Drama Keraton Surakarta
Satu Alasan Hangabehi Tidak Bisa Jadi Raja, Adik PB XIII Jawab Jujur, Purbaya Pantas Naik Takhta?
Terungkap sudah alasan KGPH Hangabehi (Mangkubumi) tidak bisa menjadi raja, Benowo adik PB XIII buka-bukaan, Purbaya akhirnya naik tahta.
Editor: jonisetiawan
Sumpah Kehormatan yang Tidak Bisa Dipalsukan
Tidak berhenti di situ, Benowo juga menyinggung unsur paling sakral dalam penetapan raja: ikrar di atas Watu Gilang, batu peninggalan Majapahit yang selama ratusan tahun menjadi saksi pengukuhan raja Keraton Solo.
Ikrar tersebut bukan sekadar ritual, tetapi simbol keberanian dan legitimasi.
Ia menjelaskan dengan penuh kehati-hatian:
"Jadi begini, kemarin itu Sinuhun yang ini sudah mengirarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di watu Gilang, itu dibawa dari Majapahit.
Jadi kalau mengucap sumpah harus di atas itu, ini bukan main-main, saya nggak berani.
Dia menetapkan kembali, mengukuhkan kembali bahwa dia menggantikan ayahandanya sebagai Pakubuwono XIV di watu Gilang itu, bukan di tempat lain," kata Benowo.
Penjelasan itu menunjukkan bahwa proses penobatan bukan hanya administratif atau simbolis melainkan sebuah sumpah sakral yang menyangkut nyawa dan keberanian.
Mereka yang berani berdiri di atas Watu Gilang menunjukkan komitmen penuh pada takhta dan leluhur.
Baca juga: Silakan Ambil Alih! Adik PB XIII Tak Gentar Isu Keraton Diambil Pemerintah: Memangnya Masih Kurang?
Takhta yang Dipilih, Bukan Direbut
Pernyataan Benowo memberi gambaran jelas bahwa dinamika suksesi di Keraton Solo tidak sesederhana garis keturunan.
Ada restu raja sebelumnya, ritual sakral, dan keberanian bersumpah yang menyatu dalam tradisi berusia ratusan tahun.
Dan pada hari itu, sejarah mencatat: Gusti Purboyo, yang berani mengikrarkan diri di atas Watu Gilang, berdiri sebagai Pakubuwono XIVB, penerus takhta yang sah.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSolo)
| Terungkap! Inilah Penerima Surat Wasiat PB XIII, Tak Sembarangan Dipilih, GKR Timoer Buka-bukaan |
|
|---|
| Pertemuan Pribadi Disia-siakan: Putri PB XIII Heran Mangkubumi Baru Ribut di Media Soal Surat Wasiat |
|
|---|
| Apa Itu Jumenengan? Tradisi di Keraton Surakarta setelah Susuhunan Pakubuwono XIII Meninggal Dunia |
|
|---|
| Masih Masa Berkabung, Sinuhun Pakubuwono XIV Tetap Gelar Jumenengan, Tedjowulan: Fokus Mendoakan |
|
|---|
| 5 Kerabat Terima Kekancingan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro setelah Jumenengan, Siapa Saja? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/KGPH-HANGABEHI-Putra-tertua-Pakubuwono-XIII-Kanjeng-Gusti-Pangeran-Haryo-KGPH-Hangabehi.jpg)