Breaking News:

Berita Kriminal

PILU Lansia di Duren Sawit, Jadi Korban Hipnotis, Uang dan Perhiasan Raib, Ditinggal di Minimarket

Cerita seorang lansia menjadi korban hipnotis di Duren Sawit, uang dan perhiasannya ludes digondol pelaku

freepik.com
Ilustrasi lansia dihipnotis. Cerita seorang lansia menjadi korban hipnotis di Duren Sawit, uang dan perhiasannya ludes digondol pelaku 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu seorang lansia berusia 73 tahun di Duren Sawit yang menjadi korban hipnotis.

Akibatnya, perhiasannya serta uang yang ia bawa saat itu lenyap digondol pelaku.

Korban pun ditinggalkan di sebuah minimarket.

Baca juga: SOSOK Richard Thoedore, Borong Bensin di SPBU, Dibagikan ke Warga Jaksel, Ternyata Seorang CEO

Sebuah nomor telepon menjadi petunjuk bahwa lansia bernama Widjayanti (73) merupakan korban hipnotis.

Ia dihipnotis oleh tiga orang asing saat berolahraga di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (31/10/2023) pagi.

Ilustrasi Hipnotis. Nenek 73 tahun di Duren Sawit Jakarta Timur dihipnotis komplotan pelaku, ngaku WNA Singapura
Ilustrasi Hipnotis. (National Geographic Indonesia)

"Waktu di Bank Mandiri, si perempuan (salah satu pelaku) ngasih nomor HP dia. Pas dicek, enggak aktif. Kayaknya palsu," ungkap Widjayanti ketika dihubungi, Selasa (7/11/2023).

Widjayanti sempat dibawa ke Pasar Proyek di Kota Bekasi oleh tiga pelaku yang menghipnotisnya. Ketiga pelaku itu adalah dua orang laki-laki dan satu perempuan.

Ketiga pelaku tersebut ada yang mengaku datang dari Singapura, mengaku sebagai kepala cabang bank BRI Kalimalang, dan seorang perempuan berbaju putih.

Widjayanti dibawa ke Pasar Proyek karena perempuan itu ingin membeli kerudung. Menurut perempuan itu, seorang muslimah harus menggunakannya.

Padahal, ucap Widjayanti, kerudung digunakan untuk menutupi tasnya yang membawa uang Widjayanti senilai ratusan juta rupiah.

Widjayanti tidak mengetahui alasan perempuan itu memberikan nomor teleponnya.

Namun, ia menghubungi nomor itu untuk bertanya mengapa ia ditinggalkan selama lebih dari dua jam di sebuah minimarket di Kota Bekasi.

Ditinggalkan di minimarket
Sebelum menghubungi nomor perempuan itu, Widjayanti dibawa ke sebuah minimarket di Kota Bekasi usai berkunjung ke Bank Mandiri.

Selanjutnya, ia diajak ke minimarket karena laki-laki yang mengaku dari Singapura ingin membeli buah-buahan.

Setibanya di salah satu minimarket, Widjayanti turun bersama dengan laki-laki yang disebut sebagai kepala cabang Bank BRI Kalimalang.

Saat berbelanja, laki-laki itu menepuk-nepuk pundak Widjayanti sambil mengatakan bahwa ia mengingatkan laki-laki itu akan ibunya.

Ia juga meminta izin agar dibolehkan untuk memanggil Widjayanti dengan sebutan "mama".

"Habis itu dia nunduk, ambil empat botol air mineral, dan bilang, 'Bu, maaf. Saya ada perlu sebentar. Ini ibu beliin komplet ya'. Ada tulisan roti dan madu (di secarik kertas yang diberikan). Saya ikuti, taruh di kasir, nunggu lama banget," tutur Widjayanti.

Selama menunggu di area kasir, Widjayanti sampai dipinjamkan sebuah kursi agar dia tidak berdiri.

Selama dua jam lebih Widjayanti menunggu, seorang kasir memberi tahunya ada kemungkinan Widjayanti dihipnotis.

"Kata kasir, 'Ibu kayaknya dihipnotis. Kok dari tadi orang itu (laki-laki yang disebut kepala cabang bank BRI Kalimalang) enggak datang-datang?' Terus saya sadar," ungkap Widjayanti.

Pada saat itulah Widjayanti ingat perempuan berbaju putih itu menyimpan nomornya di ponselnya.

"Iya kali ya (menjadi korban hipnotis).Tapi saya bilang, 'Tapi mbak, tadi saya dikasih nomor telepon waktu di Bank Mandiri.' Dicek enggak aktif," ucap dia.

Baca juga: Apes! Lansia Jadi Korban Hipnotis, Uang & Perhiasan Total Rp 350 Juta Raib, Anak Ungkap Kronologi

Menurut Widjayanti, pemberian nomor telepon palsu itu semakin menegaskan bahwa ia adalah korban hipnotis.

Sebab, setelah itu ia keluar minimarket untuk memeriksa apakah mobil yang sebelumnya ditumpangi masih ada atau tidak.

Ilustrasi hipnotis duit hilang
Ilustrasi hipnotis duit hilang (freepik.com)

"Saya keluar, mobil sudah enggak ada. Saya sadar, saya bilang, 'Aduh, saya ada uang enggak ya karena semua diambil dia'. Saya hanya disisain Rp 300.000," ujar Widjayanti.

Ia pun mengunjungi Bank BJB untuk menarik uang sebesar Rp 200.000. Ia juga meminta tolong kepada satpam untuk dipesankan ojek online (ojol) ke rumah.

Sebagai informasi, Widjayanti dihipnotis saat sedang jalan pagi oleh tiga orang asing. Aksi hipnotis bermula dari laki-laki yang mengaku datang dari Singapura.

Ia sedang berdiri di jalur yang Widjayanti lalui. Ia mengaku diturunkan di situ oleh taksi bandara. Padahal, tujuannya adalah Rumah Sakit Haji Pondok Gede.

Widjayanti menyarankan agar pria itu berjalan ke jalan raya dan mencari taksi. Saat pria itu sudah pergi, Widjayanti melanjutkan kegiatan olahraganya.

Tiba-tiba, ia dipepet oleh perempuan berbaju putih yang mengajaknya menolong laki-laki itu. Sebab, ia merasa kasihan.

Tidak lama setelah keduanya berjalan ke arah jalan raya, ada mobil putih yang menghampiri mereka.

Di dalam, sudah ada dua laki-laki, yakni yang mengaku datang dari Singapura dan yang disebut sebagai kepala cabang Bank BRI Kalimalang.

Widjayanti menduga, ia mulai dihipnotis saat diceritakan banyak hal sambil diajak mengelilingi perumahannya. Sebab, saat itu ia juga mulai merasa linglung.

Bahkan, ia juga menurut saat disuruh pulang ke rumah dan mengambil KTP, ATM, buku tabungan, dan emas yang dimiliki tanpa mengatakan apa pun kepada anak-anaknya.

Widjayanti juga tidak merasa curiga ketika dibawa ke Bank Mandiri di Kota Bekasi untuk mengambil seluruh isi rekeningnya, dan ditinggalkan selama lebih dari dua jam di dalam minimarket.

Akibat aksi hipnotis itu, rekeningnya yang berisi uang senilai Rp 140 juta dikuras habis.

Ia juga kehilangan berbagai bentuk perhiasan emas, yaitu gelang, empat pasang giwang, kalung, satu set berlian dan cincin peninggalan sang ibunda.

Total kerugian dari aksi hipnotis yang menimpa Widjayanti adalah Rp 170 juta.

Pada hari yang sama, ia langsung diantarkan anaknya membuat laporan di Polres Metro Jakarta Timur. Saat ini, kasus hipnotis yang dialami Widjayanti tengah diproses.

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
lansiaduren sawithipnotis
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved