Berita Viral
Penampakan Satu-satunya Manusia Dilahirkan dari Orang Tua dengan Dua Spesies Neanderthal & Denisovan
Penampakan satu-satunya manusia yang memiliki dua orang tua dengan spesies berbeda, keturunan Neanderthal dan Denisovan.
Penulis: Dhimas Yanuar NR
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNTRENDS.COM - Sebelum masuk ke dalam artikel, harus diketahui bahwa penelitan ini bersifat sementara dan berpengetahuan baru.
Jadi pengetahuan atau ilmunya masih belum memiliki banyak penelitian yang mendalam.
Kasus luar biasa ini terjadi pada satu-satunya manusia yang yang disebut memiliki orang tua dengan spesies manusia berbeda.
Sejarah spesies manusia sendiri masih dalam perdebatan, antara agama dan sains, meski pada dasarnya agama seharusnya tak berbeda jauh dengan sains.
Kali ini penemuan beru menyebutkan bahwa ada manusia mempunyai keturunan Neanderthal dan Denisovans.
Baca juga: Kisah Haru Manusia Lipat, Tubuhnya Tertekuk Selama 28 Tahun, Kini Berhasil Berdiri Tegak Kembali
Untuk diketahui, Neanderthal adalah anggota genus Homo (human/manusia) yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen.
Spesimennya ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara.
Spesies ini dinamakan Neandertal sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander.

Lalu untuk Denisovans, adalah salah satu sepupu spesies jauh Homo Sapiens (manusia sekarang) dan diidentifikasi di Gua Denisova, serta satu spesimen dari Gua Karst Baishiya di Dataran Tinggi Tibet.
Selama bertahun-tahun, dua sub-spesies manusia purba ini memainkan peran penting dalam evolusi manusia.
Meski begitu, sampai sekarang dua sub-spesies ini masih minim informasi tentang mereka.

Faktanya, Homo Denisovan lebih dekat hubungannya dengan Homo Sapiens.
Fragmen kecil tulang dan gigi yang ditemukan dua tahun lalu di Pegunungan Altai di Siberia mengungkapkan bahwa satu-satunya manusia yang memiliki orang tua yang berasal dari dua spesies berbeda.
Penelitian ini dilakukan setelah sebuah proyek bernama Finder, Fossil Fingerprinting and Identification of New Denisovan Remains from Pleistocene Asia, bertujuan untuk menjelaskan spesies yang telah lama punah dan hubungannya dengan Neaderthal dan Homo sapiens.
Pemimpin proyek Katerina Douka, dari Max Planck Institute di Jena, Jerman dan seorang pengunjung di Universitas Oxford, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada tahun 2018:
Sumber: TribunTrends.com
Gegara TikTok, Saudara Kembar yang Terpisah Sejak Bayi Ini Akhirnya Tak Sengaja Bertemu di Umur 24 |
![]() |
---|
Tampang Abdul dan Ervan Usai Habisi Alberto Tanos, Tragedi Berdarah Cucu 9 Naga di Manado |
![]() |
---|
Mau Gaya Pakai iPhone, Mahasiswi di Klaten Sewa 2 Bulan Rp7 Juta Tak Sanggup Bayar, Malah Kabur! |
![]() |
---|
Alasan 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek Tahun Ini, Tak Terasa, Tapi Nyata, Rotasi Bumi Ngebut! |
![]() |
---|
Melon Musim Dingin, Cara Unik untuk Menyejukkan Diri dari Teriknya Musim Panas di Tiongkok |
![]() |
---|