Breaking News:

Berita Viral

Duduk Perkara Perebutan Takhta Keraton Solo Pasca-Wafatnya Pakubuwono XIII

Duduk perkara perseteruan di Keraton Solo menarik perhatian, kini ada dua matahari atau dua raja yang akan memimpin, KGPAA Purboyo dan KGPH Hangabehi.

Editor: Sinta Darmastri
Kolase TribunTrends/Kompas
RAJA SOLO MENINGGAL - Potret putra Sinuhun Pakubuwono XIII. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya dan KGPH Hangabehi siap berebut tahta usai meninggalnya Pakubuwono XIII pada Minggu, 2 November 2025. 

TRIBUNTRENDS.COM - Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) kembali terperangkap dalam pusaran konflik internal. 

Setelah mangkatnya Pakubuwono (PB) XIII pada Minggu (2/11/2025), muncul dua sosok yang secara terpisah sama-sama mendeklarasikan diri sebagai penerus takhta, menyandang gelar PB XIV.

Peristiwa ini, yang melibatkan penetapan KGPAA Gusti Purboyo dan KGPH Hangabehi sebagai raja baru, secara menyakitkan mengulang kembali episode dualisme kepemimpinan yang pernah mengguncang Keraton Solo pada tahun 2004 silam setelah PB XII meninggal dunia. 

Publik kini dibuat bertanya-tanya tentang sosok penerus takhta yang sah, sementara jurang perbedaan pandangan di internal keluarga besar keraton semakin melebar.

Pewaris Sang Raja: Garis Keturunan PB XIII

Untuk memahami duduk perkara perebutan takhta ini, penting untuk menelusuri garis keturunan PB XIII. 

Sepanjang hidupnya, mendiang raja yang wafat pada 2 November 2025 itu diketahui menikah sebanyak tiga kali dan dikaruniai total dua anak laki-laki serta lima anak perempuan.

Berdasarkan catatan dari Kompas.id (Rabu, 5/11/2025), dua pernikahan pertama PB XIII berlangsung sebelum ia naik takhta, namun keduanya berakhir dengan perceraian.

Istri pertama, Raden Ayu Endang Kusumaningdyah. Dari pernikahan ini lahir tiga putri: Gusti Raden Ayu (GRAy) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.

Istri kedua, Winari. Pasangan ini dikaruniai tiga anak: almarhum BRAy Sugih Oceania (putri), GRAy Putri Purnaningrum (putri), dan GRM Suryo Suharto/GPH Mangkubumi/KGPH Hangabehi (putra).

Istri ketiga (Permaisuri), Kanjeng Gusti Ratu Pakubuwono. Pernikahan ini berlangsung setelah PB XIII naik takhta dan melahirkan GRM Suryo Aryo Mustiko/GPH Purboyo/KGPH Purbaya/KGPAA Hamengkunegoro.

Purboyo, yang merupakan putra dari permaisuri, kemudian diangkat secara resmi sebagai putra mahkota dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunegoro pada usia 21 tahun, bertepatan dengan upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 pada 27 Februari 2022.

Baca juga: Dua Matahari di Takhta Mataram: Mengenal Lebih Dekat KGPH Hangabehi, Putra Tertua Pakubuwono XIII

Deklarasi Kilat di Hadapan Jenazah

Tak lama setelah PB XIII meninggal, Gusti Purboyo bergerak cepat. Ia mendeklarasikan diri sebagai Raja Keraton Solo yang baru dengan gelar PB XIV. 

Deklarasi ini dibacakan pada Rabu (5/11/2025), bertepatan dengan saat jenazah mendiang ayahandanya hendak diberangkatkan menuju Makam Raja-raja Imogiri di Bantul, DIY.

Purboyo menyampaikan ikrar kesanggupannya di hadapan jenazah:

“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, saya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro, pada hari ini, Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, naik takhta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIV,”

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Tags:
Keraton SoloPakubuwono XIIIKGPH HangabehiKGPAA Purboyo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved