Breaking News:

Berita Kriminal

Pilu Guru Ceritakan dua Bocah di Lampung Hidup Sebatang Kara, Tetap Rajin Sekolah, 'Rajin Sholat'

Kejamnya dunia hingga harus membuat kakak beradik di Lampung, T (11) dan S (9) hidup tanpa orang tua tak membuat mereka berhenti menuntut ilmu.

Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
Kolage foto kakak adik yang viral di Lampung karena ditinggal ayah yang habisi ibunya dan sang guru. 

Inilah sosok sulastri, nenek yang rawat dua cucunya di Lampung.

Ibu dari dua kakak beradik itu telah tewas diduga dibunuh ayah kandungnya.

Kedua bocah tersebut pun viral meminta bantuan Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap ayahnya.

Baca juga: TANGIS Sulastri Anak Tunggalnya Tewas dalam Karung, Suami Diduga Pelaku, Pamit Antar Baju Lalu Kabur

Beginilah nasib dua bocah di Lampung Tengah hidup bersama nenek renta karena ibunya meninggal dibunuh ayah.

Peristiwa kelam tersebut terjadi pada 2015 silam dimana sang ayah di Lampung Tengah ini kalap aniaya ibu dua bocah tersebut di hadapan anak-anaknya.

Ibu kedua bocah di Lampung Tengah ini sempat menjalani perawatan medis namun tidak tertolong hingga meninggal dunia selang 7 hari penganiayaan.

Kakak adik di Lampung minta ayahnya ditangkap
Kakak adik di Lampung minta ayahnya ditangkap (TikTok)

Kedua bocah tersebut berinisial Ta dan Sa sempat viral karena meminta bantuan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kedua bocah ini menginginkan ayahnya ditangkap karena setelah peritiwa penganiayaan akibatkan sang ibu meninggal, ayahnya masih melenggang bebas.

Disamping itu sang ayah kabur. Sehingga kedua bocah ini hanya tinggal bersama sang nenek, bernama Sulastri.

Paska peristiwa naas yang disaksikan langsung oleh kedua bocah itu, hingga saat ini mereka tidak pernah bertemu atau berhubungan dengan sang ayah Rangga Prayoga selama 7 tahun.

Kekecewaan Ta dan Sa kepada ayahnya yang tega menganiaya ibu hingga meninggal. Parahnya lagi sang ayah menelantarkan mereka.

Sulastri selaku nenek mengatakan, sejak peristiwa nahas itu, Ta yang kini duduk di bangku kelas VI SD harus membantu dirinya bekerja sebagai buruh serabutan tebas tebu.

Sebab Sulastri yang sudah tua  hanya kerja sebagai buruh kasar panggilan. Kondisi itu memaksa dua cucunya harus tegar menghadapi pahitnya kehidupan.

"Kalau ada orang nyuruh ya saya kerja, misal musim panen tebu, saya bisa mendapat uang Rp 80 - 100 ribu," kata Sulastri kepada Tribunlampung.co.id, Senin (24/7/2023).

Dengan kondisinya saat ini, Sulastri mengaku penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Sulastri selaku nenek yang menanggung hidup dua bocah yang ibunya meninggal karena dianiaya ayah hingga meninggal pada 2015 silam.
Sulastri selaku nenek yang menanggung hidup dua bocah yang ibunya meninggal karena dianiaya ayah hingga meninggal pada 2015 silam. (Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)
Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Tags:
Lampungsekolahberita viral hari iniguru
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved