Drama Keraton Surakarta
Drama Dua Raja di Tanah Jawa! Wali Kota Minta Keraton Solo Pikirkan Dampak Sosial: Rakyat Bingung
Wali Kota Solo Respati Ardi buka suara soal dualisme raja Keraton Surakarta antara KGPAA Purboyo dan KGPH Hangabehi, sebut rakyat bingung.
Editor: jonisetiawan
Situasi Keraton makin memanas setelah Lembaga Dewan Adat (LDA) terlebih dahulu menobatkan Pakubuwono XIV Hangabehi pada Kamis (13/11/2025).
Empat hari kemudian, kubu lain menggelar penobatan KGPH Purboyo sebagai Pakubuwono XIV.
Dua prosesi ini memicu gesekan, ketegangan, bahkan aksi saling klaim yang membuat para kerabat dalem terbelah.
Baca juga: Gagal Naik Takhta, Mangkubumi Pertanyakan Surat Wasiat PB XIII, GKR Timoer Ngamuk: Suratnya Ada Kok!
Wali Kota: Ranah Keraton, Pemerintah Tidak Akan Mengintervensi
Menyikapi konflik yang makin tajam, Respati menegaskan bahwa urusan suksesi adalah wilayah privat Keraton Kasunanan Surakarta.
Ia menolak untuk mencampuri atau mengarahkan pihak mana pun.
“Kami menyerahkan semua ke Keraton Kasunanan. Itu menjadi ranah privat Keraton Kasunanan.
Keraton Kasunanan, Mangkunegaran, lembaga adat mengukur dampaknya ke masyarakat,” jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa pemerintah kota akan tetap berada di luar pusaran konflik.
“Jangan (intervensi). Intinya, kita masih banyak yang harus kita selesaikan.
Saya berharap keputusan apa pun, masyarakat bisa menilai dampaknya budaya, kelestarian, wisata kita lihat dampaknya,” terangnya.
Ketegangan Memuncak, Nasib Keraton Masih Menggantung
Dengan dua raja yang sama-sama mengklaim legitimasi, masa depan Keraton Surakarta berada pada titik krusial.
Respati berharap agar para kerabat dalem dapat menempatkan kepentingan masyarakat dan kelestarian budaya di atas segalanya.
Konflik ini bukan sekadar perebutan tahta melainkan pertaruhan besar bagi masa depan tradisi, pariwisata, stabilitas sosial, dan nama besar Keraton Kasunanan Surakarta.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSolo)
| Drama Dua Raja di Tanah Jawa! Wali Kota Minta Keraton Solo Pikirkan Dampak Sosial: Rakyat Bingung |
|
|---|
| Dokumen Wasiat Keraton Solo Diragukan! BRM Nugroho: Seluruh Trah PB II-PB XII Berhak Tentukan Raja! |
|
|---|
| Penobatan PB XIV Purboyo Dinilai Tidak Sah! Cucu PB XI Serukan Musyawarah Besar Trah Mataram |
|
|---|
| Sosok KGPH Benowo Diberi Gelar Panembahan, Tantang KGPH Hangabehi Ikrar di Watu Gilang: Ya Monggo |
|
|---|
| Pakubuwono XIV Naik Takhta, GKR Timoer Sebut Sinuhun Ingin Rangkul Keluarga: Ada Satu Dua Tercecer |
|
|---|