Breaking News:

Berita Viral

Misteri TKP: Keluarga Dosen Ungkap Basuki Panik, Ingin Ambil Barang Korban

Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius.

Youtube Serambinews
Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius. 

Namun foto itu belum sempat disimpan karena diduga sudah dihapus oleh Basuki.

Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius.
Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Kepanikan AKBP Basuki Dianggap Janggal

Menurut Zainal, kejanggalan paling mencolok terlihat saat polisi melakukan olah TKP.

Ia menuturkan bahwa AKBP Basuki terlihat panik dan sempat meminta penyidik menyerahkan barang-barang pribadi korban berupa laptop dan ponsel.

“Permintaan itu ditolak oleh penyidik di lapangan. Kepanikan Basuki justru menimbulkan dugaan bahwa ada sesuatu yang ingin disembunyikan,” kata Zainal.

Keluarga semakin terkejut ketika mengetahui bahwa nama korban tercantum dalam satu Kartu Keluarga (KK) dengan AKBP Basuki. DLL dicantumkan dengan keterangan hubungan family lain.

Basuki Jadi Saksi Kunci

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa pengusutan kasus kematian DLL dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan dugaan pelanggaran etik yang menyeret AKBP Basuki.

Basuki, yang menjabat Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah, kini menjalani penahanan khusus karena diduga menjalin hubungan dengan korban sejak 2020 meski sudah berkeluarga.

“Yang bersangkutan berada di kamar bersama korban dan menyaksikan langsung detik-detik korban mengembuskan napas terakhir. AKBP B merupakan saksi kunci dalam penyelidikan ini, baik untuk dugaan pidana maupun kode etik,” jelas Artanto.

Keluarga mendesak Polda Jawa Tengah menangani kasus ini secara transparan dan profesional, mengingat banyaknya kejanggalan yang muncul sejak awal temuan jenazah.

Sebelumnya AKBP Basuki membantah memiliki hubungan asmara dengan korban dan menyebut hanya membantu Levi karena rasa simpati.

Pengakuan itu muncul di tengah sorotan publik terhadap hubungan keduanya, yang sebelumnya disampaikan mahasiswa dan keluarga korban.

Dari pihak kampus, mahasiswa Levi mengaku dosen mereka sempat menyinggung sosok polisi berpangkat AKBP.

Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, mengatakan Levi pernah bercerita bahwa dirinya mengenal seorang polisi yang menjabat sebagai Kasubdit Pengendalian Massa.

Jansen menduga keduanya memiliki kedekatan khusus.

Ia menilai kematian Levi janggal karena kehadiran anggota polisi tersebut di kamar hotel, terlebih bukan bagian dari aparat yang menangani pidana.

Halaman 2/4
Tags:
Dwinanda Linchia LeviAKBP BasukiUntag Semarang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved