Berita Kriminal
BERTARUH Nyawa, Kisah 8 Orang Terjebak di Lubang Tambang Emas Tradisional di Banyumas
Sebanyak delapan pekerja tambang tradisional terjebak di dalam lubang tambang emas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak Selasa (25/7/2023) malam.
Editor: Nafis Abdulhakim
Ia mengatakan pembagian kerja masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang bagi material mengolah sendiri dan ada juga yang terima hasilnya saja.
"Kalau sehari ya bisa sampai minim Rp 100.000. Tapi kalau zonk sering juga," jelasnya.
Nino dan kawan-kawannya sudah bekerja 10 tahunan sejak ada penambangan emas pada 2014 silam. Lokasi tambang emas rakyat itu diapit dua sungai yaitu, Sungai Tajur dan Sungai Datar.
Berdasarkan informasi yang diceritakan oleh pekerja tambang lain, Agus (40) butuh modal ratusan juga untuk buka lapak atau buka satu area lubang tambang.
"Satu lapak ratusan juta bisa Rp 300 juta-Rp 500 juta, mahalnya itu karena perlengkapannya juga, kayu dan lain sebagainya," jelasnya.
Meski bekerja di dalam lubang sempit, para penambang bisa melalukan kegiatan lain seperti merokok, makan, minum bahkan ngopi dan tiduran.
Ada yang pernah terjebak di kedalaman 35 meter
Ternyata beberapa penambang nyaris terjebak di lubang galian saat ada kebocoran air yang tiba-tiba memenuhi lubang.
Kala itu, para penambang berhasil menyelamatkan diri. Hal tersebut diceritakan Darkim (44) - bukan nama sebenarnya- yang pernah terjebak di kedalaman 38 meter.
"Pernah di kedalaman sekitar 35 meter air jebol, posisinya di atas saya. Begitu (teman) yang di atas melihat, saya langsung menyelamatkan diri," ujar Darkim di sekitar lokasi kejadian, Kamis (27/7/2023)
Kala itu ia memiliki cukup banyak waktu untuk sampai ke mulut sumur sebelum air membanjiri area tembang. Bersama 10 penambang lainnya, Darkim pun selamat.
"Diameter lubangnya paling satu jari, tapi tekanan cukup kencang. Untuk menyelamatkan diri sekitar 5 menit, karena naiknya air pelan," kisah pria yang menambang sejak 2014 ini.

Namun kali ini, Darkim menduga air yang menggenangi delapan pekerja ini datang lebih cepat dengan debit yang besar.
"Baru kali ini, ini air dari mana," heran Darkim.
Ia mengatakan air adalah ancaman bagi setiap penambang. Menurutnya, di kedalamaan tertentu lubang memang selalu digenangi air.
Menurut Darkim, beberapa kali juga ada lubang yang terendam air, bahkan hingga seminggu. Namun tidak ada pekerja yang sedang menambang.
Untuk itu, penambang harus selalu mengoperasikan pompa air secara non-stop.
"Tapi kalau ada pemadaman listrik bisa seminggu baru kering, itu juga tidak bisa kering total," kata Darkim. (*)
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|