Berita Kriminal
Kembarannya Disayang, Bocah 11 Tahun Ini Pilu Disiksa Ortu, Terpaksa Makan Pecahan Tembok & Dedaunan
Saudara kembarnya disayang, bocah 11 tahun ini pilu diperlakukan berbeda. Sering dipukul hingga disiram air panas. Jika lapar makan pecahan tembok
Editor: Monalisa
"Kan anaknya ada yang kembar, keduanya memiliki berkebutuhan khusus.
Kalau yang kembar diperlakukan sangat baik dan diurus.
Kalau A sering kali dilakukan tidak wajar oleh orang tuanya, alasannya karena A dinilai nakal dan tidak nurut atau tidak patuh," ucap Titin.
Ia berharap, kejadian tersebut menjadi hikmah bagi kedua orang tuanya dan menjadi cerminan bagi orang tua pada umumnya.
Kabid PPPA Dinsos Kota Banjar, Elin Afriani menyampaikan, kondisi korban saat ini mulai membaik dibandingkan hari sebelumnya.
"Alhamdulillah, kondisi anak sekarang semakin membaik. Kita dari PPPA Dinsos Kota Banjar, akan melakukan pendampingan psikologis kepada anak tersebut," ujarnya.
Kisah Serupa
Beberapa waktu lalu juga viral video seorang bocah laki-laki di Bekasi kabur dari rumah dengan kondisi memilukan.
Di video itu, bocah tersebut terlihat mengenakan baju warna orange dan kakinya tampak dirantai.
Video itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram @fannylauww pada Selasa (19/7/2022).
Bocah itu terduduk di jalan dengan kondisi menyedihkan.
Kaki bocah itu dalam kondisi dirantai dan digembok.
Kemudian sebuah kain warna hitam nampak terlilit di leher dan sekitar mata anak itu.
Tubuh bocah itu juga dalam kondisi kurus.
"Kamu laper mau makan?" tanya wanita perekam video.
| Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
|
|---|
| Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
|
|---|
| Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
|
|---|
| Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
|
|---|