Berita Kriminal
DEMI Modal Nikah, Sepasang Kekasih di Bengkulu Kompak Jual Ganja, Ujungnya Ditangkap Polisi, Apes!
Sudah ngebet nikah, sepasang kekasih di Bengkulu berinisial PR dan LW nekat menjual ganja demi mendapatkan uang untuk modal nikah.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Sudah terlanjur sayang, sepasang kekasih di Bengkulu ini nekat melakukan apa saja demi bisa menikah.
Keduanya nekat menjual ganja untuk modal nikah.
Namun pada akhirnya, keduanya akhirnya menyesal, sebab aksinya berhasil diketahui polisi.
Pelaku laki-laki yaitu PR (31) dan pelaku perempuan yaitu LW (28), keduanya merupakan warga Jalan Z Arifin Kelurahan Padang Nangka, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.
Baca juga: DOYAN Ganja Jadi Lalapan Mi Instan, Rico Nekat Tanam Cannabis di Kebun, untuk Pribadi Beli Mahal

Kronologi penangkapan keduanya, bermula saat pihak kepolisian Sat Resnarkoba Polresta Bengkulu mendapati adanya informasi penyalahgunaan narkoba di kawasan Jalan Z Arifin.
Selanjutnya polisi langsung melakukan pengintaian dan ditangkaplah pelaku PR dan LW di kosan PR.
Setelah melakukan penggeledahan pihak kepolisian berhasil mengamankan 1 paket ganja dari tangan kedua pelaku.
Selanjutnya kedua pelaku yang merupakan sepasang kekasih tersebut dilakukan interogasi.
Kemudian pelaku mengakui bahwa ada 1 paket ganja lagi yang disimpan di rumah LW.
Polisi kemudian langsung mendatangi rumah LW, dan benar saja polisi berhasil menemukan 1 paket ganja di rumah LW yang merupakan milik PR.
Atas temuan tersebut, sepasang kekasih yang berencana akan menikah 4 bulan lagi tersebut langsung dibawa ke Polresta Bengkulu.
"Kita berhasil mengamankan sepasang pelaku penyalahgunaan narkotika jenis ganja, yaitu seorang laki-laki berinisial PR dan pasangannya LW," ungkap Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono melalui PS Kasat Resnarkoba Polresta Bengkulu, AKP Tomy Sahri, Selasa (24/10/2023).

Dari informasi sementara yang didapat oleh pihak kepolisian, untuk pelaku laki-laki, yaitu PS diduga merupakan pemakai sekaligus pengedar narkotika jenis ganja.
Sedangkan untuk pasangannya, yaitu LW diduga hanya berperan menyimpan ganja milik PR saja.
"Dari hasil tes urine, untuk LW hasilnya negatif," kata Tomy.
Sementara itu, dari pengakuan pelaku PR dirinya memang berencana menikahi LW pada bulan Maret 2024 mendatang.
Baca juga: Tak Tau Malu! Sejoli di Bandung Hubungan Intim di Pinggir Jalan, Terekam Kamera Pengendara Lain
Namun karena tertangkap kasus narkotika, kemungkinan besar pernikahan tersebut nantinya akan terhalang.
"Udah lama pacaran, rencana mau nikah bulan 3 tahun depan.
Kalau soal narkotika ini saya masih baru dan hanya pakai saja karena sedang pusing saja," kata PR.
Kasus Serupa: Tergiur Iming-iming Dinikahi, Janda Muda Asal Gowa Ditipu Pria Ngaku Polisi
Nasib pilu janda muda inisial EL asal Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel ditipu pria ngaku-ngaku polisi.
Keduanya berkenalan lewat Facebook, kini terungkap modus pria tersebut tipu EL.
Pelaku mengaku bernama Anwar Setiawan asal Aceh Tengah itu mulai menjalankan aksinya setelah permintaan pertemanannya diterima.
Percakapan EI dan Anwar mulai rutin lewat massenger.
Baca juga: KEDOK Dokter Gadungan Terbongkar, Ini Sosok Asli Dokter Anggi Yurikno, RS PHC Surabaya Kecolongan

"Awalnya, kami chat-chat lewat facebook. Di situ mulai akrab," kata dia.
Setelah sekira sepekan chat lewat massenger, Anwar kemudian meminta nomor WhatsApp (WA) EI.
EI tak langsung memberikan. Ia sempat menolak, dengan alasan baru kenal.
Namun Anwar terus mendesak, hingga akhirnya EI memberikan nomor WA.
"Setelah massenger, chat berlanjut ke WA. Dia minta nomor WA-ku," kata dia.
Anwar mengaku sebagai duda anak satu.
Kini sedang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas.
Di situlah, EI mulai melayani percakapan Anwar.
Hubungan asmara pun terjalin antara keduanya.
Padahal belum pernah ketemu langsung.
"Dia mengaku duda anak satu. Katanya mau lamar saya," kata dia.
Untuk meyakinkan EI, Anwar mengirim foto KTP dan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai personel Polres Aceh Tengah.
Saat dijanji akan dinikahi, EI sempat ragu.
EI adalah wanita yang mengaku tinggal di kampung dan berpendidikan rendah.
Sementara, Anwar adalah polisi.
Tapi Anwar mengaku, perbedaan tersebut tak menjadi masalah.
"Saya sempat bilang, saya ini orang berpendidikan rendah. Tapi dia bilang, tidak masalah," kata dia.
Untuk meyakinkan EI, Anwar mengaku akan pindah tugas ke Polda Sulsel supaya bisa bertemu.
Perpindahan itulah menjadi awal kehancuran bagi EI.
Anwar menjadikan EI sebagai sumber keuangan.
Dan permintaannya selalu dituruti.
Saat sedang mengurus perpindahan di Aceh Tengah, Anwar mengaku mendapat kendala keuangan.
Anwar lalu meminta uang puluhan juta untuk biaya pengurusan administrasi.
Baca juga: SOSOK Qomarudin TNI AL Gadungan, Berpangkat Letkol, Istri Tak Tahu Faktanya Sudah Masuk DPO
"Itu Rp60 juta lebih, beberapa kali saya transfer ke rekening yang beda-beda nama," ujarnya.
Setelah administrasi selesai, Anwar mengaku sudah berangkat ke Makassar.
Namun saat sedang perjalanan, Anwar mengaku menabrak seseorang.
Korban minta ganti rugi puluhan juta.
Jika tidak, maka Anwar akan ditahan.
"Saya transfer lagi saat dia akan ditahan karena menabrak orang di jalan menuju Makassar," ujarnya.

Setelah menabrak, Anwar minta lagi uang jutaan rupiah untuk biaya transportasi mobil yang dibawanya masuk ke Makassar.
Di bandara, Anwar kembali mengaku ditahan dan harus membayar lagi untuk mobilnya.
Korban transfer lagi sejumlah uang.
Setelah tiba di Makassar, Anwar kemudian mengaku sedang mengurus penerimaannya di Polda Sulsel.
"Dia telepon lagi, katanya sudah tiba di Polda (Sulsel). Katanya sedang mengurus penerimaannya," katanya.
Anwar kemudian menyampaikan, jika polisi-polisi di Polda Sulsel rata-rata baik.
Baca juga: Kabar Schapelle Corby, Ratu Ganja Buat Heboh Indonesia Tahun 2004, Setelah Bebas Sempat Jadi Artis
Pasalnya, ia disambut baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.
Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.
"Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan. Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai," ujarnya.
Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kost-kosan.
Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang.
Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.
"Dia bilang, nanti SKnya dikasi masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil," katanya.
Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel.
EI mengaku terakhir komunikasi dengan Anwar pada Sabtu pekan lalu.
"Jadi dia matikan Hp. Di situlah saya curiga (ditipu)," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, EI seorang janda Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel, melapor ke Polda Sulsel lantaran ditipu.
Hanya saja saat melapor, EI dibuatkan surat pengaduan yang ditandatangani seorang polisi pangkat Bripda.
EI mengaku ditipu oleh seorang pria yang mengaku Anwar Setiawan dari Aceh Tengah.
Saat kenalan sekira tiga bulan lalu, Anwar Setiawan mengaku polisi berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Aceh Tengah.
Wanita kelahiran 1996 tersebut baru curiga sedang ditipu setelah uangnya Rp60 juta habis ditransfer ke Anwar Setiawan.
Korban tergiur dengan iming-iming Anwar Setiawan yang akan menikahinya.
"Saya ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi. Dia mengaku, namanya Bripka Anwar Setiawan," kata EI saat menghubungi Tribun-timur.com, Selasa (28/92023).
***
Artikel ini diolah dari Tribunbengkulu.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|