Breaking News:

Berita Kriminal

ASTAGA Bayi Baru Dilahirkan Tergeletak di Dekat Kandang Ayam, Kondisi Kedinginan, Pelaku Diburu

Warga Kampung Pameungpeuk, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), dikejutkan dengan penemuan sosok bayi

TribunTimur/Unslash
Ilustrasi bayi. Warga di Tasikmalaya dikejutkan dengan penemuan sosok bayi laki-laki di dekat kandang ayam. 

TRIBUNTRENDS.COM - Warga Tasikmalaya syok karena menemukan bayi yang baru dilahirkan di dekat kandang ayam.

Diduga bayi tersebut baru satu jam dilahirkan ke dunia.

Saat ditemukan, kondisi bayi tersebut membiru karena kedinginan.

Baca juga: PILU Nasib Bayi di Manggarai NTT, Lahir Tanpa Anus, Tak Punya BPJS, Kesulitan Ekonomi Kami Susah

Warga Kampung Pameungpeuk, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), dikejutkan dengan penemuan sosok bayi laki-laki di dekat kandang ayam.

Bayi yang baru lahir itu ditemukan dalam kondisi tak berpakaian dan alami hipotermia, Rabu (15/11/2023) pagi.

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (Pixabay)

Menurut dr. Navisa dari Puskesmas Cigalontang, bayi tersebut baru dilahirkan satu jam sebelum ditemukan.

"Mengalami hipotermia atau kedinginan, tampak kebiruan di kaki, tangan, dan mulut bayi tersebut. Akan tetapi, kondisi bayinya normal,” kata dr, Navisa, Rabu (15/11/2023). 

Selain itu, katanya,  plasenta sudah diputus dan ditemukan di dalam kantong plastik tak jauh dari lokasi kandang. 

Saat ini bayi tersebut telah dirawat secara intensif di Puskesmas Cigalontang.

"Saat ini akan dilakukan perbaikan kondisinya dulu karena sekarang masih hipotermia,“ jelasnya.

Baca juga: Alika Ibu Muda di Cianjur Karang Cerita Bayi Hilang, Tak Sanggup Mengurus: Saya Depresi, Baby Blues

Polisi lacak pelaku

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan menggelar olah tempat kejadian perkara. 

(Ilustrasi bayi) Ibu muda gigit bayinya yang baru berumur 4 bulan hingga tewas, pengakuannya saat ditanya jadi sorotan
(Ilustrasi bayi) 

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, IPTU Ridwan Budiarta juga telah membenarkan adanya penemuan bayi di Kampung Pameungpeuk.

"Saat ini tim (dari kepolisian) sudah turun langsung ke lapangan untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan lebih lanjut," ujar Ridwan. 

PILU Nasib Bayi di Manggarai NTT, Lahir Tanpa Anus, Tak Punya BPJS, Kesulitan Ekonomi 'Kami Susah'

Nasib pilu dialami seorang bayi berusia satu bulan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bayi bernama Maselino Tasman itu lahir tanpa memiliki anus.

Akibatnya, bayi mungil tersebut harus menjalani operasi agar bisa buang air besar.

Baca juga: Alika Ibu Muda di Cianjur Karang Cerita Bayi Hilang, Tak Sanggup Mengurus: Saya Depresi, Baby Blues

Marselino Tasman, bayi berusia sekitar satu bulan asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) lahir tanpa lubang anus.

Marselino saat ini terpaksa buang air besar melalui lubang hasil operasi di perut sebelah kiri.

(Ilustrasi bayi)
(Ilustrasi bayi) (freepik.com)

Namun dokter menyarankan agar Marselino menjalani operasi lanjutan karena lubang tersebut hanya bersifat sementara.

Lahirnya Marselino

Marselino merupakan buah hati pasangan suami istri Hyronimus (49) dan Fransiska Uwel (29). Bayi tersebut lahir pada Rabu, 18 Oktober 2023 pukul 10.00 Wita.

Ayah Marselino, Hyronumis menuturkan, dua pekan sebelum anaknya lahir, ia dan sang istri pergi ke rumah sakit untuk melakukan ultrasonografi (USG). Kala itu, dokter menyatakan tidak ada masalah sampai Marselino lahir di Puskesmas Pembantu (Pustu) Compang Cibal.

"Marselino lahir secara normal. Berat Marselino 3 kilogram dengan panjang badan 50 sentimeter," tutur Hyronumis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2023).

Ia menyebutkan, putra mereka lahir dengan dibantu dua orang bidan yang bertugas di Pustu Compang Cibal.

"Saat pulang anak saya ini menangis dan belum ada dia buang air. Pada saat itu kami lihat mukanya sudah agak lain begitu. Lalu kemudian ibunya tidak sengaja periksa-periksa di badanya hingga ke bagian lubang anus dan ternyata tidak ada lubang anus. Saya panik," katanya.

Dioperasi

Karena itu, ia langsung meminta pertolongan kedua bidan yang membantu kelahiran Marselino.

Setelah diperiksa, diketahui bayi mereka tak punya lubang anus. Bidan pun menyarankan agar Marselino segera dibawa ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng.

Baca juga: CERITA Lengkap Kebohongan Alika, Ngaku Bayi 12 Harinya Hilang, Kini Minta Maaf, Saya Dapat Tekanan

Marselino Tasman bayi berusia 48 hari asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) lahir tanpa lubang anus.
Marselino Tasman bayi berusia 48 hari asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) lahir tanpa lubang anus. (Kompas.com/Dokumen keluarga)

"Kami langsung ke rumah sakit. Kami tiba sekitar pukul 01.30 Wita, langsung ditangani oleh dokter. Setelah itu besoknya dokter bilang bahwa ini anak harus dioperasi sementara," ujar dia.

Dokter menyarankan untuk membuat BPJS mandiri agar bisa dioperasi dengan membuat lubang BAB sementara.

Proses itu berjalan dengan lancar berkat upaya dari dokter di RS Ben Mboi Ruteng.

"Pada saat operasi ini, anak tidak ada BPJS-nya, lalu dari rumah sakit dianjurkan untuk buat BPJS mandiri sementara, makanya dia bisa operasi. Saya bayar satu bulan Rp 70.000. Terus kurang lebih kami satu pekan lebih di rumah sakit setelah itu dokter bilang sudah bisa pulang," beber dia.

Operasi lanjutan

Sebelum mereka pulang dari rumah sakit, lanjut dia, dokter menjelaskan operasi itu hanya bersifat sementara dan Marselino harus menjalani operasi lanjutan.

"Dokter bilang kalau nanti sudah siap operasi lanjutan supaya saya buat surat rujukan antara di Kupang atau di mana begitu," ungkap dia.

Ia mengaku, hingga kini operasi lanjutan untuk buah hati mereka belum bisa dilakukan lantaran terkendala biaya. Apalagi, dokter menyarankan agar anaknya itu harus operasi di luar daerah dan membutuhkan biaya besar.

Hyronumis dan istrinya merasa kesusahan. Dia mengatakan, sebagai petani penghasilannya tidaklah menentu.

Sehingga, sulit rasanya untuk bisa membawa anak mereka menjalani operasi di luar daerah.

"Jangankan biaya hidup sehari-hari membeli kantong kolostomi untuk Marselino saja kami susah, harga cukup mahal," ujarnya

Bahkan Hyronimus sempat batal memBeli kantong lantaran tak memiliki uang.

"Kami ini betul-betul tidak punya apa-apa tidak punya penghasilan makan saja susah.

Untuk beli kantong untuk tampung BAB saja itu, tadi saya kaget harga kantong 1 biji Rp 65.000, saya tidak jadi beli.

Sementara anak saya ini satu hari harus butuh satu kantong.

Karena itu harus diganti setiap hari.

Karena kendala saya dan keluarga sekarang ini karena habis stok kantong, saya sudah bingung mencari cara agar bisa membelinya kembali," imbuhnya.

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Berita Kriminalbayikandang ayam
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved