Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

Drama Dua Raja di Tanah Jawa! Wali Kota Minta Keraton Solo Pikirkan Dampak Sosial: Rakyat Bingung

Wali Kota Solo Respati Ardi buka suara soal dualisme raja Keraton Surakarta antara KGPAA Purboyo dan KGPH Hangabehi, sebut rakyat bingung.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Instagram Keraton Surakarta
DRAMA KERATON SOLO - Potret Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro alias Gusti Purboyo dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. Wali Kota Solo Respati Ardi buka suara soal kisruh Keraton Surakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Keraton Kasunanan Surakarta kini terbelah menjadi dua kubu, masing-masing menobatkan penerus tahta berbeda Purboyo dan Hangabehi
  • Wali Kota Solo, Respati Ardi, tidak menghadiri upacara penobatan salah satu kubu dan menegaskan bahwa urusan suksesi merupakan ranah internal Keraton
  • Respati meminta seluruh pihak di Keraton dan lembaga adat mengedepankan dampak keputusan terhadap masyarakat

 

TRIBUNTRENDS.COM - Awan gelap kembali menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta. Setelah sekian lama menjaga tradisi dan wibawa budaya, keraton kini memasuki babak paling sensitif dalam sejarah modernnya: dualitas tahta.

Dua kubu, dua penobatan, dua sosok yang sama-sama mengklaim gelar Pakubuwono XIV. Keretakan internal ini pun memicu kegelisahan publik dan menjadi sorotan di seluruh kota.

Publik Bingung Mencari Kepastian: “Masyarakat Ingin Tahu Dampaknya…”

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menjadi salah satu tokoh yang merasakan langsung kegamangan masyarakat.

Ketika ditemui TribunSolo.com pada Selasa (18/11/2025), ia menyampaikan bahwa masyarakat sekarang berada dalam situasi yang membingungkan.

Baca juga: Terungkap! Inilah Penerima Surat Wasiat PB XIII, Tak Sembarangan Dipilih, GKR Timoer Buka-bukaan

“Masyarakat bingung, masyarakat ingin tahu dampaknya bagi kesejahteraan, budaya, pelestarian. 

Itu yang dilihat masyarakat. Mohon mengedepankan dampak sosial,” ungkapnya.

Saat memberikan pernyataan tersebut, Respati tampak mengenakan seragam korpri, menandakan suasana resmi di tengah situasi yang kian rumit.

Alasan Mangkir dari Penobatan: Wali Kota Pilih Hadiri Agenda Pendidikan

Di tengah memanasnya suasana, publik menyoroti absennya Respati dalam upacara kenaikan tahta salah satu kubu, yakni penobatan Pakubuwono XIV Purboyo pada Sabtu (17/11/2025).

Ketika ditanya awak media, Respati menjelaskan bahwa ia harus menghadiri agenda lain yang dinilai penting bagi masa depan kota.

“Kalau kami kebetulan ada pendirian universitas. Karena kita mendorong center of knowledge menjadi penting. Investor di dunia pendidikan, kami sedang menyambut mereka,” tuturnya.

Keputusan tersebut menimbulkan beragam spekulasi, namun Respati memilih untuk tetap fokus pada prioritas pembangunan pendidikan.

WALI KOTA SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi saat ditemui di kantornya, Jumat (19/9/2025). Respati buka suara soal kisruh Keraton Surakarta.
WALI KOTA SOLO - Wali Kota Solo Respati Ardi saat ditemui di kantornya, Jumat (19/9/2025). Respati buka suara soal kisruh Keraton Surakarta. (TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin)

Sumber Konflik: Dua Penobatan dalam Selang Waktu Empat Hari

Halaman 1/2
Tags:
Respati ArdiKeraton SurakartaSoloPB XIV PurboyoKGPH Hangabehi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved