-teman pelaku, Syafi'i yang merupakan Pangulu/Kepala Desa Karang Anyar, (pimpinan desa tempat tinggal korban) menyebut bahwa pelaku sudah tinggal sendirian.
"Kebetulan tadi malam saya ikut lokasi kejadian.
Karena memang keluarga sudah melaporkan kehilangan Tantri kepada Gamot/Kepling kita sejak beberapa hari lalu.
Ternyata terungkap bahwa pelaku adalah Arya Lesmana," katanya.
"Jadi berdasarkan info dari Gamot ( Ketua RW/Kepling ) ke saya dan saya juga hadir di kantor polsek, bahwa si pelaku ini anak brokenhome. Orangtuanya di Rantauprapat," sambung Pangulu.
Pangulu Syafi'i pun mengaku sangat kesal dengan psikologis Arya Lesmana yang seperti tak berdosa dan menyesal setelah menghabisi nyawa Tantri Yulaila Tanjung.
Arya mengaku hanya ingin menguasai barang-barang Tantri seperti sepeda motor, HP dan cincin emas.
"Saya tanya kok tega dia membunuh, katanya dia butuh barang-barang korban.
Kalau nggak dibunuh, nggak bisa dikuasai," ujar Syafii yang kebetulan ikut dalam proses pengungkapan kasus ini. (*)
Artikel ini diolah dari Kompas, TribunJabar dan Tribun-Medan.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|