Breaking News:

Berita Kriminal

PARAH Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Jadi Kurir Narkoba, Harta Rp967 Juta Gaji Cuma Segini

Keterlaluan! Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan jadi kurir narkoba gembong Fredy Pratama. Harga capai Rp967 juta, padahal gaji cuma segini.

Editor: Suli Hanna
via Sripoku
Harta kekayaan AKP Andri Gustami eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang jadi kurir narkoba 

TRIBUNTRENDS.COM - SOSOK mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan tengah jadi sorotan.

Bukan tanpa alasan, mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan ini ternyata jadi kurir narkoba.

Siapakah sosok mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang jadi kurir narkoba ini?

AKP Andri Gustami, mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan ternyata kurir narkoba jaringan internasional dengan gembong Fredy Pratama.

AKP Andri ditangkap Bareskrim Polri pada Juni 2023 bersama 39 orang lainnya yang terafiliasi dengan Fredy Pratama, termasuk selebgram asal Palembang berinisial APS.

Dikatakan Ditresnarkoba Polda Lampung, Kombes Erlin Tangjaya, Andri berperan sebagai kurir spesial.

"Dia berperan sebagai kurir spesial," kata Erlin, Rabu (13/9/2023), dilansir TribunLampungSelatan.com.

Baca juga: Kabar Pemain Wiro Sableng, Pernah Tersandung Kasus Narkoba, jadi Petani hingga Mulai Syuting Lagi

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat kasus penyalahgunaan narkoba
Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat kasus penyalahgunaan narkoba (ist)

Jadi kurir narkoba, berapa kekayaan AKP Andri Gustami.

Dikutip dari laman LHKPN, kekayaan AKP Andri Gustami hampir mencapai Rp 1 miliar.

Padahal jika dilihat dari gajinya, AKP Andri Gustami hanya bergaji kisaran Rp 2.909.100 hingga Rp 4.780.600.

Kekayaan Andri diketahui sebanyak Rp 967,5 juta.

Berikut rincian harta kekayaan Andri Gustami, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 380.000.000

1. Tanah Seluas 166 m2 di KAB / KOTA LAMPUNG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 80.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/45 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 575.000.000

1. MOBIL, TOYOTA INOVA Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 120.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

3. MOBIL, HONDA CITY Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 105.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 12.500.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 967.500.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 967.500.000*)

SOSOK Fredy Pratama, Sindikat Gembong Narkoba Diburu Interpol dari 4 Negara, Kini Oplas Demi Lolos?

SOSOK Fredy Pratama tengah jadi perbincangan publik.

Fredy Pratama dikenal sebagai sindikat gembong narkoba terbesar di Indonesia yang kini masuk dalam DPO.

Siapakah sosok Fredy Pratama sesungguhnya?

Bareskrim Polri membongkar jaringan sindikat perdagangan gelap narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada mengatakan, Fredy Pratama merupakan salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia.

Termasuk pengungkapan kasus narkoba ini merupakan yang terbesar se-Indonesia.

"Setelah ditelusuri lebih lanjut, sindikat Fredy Pratama adalah sindikat narkoba yang cukup besar, mungkin terbesar," kata Wahyu dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023)

Ia mengungkapkan, sindikat Fredy Pratama memasok narkoba hingga 500 kilogram setiap bulannya.

Baca juga: SOSOK Susanto, Tamatan SMA yang Jadi Dokter Gadungan, Banyak Tipu Rumah Sakit, Gajinya Fantastis

"Setiap bulannya, sindikat ini mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kg sampai 500 kg dengan menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh," tuturnya.

Sosok dan Wajah Fredy Pratama

Untuk saat ini, keberadaan Fredy Pratama masih diburu.

Wahyu Widada mengatakan, sosok Fredy Pratama sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014.

Ia juga memiliki anak buah yang tersebar di berbagai daerah dan memiliki tugas masing-masing.

Dari hasil pendalaman, Fredy Pratama merupakan bandar atau master mind dari peredaran gelap narkoba.

Nama samaran yang dipakainya pun cukup banyak yaitu Miming, The Secret, Casanova, Airbag, dan Mojopahit dalam komunikasinya.

Baca juga: KEDOK Dokter Gadungan Terbongkar, Ini Sosok Asli Dokter Anggi Yurikno, RS PHC Surabaya Kecolongan

Buronan Fredy Pratama dan anak buahnya yang sudah berhasil ditangkap Bareskrim Polri. Fredy Pratama merupakan gembong Narkoba yang memiliki aset puluhan triliun di Indonesia dan Thailand.
Buronan Fredy Pratama dan anak buahnya yang sudah berhasil ditangkap Bareskrim Polri. Fredy Pratama merupakan gembong Narkoba yang memiliki aset puluhan triliun di Indonesia dan Thailand. (kolase Tribunnew.com)

Fredy Pratama beroperasi mengedarkan narkotika di wilayah Indonesia dan wilayah Malaysia bagian timur.

"Fredy Pratama alias Miming dengan nama samaran di komunikasinya The Secret, Casanova, Airbag dan Mojopahit."

"Yang bersangkutan ini mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand," kata Wahyu.

Sementara itu, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id, Fredy Pratama disebut lahir di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ia merupakan anak pengusaha restoran setempat yaitu Lian Silas (68).

Akibat sepak terjang di dunia hitam narkoba, Fredy Pratama alias Miming alias Fredy Miming alias Wang Xiang Ming diburu Interpol dari empat negara.

Mereka adalah Indonesia, Royal Malaysia Police, Royal Thai Police, dan Badan Narkotika Amerika Serikat (US-DEA).

Interpol memburunya sejak dikabarkan bersembunyi di The Golden Triangle atau Segitiga Emas yang merupakan surga bandar narkotika di Asia Tenggara.

Fredy Pratama diduga mengontrol pasar gelap narkoba di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin sejak 2013.

Dia pun telah lama masuk daftar buronan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Diduga, Fredy Pratama bersembunyi di Thailand dan disebut melakukan operasi plastik untuk menghindari kejaran polisi.

Meski demikian, Wakil Direktur Ditresnarkoba Polda Kalsel, AKBP Ernesto menjelaskan, lambat laun Fredy Pratama akan berhasil ditangkap sekalipun telah operasi plastik.

"Kalau di dunia hukum ini tidak ada kejahatan yang sempurna."

"Walaupun Fredy (Miming) sekarang lagi operasi plastik dan berganti kewarganegaraan, pasti nanti akan tertangkap juga.

Tunggu waktunya saja," kata dia, dikutip dari BanjarmasinPost.co.id.

Gembong narkoba terbesar Indonesia pada saat ini, Fredy Pratama (38), yang telah DPO.
Gembong narkoba terbesar Indonesia pada saat ini, Fredy Pratama (38), yang telah DPO. (istimewa)

Aset Disita

Di sisi lain, petugas Polda Kalsel juga memasang garis polisi di RM Shanghai Palace yang di dalamnya ada Hotel Mentaya Inn dan Beluga Cafe di Jalan Djok Mentaya, Banjarmasin.

Polisi juga menyegel empat unit mobil dan satu motor mewah.

Penyegelan itu terkait dengan pengungkapan sindikat narkoba Fredy Pratama.

Selain itu, sejumlah aset milik ayah Fredy Pratama, Lian Silas juga ikut disita.

Setidaknya ada 14 aset milik Lian Silas di Kalsel yang disita.

"Shanghai Palace Restauran Banjarmasin, Beluga Cafe dan Hotel Mentaya Inn disegel, beserta 13 aset lainnya.

Ada juga 5 kendaraan, totalnya Rp 43,490 miliar," kata AKBP Ernesto.

Selain di Kalsel, sejumlah aset milik Lian Silas yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng) juga disita Bareskrim Polri.

Di antaranya Hotel Armani di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara.

"Ada sembilan aset berupa tanah dan bangunan yang sudah disita dan disegel, termasuk satu buah hotel."

"Kemudian rumah tinggal istri tersangka Silas senilai Rp 1,7 miliar," ujar Wadir Narkoba Polda Kalteng, AKBP Timbul Siregar.

Dari sekitar 9 aset yang diamankan tersebut, kata AKBP Timbul, jumlahnya mencapai puluhan miliar.

"Total aset yang kita sita dari 9 persil yang disita, jumlahnya sekitar Rp 39,5 miliar," kata dia.

Dalam kasus ini, Lian Silas sudah berstatus tersangka. Diduga aset yang dimilikinya merupakan hasil bisnis haram yang dijalankan oleh sang anak, Fredy Pratama.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Listyo) (BanjarmasinPost.co.id/Eka Pertiwi/Frans Rumbon)

Diolah dari artikel TribunJambi.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribun Jambi
Tags:
narkobaKasat Narkoba Polres Lampung SelatangajiFredy PratamaAndri Gustami
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved