Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Drama Dua Raja di Tanah Jawa! Wali Kota Minta Keraton Solo Pikirkan Dampak Sosial: Rakyat Bingung

Wali Kota Solo Respati Ardi buka suara soal dualisme raja Keraton Surakarta antara KGPAA Purboyo dan KGPH Hangabehi, sebut rakyat bingung.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Keraton Surakarta
DRAMA KERATON SOLO - Potret Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro alias Gusti Purboyo dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. Wali Kota Solo Respati Ardi buka suara soal kisruh Keraton Surakarta. 

Situasi Keraton makin memanas setelah Lembaga Dewan Adat (LDA) terlebih dahulu menobatkan Pakubuwono XIV Hangabehi pada Kamis (13/11/2025).

Empat hari kemudian, kubu lain menggelar penobatan KGPH Purboyo sebagai Pakubuwono XIV.

Dua prosesi ini memicu gesekan, ketegangan, bahkan aksi saling klaim yang membuat para kerabat dalem terbelah.

Baca juga: Gagal Naik Takhta, Mangkubumi Pertanyakan Surat Wasiat PB XIII, GKR Timoer Ngamuk: Suratnya Ada Kok!

Wali Kota: Ranah Keraton, Pemerintah Tidak Akan Mengintervensi

Menyikapi konflik yang makin tajam, Respati menegaskan bahwa urusan suksesi adalah wilayah privat Keraton Kasunanan Surakarta.

Ia menolak untuk mencampuri atau mengarahkan pihak mana pun.

“Kami menyerahkan semua ke Keraton Kasunanan. Itu menjadi ranah privat Keraton Kasunanan.

Keraton Kasunanan, Mangkunegaran, lembaga adat mengukur dampaknya ke masyarakat,” jelasnya.

Ia melanjutkan bahwa pemerintah kota akan tetap berada di luar pusaran konflik.

“Jangan (intervensi). Intinya, kita masih banyak yang harus kita selesaikan.

Saya berharap keputusan apa pun, masyarakat bisa menilai dampaknya budaya, kelestarian, wisata kita lihat dampaknya,” terangnya.

Ketegangan Memuncak, Nasib Keraton Masih Menggantung

Dengan dua raja yang sama-sama mengklaim legitimasi, masa depan Keraton Surakarta berada pada titik krusial.

Respati berharap agar para kerabat dalem dapat menempatkan kepentingan masyarakat dan kelestarian budaya di atas segalanya.

Konflik ini bukan sekadar perebutan tahta melainkan pertaruhan besar bagi masa depan tradisi, pariwisata, stabilitas sosial, dan nama besar Keraton Kasunanan Surakarta.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSolo)

Halaman 2/2
Tags:
Respati ArdiKeraton SurakartaSoloPB XIV PurboyoKGPH Hangabehi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved