Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGA Nasib Pilu Mahasiswi di Kulon Progo, Perut Terluka Parah usai Ditusuk OTK, 'Dibuntuti Lelaki'

Seorang mahasiswi jadi korban penusukan orang tidak dikenal di Padukuhan Kauman Kidul, Kalurahan Tirtotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo

Tribun Timur
Ilustrasi penusukan. Seorang mahasiswi jadi korban penusukan orang tidak dikenal di Padukuhan Kauman Kidul, Kalurahan Tirtotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib nahas menimpa mahasiswi yang berada di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perempuan tersebut menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Akibatnya, korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit lantaran luka di perutnya.

Baca juga: Pelaku Penusukan Wanita di Kamar Hotel Solo Baru 19 Tahun, Rencana 3 Hari Nginap dengan Teman Kecan

Seorang mahasiswi jadi korban penusukan orang tidak dikenal di Padukuhan Kauman Kidul, Kalurahan Tirtotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Nanda Karunia Putri (23) mengalami luka pada perut sebelah kanan.

Kini, mahasiswi asal Galur ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Rizki Amalia Medika, Lendah, Yogyakarta.

“Kami telah menerima laporan atas peristiwa penusukan oleh orang tidak dikenal di Kauman,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) melalui pesan singkat, Sabtu (30/12/2023).

Ilustrasi penusukan
Ilustrasi penusukan (Warta Kota)

Saat peristiwa penganiayaan terjadi, Nanda mengendarai Honda Scoopy hijau AB 4467 VO pada Jumat (29/12/2023) sekitar pukul 21.43 WIB. Korban hendak pulang ke rumahnya di Galur setelah mengantar temannya di Sanden, Kabupaten Bantul.

Dalam perjalanan tersebut, korban menyadari dibuntuti seorang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam saat sampai di simpang empat Keloran. Namun, nomor polisi kendaraan tidak diketahui.

“Saat menghindari jalan berlubang korban (sadar) dibuntuti oleh seorang laki laki,” kata Novi.

Sesaat kemudian, pemuda itu berkendara hingga memepet Nanda dari sisi kanan. Pelaku menusuk dari belakang mengenai perut sebelah samping kanan.

Nanda belum tahu menjadi korban penusukan. Ia baru sadar sesampainya di rumah, di mana ia mengetahui telah menjadi korban penusukan dari darah menempel di baju.

Ia segera meminta pertolongan orang di rumah untuk mencari pelaku dan meminta diantar ke rumah sakit.

Rumah sakit mendapati korban mengalami luka robek perut sebelah kanan sedalam 1 cm dengan panjang 5 cm.

Baca juga: BRUTAL Pria di Surabaya Ditusuk 3 Kali, Aksi Ngeri Disaksikan Anak Korban, Pelaku Kini Diburu Polisi

Polisi mengolah TKP korban penusukan oleh orang tidak dikenal di Padukuhan Kauman Kidul, Kalurahan Tirotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/12/2023).
Polisi mengolah TKP korban penusukan oleh orang tidak dikenal di Padukuhan Kauman Kidul, Kalurahan Tirotrahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/12/2023). (DOKUMENTASI POLRES Kulon Progo)

“Luka dalam dijahit dengan 3 jahitan dan luka luar sebanyak 4 jahitan,” kata Novi.

Iptu Novi mengungkapkan, korban masih dalam perawatan. Sementara itu, polisi masih menyelidiki kasus ini.

MUAK Jadi Pesuruh, Sekuriti di Mamuju Brutal Aniaya Senior, Korban Ditusuk Berkali-kali hingga Tewas

Seorang sekuriti nekat menghabisi nyawa seniornya dengan cara ditusuk.

Aksi brutalnya itu dilakukan lantaran merasa sakit hati dan marah.

Ia tak terima sering disuruh oleh korban, salah satunya membuatkan kopi.

Baca juga: SUAMI Panik Cari Istri, Pak RT & Satpam Sudah Tahu Tempat Sembunyi Dokter Qory, Sengaja Tutup Mulut

Kejamnya seorang sekuriti, RM (23) terhadap rekan seniornya sendiri, Z (47) di Kantor Basarnas, Mamuju, Sulawesi Barat. 

Sore itu, sekitar pukul 15.08 Wita, menjadi hari yang sangat mencekam. 

Ilustrasi penusukan
Ilustrasi penusukan (Warta Kota)

Dengan sebuah badik di tangannya, RM mendekati Z yang sedang duduk membelakangi pos penjagaan sambil bermain gitar.

Z tak menyadari kedatangan RM lantaran dirinya muncul dari arah pos. 

Tiba-tiba saja, RM menghunuskan badik ke arah Z. 

RM menikam berkali-kali sang senior dengan beringas. 

Meski sudah terkapar di lapangan, pemuda itu tak henti-hentinya membabi buta menghunuskan pisau ke arah Z. 

Usai menghabisi nyawa Z, batang hidung RM menghilang. Tak lagi terlihat.

RM tak berpikir panjang kala melakukan tindakan tersebut.

Sebab, jejak kekejaman RM terekam oleh kamera pengawas CCTV di sekitar lokasi.

Polisi berhasil mendapatkan rekaman CCTV tersebut. Di mulailah misi perburuan mencari pemuda itu. 

Setelah menghimpun informasi, polisi mengetahui keberadaan RM dan menangkapnya di Kampung Salugatta, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada Minggu (24/12/2023). 

Pelaku sudah diamankan setelah kabur ke tempat pelariannya di Kampung Salugatta," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir seperti dikutip Kompas.com.

Tanggapan Pihak Basarnas

Basarnas menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.

Pelaku dan korban merupakan sekuriti di kantor Basarnas berstatus outsourcing.

"Untuk korban dan pelaku bukan organik anggota Basarnas. Korban dan pelaku adalah sekuriti, mereka adalah pihak ketiga outsourcing," ujar Humas Basarnas Devis Weken.

Kini jenazah Z berada di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. 

Polisi juga sedang membawa pelaku ke Polresta Mamuju untuk diperiksa terkait aksi yang dilakukannya.

Beredar kabar di media sosial, motif pembunuhan itu lantaran RM kerap disuruh-suruh dengan seenaknya oleh seniornya tersebut. 

Baca juga: ASTAGA Perangkat Desa di NTB Tusuk Warga, Sakit Hati Lapak Dirusak 5 Tahun Lalu, Ada Dendam

Ilustrasi mayat pembunuhan
Ilustrasi mayat pembunuhan (via Tribunnews.com)

Motif pelaku

Rahmat Maulana alias RM (23) mengaku kesal sehingga menikam rekan kerjanya Zulkarnain alias Z (40) hingga tewas. 

Hal ini dilontarkan Rahmat saat diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Mamuju usai diamankan di Kampung Salugatta, Kecamatan Budong-Budong, Mauju Tengah, Minggu (24/12/2023) malam. 

Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman mengatakan bahwa Rahmat merasa korban sering menyuruhnya untuk mengerjakan sesuatu yang berlebihan bahkan untuk keperluan pribadi korban. 

"Pelaku sering disuruh-suruh oleh korban yang lebih senior. Pelaku ini kesal karena sering disuruh-suruh oleh korban seperti bikin kopi dan sebagainya," kata Herman saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/12/2023).

Rahmat semakin tak bisa mengendalikan emosinya sejam sebelum menikam korban. 

Puncak kemarahan Rahmat terjadi ketika Zainuddin melaporkannya ke bagian supervisor karena Rahmat terlambat setengah jam datang ke kantor usai jam istirahat, Minggu (24/12/2022) sekitar pukul 14.00 Wita. 

Pada jam istirahat Rahmat izin ke Zulkarnain untuk makan siang di rumah.

Namun saat kembali ke kantor untuk berjaga, Rahmat terlambat 30 menit. 

Keterlambatan Rahmat ini membuat Zulkarnain melaporkannya ke bagian supervisor sehingga Rahmat mendapat teguran. 

"Jadi pelaku di sini sangat marah karena merasa sudah sering menuruti perintah korban tapi malah dilapor karena terlambat sekitar 30 menit," kata Herman. 

Setelah menemui pimpinannya, Rahmat kemudian pergi mengambil badiknya yang ia gunakan untuk menikam korban berkali-kali.

Diolah dari artikel Kompas dan TribunSulbar

Sumber: Kompas.com
Tags:
mahasiswiKulon Progoditusuk
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved