Breaking News:

Berita Viral

Pengakuan Keluarga Wanita yang Dicor Suami di Makassar Sulsel, Curiga Sejak Lama, Pelaku Menghindar

Pihak keluarga korban wanita yang dibunuh dan dicor suaminya selama 6 tahun di Makassar buka suara, mereka mengaku sudah curiga sejak lama.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Kompas.com
Kakak kandung JU yakni Kasmi buka suara soal kelakuan H yang bunuh istri lalu dicor selama 6 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (16/4/2024). 

TRIBUNTRENDS.COM - Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dihebohkan dengan penemuan jasad wanita tinggal tulang belulang berinisial JU (35).

Mayat J ditemukan ditimbun dalam rumahnya, diduga merupakan korban penganiayaan. 

Pelaku pembunuhan suami dari korban sendiri, berinisial H (43).

Kejadian ini terjadi di Jalan Kandea 2 Lorong 116 No 6 B, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontola, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca juga: Siasat Sosok H, Tega Cor Istri di Makassar Sulawesi Selatan, Doktrin 6 Tahun Menutupi Kejahatannya

Kematian wanita JU menyisakan trauma mendalam bagi pihak keluarga.

Mereka tidak menyangka selama ini JU ternyata dibunuh dan ditimbun oleh H yang merupakan suami dari korban.

Kakak kandung JU, Kasmi menceritakan, selama ini JU dikabarkan menghilang dan pergi bersama pria lain.

Pernyataan itu dilontarkan H setiap kali ditanya terkait keberadaan JU.

Mendapatkan kabar JU menghilang, pihak keluarga juga mencoba mencari dengan menyebarkan foto-foto JU di media sosial.

"Saya terakhir komunikasi dengan (JU) pada tahun 2017.

Kita mencari, kita sebarkan fotonya di mana-mana, baik keluarga yang jauh," jelas Kasmi saat ditemui awak media di kediamannya Jalan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (16/4/2024).

Kakak Kandung JU yakni Kasmi saat diwawancarai awak media di kediamannya di Jalan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (16/4/2024).
Kakak Kandung JU yakni Kasmi saat diwawancarai awak media di kediamannya di Jalan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (16/4/2024). (Kompas)

Kasmi menjelaskan, selama JU dan H menikah, kabar penganiayaan kerap didapat pihak keluarga. Namun, ketika ditanya, JU tidak pernah mengaku.

"Tidak pernah curhat. Dia (JU) sabar, tidak mungkin juga punya hubungan dengan orang lain, dia sayang sekali anaknya," ungkap Kasmi.

"Dia (JU) kalau sudah dipukul langsung datang ke rumahku, tapi tidak pernah cerita, datang saja bermalam.

Tidak pernah juga kasi lihat luka-lukanya," sambungnya.

Baca juga: Fakta Suami di Makassar Sulsel Cor Istri, 6 Tahun Baru Ketahuan, Anak Masih SD Jadi Saksi Pembunuhan

Seiring berjalannya waktu, pihak keluarga JU bahkan sempat curiga dan mempertanyakan kepada H keberadaan JU.

Keluarga merasa curiga lantaran kelakuan H yang kasar terhadap istri dan anaknya.

"Dari ringan tangan itu kita curiga memang. Kalau ketemu juga menghindar setelah itu, takut ditanya.

Tidak mau lagi berbaur dengan kita. Pernah kita tanyakan tapi dia langsung bilang, 'tegaku itu' (tak mungkin melakukan itu), dengan ekspresi ketawa," bebernya.

Polisi saat berada di lokasi penemuan mayat di Jalan Kandea Makassar, Minggu (14/4/2024)
Polisi saat berada di lokasi penemuan mayat di Jalan Kandea Makassar, Minggu (14/4/2024) (Kompas.com/Darsil Yahya M)

Kelakuan bejat H pun terungkap ketika sang putri berinisial VI (17) menceritakan semua peristiwa yang dilihatnya selama tinggal bersama sang ayah. 

"Anaknya mengaku setelah dipukul sama bapaknya.

Dia datang ke rumah, saya tanya kenapa nak, dia bilang dipukul sama bapaknya, mukanya biru (lebam bekas pukulan).

Saya bawa melapor ke Polrestabes langsung ditangkap mi pelaku," ucapnya.

Baca juga: Motif Suami Bunuh dan Timbun Istri di Makassar, Terungkap 6 Tahun Kemudian, Anak Lapor Penganiayaan

Menurut Kasmi, dua putri H enggan bercerita peristiwa kelam yang dialaminya lantaran takut sering diancam akan dianiaya.

Kedua putrinya juga disebut sangat menyayangi H.

"Dia tidak berani bilang karena takut. Dia takut bilang tidak ada yang peliharaki (nafkahi) dia kasihan sama bapaknya, iya," jelas Kasmi.

Meski begitu, pihak keluarga JU berharap agar H dapat mendapatkan hukuman berat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kalau kita sekeluarga hukuman mati saja, karena kasihan juga anaknya.

Kita takut nanti dia (pelaku) dendam sama anaknya. Itu pertimbangan untuk anak, untuk kita juga keluarga," tandasnya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Wanita Ditimbun di Dalam Rumah Makassar, Diduga Dibunuh Suami 6 Tahun Lalu

Diketahui sebelumnya, masyarakat Kota Daeng digemparkan dengan penemuan kerangka manusia yang ditimbun dalam sebuah rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Minggu (14/4/2024) pagi.

Kerangka manusia yang berdasarkan informasi merupakan wanita berinisial JU (35) itu dikubur di halaman belakang sebuah rumah di kawasan padat penduduk selama 6 tahun.

Hasil penyelidikan, JU dibunuh suaminya yang berinisial H (43) yang kini sudah diamankan oleh pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar.

Dihadapan polisi, pria bejat ini mengaku nekat menghabisi nyawa sang istri sendiri lantaran terbakar api cemburu. Pelaku marah mengetahui sang istri pernah bertemu dengan mantan kekasihnya.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1, saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," ungkap H.

***

(TribunTrends/Kompas)

Sumber: Kompas.com
Tags:
MakassarSulseldibunuh
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved