Breaking News:

Papua Nugini Rusuh Gegara Gaji PNS dan Polisi Dipotong, 15 Orang Tewas, Minimarket Dijarah Warga

Penjarahan dan kerusuhan besar melanda ibu kota Papua Nugini (PNG), Port Moresby pada Kamis 11 Januari 2024. Warga jarah minimarket.

Editor: jonisetiawan
Tribunnews
Warga membawa sebungkus minuman ringan ketika kerumunan orang meninggalkan toko dengan barang-barang rampasan di tengah kerusuhan di Port Moresby, Papua Nugini pada 10 Januari 2024 

TRIBUNTRENDS.COM - Penjarahan dan kerusuhan besar melanda ibu kota Papua Nugini (PNG), Port Moresby pada Kamis 11 Januari 2024. 

Ratusan orang turun ke jalan, mereka membakar toko serta mobil.

Tak hanya itu, mereka juga menjarah supermarket yang ada di sana.

Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional Powes Parkop mengatakan dalam siaran radio bahwa penjarahan dilakukan oleh "oportunis".

Aksi penjarahan dan pembakaran mewarnai kerusuhan yang dipicu oleh unjuk rasa memprotes pemotongan gaji tentara dan polisi di negara tersebut.

Baca juga: ASTAGA Warga Indramayu Tega Jarah Susu Kaleng di Truk Kecelakaan, Ada yang Bawa Karung

Orang-orang berlarian membawa barang dagangan Papua Nugini.
Orang-orang berlarian membawa barang dagangan ketika massa meninggalkan toko-toko yang membawa barang-barang rampasan di tengah kerusuhan di Port Moresby, Papua Nugini pada 10 Januari 2024.

Sementara itu, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari pada Kamis (11/1/2024) pasca kerusuhan yang menewaskan 15 orang.

Marape mengatakan Pemerintah telah memecat kepala polisi serta birokrat penting di departemen keuangan dan perbendaharaan sementara pemerintah melakukan peninjauan terhadap penyebab kerusuhan.

“Saya meminta 1.000 tentara untuk bersiaga demi mencegah kerusuhan yang lebih meluas,” ujar Marape.

Kekerasan meletus di Ibukota Papua Nugini, Port Moresby pada Rabu (10/1/2024) malam waktu setempat setelah sekelompok tentara, petugas polisi dan penjaga penjara melancarkan protes atas pemotongan gaji mereka yang tidak dapat dijelaskan.

Baca juga: Ya Tuhan Rumah Ludes Terbakar, Barang-barang Malah Dijarah Pemulung : Aku Sedih, Mereka Pesta

Dalam beberapa jam kerusuhan menyebar ke kota Lae, sekitar 300 km (186 mil) di utara ibukota Port Moresby.

Delapan orang tewas di Port Moresby sementara tujuh orang tewas di Lae, menurut pihak berwenang setempat.

Kedutaan Besar China mengatakan bisnis-bisnis milik pengusaha China telah menjadi sasaran dan menimbulkan kerugian.

“Terjadi pemukulan, penghancuran, penjarahan dan pembakaran, dan beberapa fasilitas komersial termasuk banyak toko Tiongkok dirampok,” kata kedutaan China untuk Papua Nugini dalam sebuah pernyataan.

Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat selama 2 pekan pasca pecahnya kerusuhan
Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat selama 2 pekan pasca pecahnya kerusuhan di negara itu.

Beijing telah mengajukan pengaduan kepada pemerintah Papua Nugini dan Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa dua warga negaranya terluka ringan dalam kekerasan tersebut.

“Kami mengingatkan warga negara China di Papua Nugini untuk memperhatikan perubahan situasi keamanan di lapangan,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Baca juga: KELAPARAN Warga Palestina Sudah Putus Asa, Truk Bantuan di Rafah Dijarah, Dikepung Lusinan Orang

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Papua Nuginigajidijarahkerusuhan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved