Breaking News:

Berita Viral

Suku Anak Dalam Difitnah Lagi, Dituding Minta Tebusan di Balik Kasus Bilqis, Polisi Bongkar Fakta

Suku Anak Dalam difitnah, polisi akhirnya pasang badan, bantah keras soal Suku Anak Dalam minta tebusan jika ingin menjemput Bilqis.

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
DRAMA PENYALAMATAN BILQIS - Polisi membantah keras isu bahwa mereka membayar masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) untuk menyerahkan Bilqis. 

Ringkasan Berita:
  • Polisi membantah keras isu bahwa mereka membayar masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) untuk menyerahkan Bilqis
  • Proses penjemputan Bilqis berlangsung tegang dan melelahkan
  • Hasil penyelidikan mengungkap bahwa SAD turut menjadi korban penipuan sindikat perdagangan orang lintas provinsi

 

TRIBUNTRENDS.COM - Di balik kisah haru penyelamatan Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar yang sempat menghilang dan kemudian ditemukan di kawasan pedalaman Jambi, terselip sebuah kisah negosiasi panjang dan penuh ketegangan.

Proses evakuasi yang berlangsung di tengah hutan lebat Kabupaten Merangin itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan. 

Beredar kabar bahwa aparat kepolisian harus “membayar” masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) agar bersedia menyerahkan Bilqis.

Namun, kepolisian dengan tegas membantah isu tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah Muntu, yang turut memimpin langsung proses negosiasi di lapangan, memastikan tidak ada transaksi uang sepeser pun dalam upaya penyelamatan sang bocah.

Baca juga: Begini Kuatnya Ikatan Bilqis dengan Suku Anak Dalam: Dipangku Orang Asing, Dianggap Ayah Kandung

“Kami tidak ada menyerahkan uang (seperti yang beredar). Tim jajaran Polda Jambi memberikan penjelasan dari ketua adat atau temanggung-temanggung, dibantu dari Dinas Sosial juga akhirnya mereka paham,” tegas Nasrullah, Rabu (12/11/2025).

Klarifikasi itu menjadi penegasan penting di tengah derasnya arus informasi yang simpang siur.

Polisi ingin memastikan bahwa penyelamatan Bilqis murni dilakukan atas dasar kemanusiaan dan kerja sama, bukan karena adanya imbalan apa pun.

Negosiasi Dua Hari di Tengah Hutan

Proses penjemputan Bilqis dari tengah komunitas SAD bukanlah perkara mudah. Medan yang sulit dijangkau dan perbedaan cara pandang antara aparat dengan masyarakat adat membuat negosiasi harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

Nasrullah menuturkan, pembicaraan dengan para tokoh adat dilakukan dengan sangat sabar dan penuh pertimbangan, agar tidak menimbulkan salah pengertian yang justru bisa memperkeruh suasana.

Negosiasi berlangsung selama dua hari penuh dimulai pada Jumat (7/11/2025) malam dan baru berakhir Sabtu (8/11/2025) malam.

“Dengan kesabaran dari anggota-anggota yang akhirnya bisa membuahkan hasil, negosiasi yang alot dua malam satu hari,” ujar Nasrullah.

DRAMA PENCULIKAN BILQIS - Bilqis yang berusia empat tahun menolak saat dijemput polisi, sempat mengira Suku Anak Dalam adalah keluarganya, namun kini Bilqis telah kembali ke pelukan orangtuanya.
DRAMA PENCULIKAN BILQIS - Bilqis yang berusia empat tahun menolak saat dijemput polisi, sempat mengira Suku Anak Dalam adalah keluarganya, namun kini Bilqis telah kembali ke pelukan orangtuanya. (Kolase TribunTrends/Polrestabes Makassar/Istimewa)

Situasi di lapangan kala itu digambarkan tegang namun penuh empati.

Halaman 1/3
Tags:
Suku Anak DalamBilqisJambiMakassarpenculikan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved