Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD, Ada yang Terlempar dan Sempat Minta Tolong
Saksi mata menyebut salah satu dari tiga korban tewas insiden jatuhnya pesawat di BSD sempat masih hidup dan bahkan berteriak minta tolong.
Editor: Amir M
TRIBUNTRENDS.COM - Terungkap 3 awak yang menjadi korban dalam insiden pesawat jatuh di BSD.
Saksi mata menyebut ada yang terlempar dan sempat minta tolong.
Berikut ini laporan lengkapnya.
Tim Search and Rescue atau SAR mengungkap tiga identitas korban pesawat latih yang jatuh di Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024), pukul 13.50 WIB.
Korban pesawat jatuh di BSD merupakan pilot, co-pilot, dan engeering pesawat Tecnam P2006T.
Tiga korban dilaporkan meninggal dunia.
Dihubungi Kompas.com, Minggu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan, 3 penumpang terbang menggunakan pesawat dengan nomor registrasi PK-IKP dari bandara Tanjung Lesung, Banten menuju bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indrad mengungkapkan, pesawat sempat hilang kontak beberapa saat setelah terbang.
"Pesawat ini lost contact pukul 13.43 WIB.
Itu komunikasi terakhir.
Penyebab jatuhnya kami masih koordinasi,” ujar Ade, dilansir dari Kompas.id, Minggu sore.
Hingga kini, pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki kronologi dan penyebab insiden pesawat jatuh tersebut.
Daftar korban pesawat jatuh di BSD
Pejabat Humas kantor SAR Jakarta Ramli Prasetyo mengatakan, tiga korban pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang Selatan, Banten telah diidentifikasi.
Ketiga korban meninggal dunia. Berikut daftarnya:
- Pilot: Kapten Pulu Darmawan
- Co Pilot: Kapten Suanda
- Engineer: Farid Ahmad.
Ketiga korban telah berhasil dievakuasi, Minggu sore, dan seluruh korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tutur Ramli, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Baca juga: 6 Fakta Pesawat Jatuh di BSD, Sempat Berputar-putar dan Berasap, 3 Awak Tewas, Terungkap Pemiliknya

Pesawat milik Indonesia Flying Club
Lebih lanjut, Kemenhub mengungkap bahwa pesawat Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP merupakan pesawat milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia).
Seorang petugas keamanan setempat, Rafael mengatakan, pesawat sempat menabrak pohon sebelum menghantam tanah rerumputan.
"Tadi sempat nabrak pohon sebelum jatuh.
Awalnya pesawat terbang rendah.
Saya kira mimpi," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Minggu.
Pantauan Kompas.com, tampak beberapa patahan dahan pohon di dekat lokasi kejadian.
Belum diketahui penyebab pesawat tersebut jatuh.
Namun pada saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi sedang dilanda hujan.
Sempat minta tolong
Saksi mata bernama Ali Samata (65) menyebut salah satu dari tiga korban tewas atas insiden jatuhnya pesawat latih di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, sempat masih hidup.
Korban tersebut juga sempat berteriak meminta tolong ke orang-orang sebelum akhirnya tewas.
"Ada korban satu udah terpental.
Saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, yang satu (orang) sempat minta tolong," ungkap Ali dikutip dari video channel YouTube Kompas TV, Senin (20/5/2024).
"Ya (satu orang masih sempat hidup), dia sempat minta tolong. Bilang minta tolong," sambungnya.
Kata Ali, salah satu korban yang terpental terlempar sejauh 3 meter usai pesawat jatuh menghantam tanah.
"Ya perkiraan terlempar tiga meter dengan keadaan luka-luka," ucap Ali kepada wartawan.

Ali menyebutkan, korban tersebut mengalami luka di bagian kepala dan kaki.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) siang.
Tiga awak pesawat meninggal dunia.
Ketiganya bernama Pulu Darmawan (pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).
Pesawat berkelir putih dengan kode badan PK-IFP itu awalnya tengah menempuh rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe.
Sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat milik oleh perkumpulan penerbang Indonesia bernama Indonesia Flying Club (IFC) itu hilang kontak kemudian jatuh.
Ketiga jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
Sementara itu, bangkai pesawat sudah selesai dievakuasi oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI, dan Polri pada sekitar pukul 21.10 WIB.
(KOMPAS.com/ Alinda Hardiantoro//Abdul Haris Maulana)
Diolah dari artikel di KOMPAS.com
Sumber: Kompas.com
Bikin Melongo, Begini Wujud Rp10 Miliar dalam 3 Karung yang Dibawa Kabur Anggun Sopir Bank Jateng |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Dorong Event Olahraga hingga Musik bagi Pelajar |
![]() |
---|
Absensi Online Jadi Cara Pemkab Klaten Awasi Anak Muda di Malam Hari |
![]() |
---|
Jejak Pelarian Anggun Sopir Bank Jateng: Tinggalkan Avanza, Ganti Sigra, Sembunyi di Gunungkidul |
![]() |
---|
Akhir Pelarian Sopir Bank Jateng Gondol Rp10 M: Dikejar Lintas Kota, Terciduk di Tengah Kegelapan |
![]() |
---|