Drama Keraton Surakarta
Masih Masa Berkabung, Sinuhun Pakubuwono XIV Tetap Gelar Jumenengan, Tedjowulan: Fokus Mendoakan
Masih dalam masa berkabung, Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap menggelar Jumenengan, KGPA Tedjowulan pun memberikan responnya
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Masih dalam masa berkabung, Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap menggelar acara Jumenengan.
- Keputusan itu menarik perhatian para pihak di lingkungan Keraton Solo.
- KGPA Tedjowulan pun memberikan respons terkait pelaksanaan upacara tersebut.
TRIBUNTRENDS.COM - Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap melaksanakan prosesi jumenengan atau upacara kenaikan takhta di Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah, meski suasana keraton masih diselimuti duka atas wafatnya Pakubuwono XIII.
Upacara itu berlangsung pada Sabtu (15/11/2025), dan sontak menuai sorotan karena digelar di tengah masa berkabung.
Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan, melalui juru bicaranya Kanjeng Pakoenagoro, meminta publik menilai sendiri langkah yang diambil pihak Gusti Purboyo tersebut.
“Silakan diartikan sendiri apakah ini berarti pihak Gusti Purboyo mengindahkan imbauan Pemerintah Pusat maupun Maha Menteri atau tidak,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sehari sebelum jumenengan digelar, tepatnya Jumat (14/11/2025), Maha Menteri Tedjowulan secara tegas meminta agar penobatan ditunda.
Ia mengimbau semua pihak menahan diri dan menghormati suasana duka.
"Kami mengingatkan agar yang bersangkutan dan pihak-pihak terkait untuk menahan diri.
Kita masih dalam masa berkabung 40 hari atas Suruddalem/wafatnya SISKS Paku Buwono XIII dan fokus mendoakan Sawarga," terang Tedjowulan.
Sebelumnya, Tedjowulan juga menegaskan bahwa penobatan yang dilakukan dua kubu belum dinyatakan sah secara adat.
Ia menambahkan bahwa dirinya masih menjalankan tugas sebagai raja ad interim sampai ada penobatan resmi yang diakui adat.
“Ya belum sah (penobatan dua kubu). (Maha Menteri menjadi Raja Ad Interim) Sampai penobatan (yang sah),” tegasnya saat ditemui di Sekretariat Maha Menteri pada Kamis (13/11/2025) malam.
Baca juga: 5 Kerabat Terima Kekancingan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro setelah Jumenengan, Siapa Saja?
Perselisihan mengenai penerus tahta sebenarnya mulai mencuat menjelang pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII, Rabu (5/11/2025).
Saat itu, KGPAA Hamangkunegoro menyatakan diri sebagai Pakubuwono XIV dengan berdiri di hadapan jenazah ayahnya sebelum prosesi pemberangkatan.
Namun beberapa hari kemudian, Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV dalam upacara di Sasana Handrawina, Kamis (13/11/2025).
Putri tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, kemudian memberikan pandangan pihaknya mengenai tradisi jumenengan.
Sumber: Tribun Solo
| Masih Masa Berkabung, Sinuhun Pakubuwono XIV Tetap Gelar Jumenengan, Tedjowulan: Fokus Mendoakan |
|
|---|
| 5 Kerabat Terima Kekancingan Pakubuwono XIV Hamangkunegoro setelah Jumenengan, Siapa Saja? |
|
|---|
| Sosok GRAy Dewi Ratih, Anak Ketiga Pakubuwono XIII Dapat Kekancingan, Kerap Ngonten Bareng Kakak |
|
|---|
| Sosok KGPH Dipokusumo, Adik KGPA Tedjowulan Terima Kekancingan dari Pakubuwono XIV, Ternyata Dosen |
|
|---|
| Sosok GRAy Devi Lelyana Dewi, Terima Kekancingan dari Pakubuwono XIV Hamangkunegoro |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Raja-Keraton-Kasunanan-Solo-yang-baru-SISKS-Pakubuwono-PB-XIV-Hamengkunegoro.jpg)