Breaking News:

Berita Kriminal

BERTARUH Nyawa, Kisah 8 Orang Terjebak di Lubang Tambang Emas Tradisional di Banyumas

Sebanyak delapan pekerja tambang tradisional terjebak di dalam lubang tambang emas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak Selasa (25/7/2023) malam.

DOK BASARNAS CILACAP
Tim SAR menyiapkan pompa untuk menyedot air yang menggenangi lubang galian tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2023). 

Ia mengatakan pembagian kerja masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang bagi material mengolah sendiri dan ada juga yang terima hasilnya saja.

"Kalau sehari ya bisa sampai minim Rp 100.000. Tapi kalau zonk sering juga," jelasnya.

Nino dan kawan-kawannya sudah bekerja 10 tahunan sejak ada penambangan emas pada 2014 silam. Lokasi tambang emas rakyat itu diapit dua sungai yaitu, Sungai Tajur dan Sungai Datar.

Berdasarkan informasi yang diceritakan oleh pekerja tambang lain, Agus (40) butuh modal ratusan juga untuk buka lapak atau buka satu area lubang tambang.

"Satu lapak ratusan juta bisa Rp 300 juta-Rp 500 juta, mahalnya itu karena perlengkapannya juga, kayu dan lain sebagainya," jelasnya.

Meski bekerja di dalam lubang sempit, para penambang bisa melalukan kegiatan lain seperti merokok, makan, minum bahkan ngopi dan tiduran.

Ada yang pernah terjebak di kedalaman 35 meter

Ternyata beberapa penambang nyaris terjebak di lubang galian saat ada kebocoran air yang tiba-tiba memenuhi lubang.

Kala itu, para penambang berhasil menyelamatkan diri. Hal tersebut diceritakan Darkim (44) - bukan nama sebenarnya- yang pernah terjebak di kedalaman 38 meter.

"Pernah di kedalaman sekitar 35 meter air jebol, posisinya di atas saya. Begitu (teman) yang di atas melihat, saya langsung menyelamatkan diri," ujar Darkim di sekitar lokasi kejadian, Kamis (27/7/2023)

Kala itu ia memiliki cukup banyak waktu untuk sampai ke mulut sumur sebelum air membanjiri area tembang. Bersama 10 penambang lainnya, Darkim pun selamat.

"Diameter lubangnya paling satu jari, tapi tekanan cukup kencang. Untuk menyelamatkan diri sekitar 5 menit, karena naiknya air pelan," kisah pria yang menambang sejak 2014 ini.

Anggota Basarnas mengecek lubang tambang sebelah lokasi kejadian pekerja tambang terjebak di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2023).
Anggota Basarnas mengecek lubang tambang sebelah lokasi kejadian pekerja tambang terjebak di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2023). (DOK BASARNAS CILACAP)

Namun kali ini, Darkim menduga air yang menggenangi delapan pekerja ini datang lebih cepat dengan debit yang besar.

"Baru kali ini, ini air dari mana," heran Darkim.

Ia mengatakan air adalah ancaman bagi setiap penambang. Menurutnya, di kedalamaan tertentu lubang memang selalu digenangi air.

Menurut Darkim, beberapa kali juga ada lubang yang terendam air, bahkan hingga seminggu. Namun tidak ada pekerja yang sedang menambang.

Untuk itu, penambang harus selalu mengoperasikan pompa air secara non-stop.

"Tapi kalau ada pemadaman listrik bisa seminggu baru kering, itu juga tidak bisa kering total," kata Darkim. (*)

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
nyawatambang emas ilegalBanyumasberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved