Breaking News:

TNI Disiksa Senior

Fakta Baru Mengungkap Luka Mematikan Prada Lucky, Dokter Ungkap Bukti Bukti Kekejaman di Asrama

Dokter ungkap kondisi Prada Lucky, ada gumpalan darah di dada dan perut, cairan di limpa, memar pada paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan.

Editor: jonisetiawan
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
IBU PELUK PETI - Kasus kematian Prada Lucky yang disiksa senior hingga tewas. Dokter ungkap kondisi Prada Lucky saat di persidangan, dia menemukan gumpalan darah di dada dan perut, cairan di limpa, memar pada paru-paru hingga menyebabkan gangguan pernapasan. 

Tangannya mengepal di atas pangkuan, sesekali gemetar ketika kata “penyiksaan” disebut oleh saksi medis.

“Ia hanya menunduk dalam diam, mendengarkan setiap penjelasan medis dari kedua dokter yang memeriksa jenazah Prada Lucky,” tulis laporan sidang.

Dakwaan Berat Mengintai

Pratu Nong Brian Semi bukan satu-satunya terdakwa dalam kasus ini.

Ia adalah satu dari empat prajurit yang menjalani sidang pada hari itu, bagian dari total 18 terdakwa yang dihadapkan pada majelis hakim militer.

Semuanya dikenakan dakwaan primer Pasal 131 ayat (1) juncto ayat (3) KUHPM juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Militer, dengan ancaman pidana penjara maksimal sembilan tahun.

Dalam berkas perkara yang dibacakan oleh Oditur Militer, nama Nong Brian disebut sebagai salah satu senior yang turut melakukan penyiksaan terhadap Prada Lucky Namo serta memaksa korban dan rekannya, Prada Richard Bulan, menjalani perlakuan tidak manusiawi di asrama sebelum kematian tragis itu terjadi.

Sidang di Bawah Penjagaan Ketat

Sidang hari itu dipimpin oleh Mayor Chk. Subiyanto sebagai Ketua Majelis Hakim Militer.

Jalannya sidang berlangsung di bawah pengamanan ketat, mengingat besarnya perhatian publik terhadap kasus ini. 

Dari sisi oditur hadir langsung Letkol Chk. Yusdiharto dan Letkol Chk. Alex Panjaitan, yang memantau setiap detail proses pembuktian di ruang sidang.

Tak ada sorak, tak ada bisik. Hanya keheningan panjang yang tersisa di ruang sidang ketika sesi kesaksian dokter ditutup.

Hari itu, yang tersisa hanyalah tatapan kosong dan rasa getir bahwa di balik seragam dan sumpah prajurit, ada nyawa muda yang terenggut dalam nestapa.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari PosKupang)

Halaman 2/2
Tags:
Prada LuckyasramaTNI
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved