Pembunuhan Dosen di Jambi
Tak Cuma Bripda Waldi? Polisi Usut Kemungkinan Tersangka Baru, Keluarga Dosen EY Tuntut Keadilan
Pihak keluarga menuntut keadilan atas tewasnya EY, dosen di Jambi, pihak berwenang tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru selain Bripda Waldi
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Pihak keluarga menuntut keadilan atas tewasnya EY, dosen di Jambi yang dibunuh secara tragis.
- Kasus ini masih terus diselidiki oleh aparat kepolisian untuk mengungkap seluruh pelaku yang terlibat.
- Pihak berwenang pun tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru selain Bripda Waldi.
TRIBUNTRENDS.COM - Pihak keluarga korban EY (37), dosen di Jambi yang tewas dibunuh oleh oknum polisi berinisial Bripda W, kini tengah berjuang menuntut keadilan atas kepergian tragis sang akademisi.
Duka mendalam masih terasa di tengah keluarga besar, rekan kerja, dan mahasiswa yang kehilangan sosok dosen berdedikasi tersebut.
Mereka berharap agar proses hukum berjalan transparan dan memberikan hukuman setimpal bagi pelaku, tanpa ada bentuk perlindungan apa pun.
Sejak kasus ini mencuat, perhatian publik terus tertuju pada langkah aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas peristiwa keji ini.
Keluarga korban menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal jalannya penyidikan hingga pelaku mendapatkan ganjaran sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Bunuh Dosen di Jambi, Bripda Waldi Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan, Dijerat Pasal Berlapis Ini
Mereka menilai bahwa keadilan bukan hanya untuk korban, tetapi juga untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Hingga Selasa (4/11/2025), proses penyidikan masih terus dilakukan secara intensif oleh pihak kepolisian.
Berbagai barang bukti telah diamankan, sementara sejumlah saksi kunci juga telah diperiksa guna memperjelas kronologi kejadian sebelum pembunuhan terjadi.
Pihak berwenang menyampaikan bahwa penyelidikan belum sepenuhnya rampung dan masih terus dikembangkan.
Polisi tidak menutup kemungkinan akan muncul tersangka baru, apabila ditemukan bukti kuat yang menunjukkan adanya pihak lain yang turut terlibat dalam kasus ini.
Kasus pembunuhan yang melibatkan aparat kepolisian tersebut kini menjadi ujian besar bagi penegakan hukum di daerah itu.
Publik berharap agar penyidikan dilakukan secara profesional dan terbuka, sehingga keluarga korban benar-benar mendapatkan keadilan yang mereka perjuangkan sejak awal.
Baca juga: Deretan Fakta Pembunuhan Dosen di Jambi oleh Bripda Waldi Propam Polres Tebo, Korban Kini Diotopsi
Keluarga Korban Tuntut Keadilan
Keluarga EY minta pelaku agar dihukum dengan seberat-beratnya, Selasa (4/11/2025).
Kata dia, EY dibunuh dengan cara keji. Keluarga menilai sosok EY dikenal baik.
"Kami tidak terima keponakan kami dibunuh secara keji oleh oknum Polisi, dengan cara yang keji," ujarnya.
Ia juga meminta agar kepada kepolisian agar pelaku yang tega membunuh EY tersebut dihukum seberat beratnya bila perlu hukuman mati.
"Keluarga sangat sedih mendengar kabar kematian korban tidak wajar," ungkapnya.
Dia juga menyayangkan tindakan polisi itu yang berlaku keji, selain menghilangkan nyawa korban pelaku juga merampas harta korban.
"Ini sangat keji, barang-barang keponakan kami dibawa semua, " katanya.
Polisi Jamin Penanganan Perkara Secara Profesional
Sementara itu, Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono menegaskan, kasus oknum anggota kepolisian yang telah menghilangkan nyawa seseorang akan diproses secara profesional, serta transparan.
Ia berjanji, meski pelaku ini oknum anggota Polri namun, proses hukum akan berjalan secara obyektif, dan tidak akan tebang pilih
"Tidak ada toleransi siapa pun dia kalau melakukan tindak kejahatan akan kita proses pidana umum dan kode etik kepolisian," imbuhnya.
Peluang Tersangka Baru
saat ini pelaku mengarah satu orang yakni oknum polisi W (22) yang berdinas di Polres Tebo.
"Kami masih melakukan pendalaman, penyelidikan walaupun baru kita tetapkan satu tersangka," ujarnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melihat rekaman CCTV milik RSUD Hanafi Bungo, sebab motor PCX warna merah terakhir terparkir di sana.
"Kita masih menunggu rekaman CCTV itu, siapa yang membawa motor itu, sebab ada dua barang yang dikendari, " ujarnya.
Namun Kapolres memastikan mobil Jazz warna putih itu dibawa pelaku ke Muara Tebo, namun dirinya masih memastikan siapa yang membawa motor PCX warna merah itu.
"Pengakuan pelaku mobil itu dia yang membawanya," katanya.
Kata Kapolres dari pengakuan pelaku dengan keterangan saksi di TKP bahwa mobil itu dibawa pada pukul sekitar Jumat pagi 5.40 WIB, mobil itu keluar dari kompleks perumahan itu.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berinisial EY (37) ditemukan tewas di Perumahan Al Kausar Bungo.
Ia meninggal dunia dibunuh oknum polisi W (22) yang bertugas di Polres Tebo.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com)
Sumber: Tribunnews.com
| Bunuh Dosen di Jambi, Bripda Waldi Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan, Dijerat Pasal Berlapis Ini |
|
|---|
| Update Kasus Polisi Bunuh Dosen Jambi, Saksi Temukan Kejanggalan di Chat, Motif Pembunuhan Terungkap |
|
|---|
| 5 Fakta Polisi Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Hubungan Asmara hingga Aksi Sadis, Pelaku Sempat Akting |
|
|---|
| Satu Nasihat yang Tak Sempat Didengar Dosen Erni Sebelum Dibunuh Bripda Waldi, Tetangga Wanti-wanti |
|
|---|
| Dari Pelindung Jadi Predator: Karier Bripda Waldi Hancur Usai Bunuh Dosen Erni, Sanksi Berat Menanti |
|
|---|