Breaking News:

Berita Viral

Misteri TKP: Keluarga Dosen Ungkap Basuki Panik, Ingin Ambil Barang Korban

Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius.

Youtube Serambinews
Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius. 

Keluarga dosen Untag curiga terhadap AKBP Basuki yang panik dan meminta HP serta laptop korban saat olah TKP, memicu dugaan serius.

TRIBUNTRENDS.COM - Keluarga dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 atau Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), atau yang akrab disapa DLL, menyatakan adanya sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus kematian sang dosen.

Mereka menyoroti beberapa hal yang dinilai mencurigakan, terutama terkait sikap AKBP Basuki, perwira polisi yang diketahui tinggal satu atap dengan korban, saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung.

Kuasa hukum keluarga, Zainal Petir, menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi resmi untuk memastikan penyebab kematian Levi secara medis.

Meski demikian, dari pemeriksaan awal dan keterangan sementara, terdapat dugaan bahwa korban mengalami pecah jantung sebelum meninggal dunia.

Dugaan ini kemudian menjadi salah satu fokus keluarga dan kuasa hukum untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kematian dosen muda tersebut.

Zainal juga menyebut bahwa sikap AKBP Basuki selama olah TKP menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi keluarga.

Baca juga: Rekan Kerja Dosen Untag Semarang Saksi Hubungan Terlarang Levi dengan AKBP Basuki Akui sebagai Pacar

Karena Basuki tinggal bersama Levi, pihak keluarga mencurigai adanya potensi konflik kepentingan atau perilaku yang tidak semestinya dalam penanganan TKP.

Keluarga pun berharap proses penyidikan berjalan transparan, profesional, dan adil, agar fakta sebenarnya mengenai kematian Dwinanda Linchia Levi dapat terungkap tanpa ada tekanan atau manipulasi dari pihak manapun.

Kasus ini pun menjadi perhatian publik, mengingat posisi Basuki sebagai perwira polisi dan kedekatannya dengan korban, sehingga setiap langkah dalam penyidikan mendapat sorotan ketat.

Keluarga menekankan pentingnya integritas pihak kepolisian agar keadilan bagi korban dan keluarganya tetap terjamin.

“Kami mempertanyakan apakah sebelum meninggal korban mengonsumsi obat berdasarkan resep dokter, atau ada obat lain yang diminumnya karena dipaksa orang yang bersamanya,” ujarnya dilansir dari laman Tirto, Jumat (21/11/2025).

Dwinanda Linchia Levi ditemukan meninggal dalam keadaan tanpa busana di kamar Kostel Mimpi Inn, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) pagi.

Sebelumnya, korban diketahui memiliki riwayat tekanan darah mencapai 190 dan gula darah hingga 600, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Tlogorejo pada 15–16 November 2025.

Zainal mengatakan, keluarga juga mempertanyakan foto kondisi jenazah yang sempat dikirim AKBP Basuki kepada kerabat korban.

Dalam foto tersebut, diduga terdapat bercak darah di bagian paha dan perut korban.

Halaman 1/4
Tags:
Dwinanda Linchia LeviAKBP BasukiUntag Semarang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved