Sosok Kades Aswalun, Sudah Berusaha Damaikan Melda Safitri dan Satpol PP Aceh Singkil sebelum Cerai

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Aswalun, Kepala Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, yang kini menjadi sorotan setelah ia membeberkan penyebab utama perceraian warganya, Safitri, dengan suaminya, JS.

Ternyata, Kades Siti Ambia ini telah menunjukkan upaya luar biasa; ia bahkan tercatat empat kali berupaya menyelamatkan bahtera rumah tangga Melda Safitri sebelum akhirnya biduk itu benar-benar karam. 

Sayangnya, segala daya upaya tersebut terhenti karena JS tetap bersikeras untuk berpisah dari Safitri.

Faktor Ekonomi dan Kesaksian Kades

Aswalun mengungkapkan bahwa akar permasalahan yang paling mendominasi dalam rumah tangga Melda Safitri dan suaminya justru lebih banyak dipicu oleh faktor ekonomi.

Ia lantas bersaksi, menegaskan bahwa selama mengenal pasangan tersebut, sang suami dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah melakukan kekerasan fisik.

"Saya tanya, pernah kau pukul istrimu? Dia bilang tidak. Selingkuh pun tidak, sepengetahuan saya begitu,” ujar Aswalun, dikutip Tribungayo.com

Melda dan suaminya diketahui memiliki dua anak perempuan yang masih kecil. Pasangan ini awalnya melangsungkan pernikahan di Kota Fajar, kampung halaman Melda, dan baru menetap di Kampung Siti Ambia sekitar dua tahun terakhir sebelum perceraian itu terjadi.

Baca juga: Melda Safitri Tampil Beda Setelah Bertemu Shella Saukia, Tampak Anggun dengan Balutan Gaun Hitam

Empat Kali Mediasi: Perjuangan Desa Meredam Badai

Aswalun kembali mengisahkan bahwa pihak desa setempat benar-benar telah berulang kali mengerahkan upaya untuk menyelamatkan rumah tangga Melda Safitri. Mediasi intensif ini dilakukan demi mencari jalan tengah agar pasangan tersebut bisa rukun kembali.

Bahkan, dalam prosesnya, orang tua kedua belah pihak turut dilibatkan.

"Itu ribut rumah tangga, maksudnya kita mediasilah untuk kebaikan. Beberapa kali kita mediasi, orang tuanya juga sudah kita libatkan. Tapi kita tidak tahu bagaimana komunikasi mereka di rumah", ujar Aswalun.

Menurut Aswalun, langkah pertama mediasi dilakukan langsung antara pasangan suami istri. Namun, ketika upaya itu tak membuahkan hasil, pihak desa juga menghadirkan kedua orang tua dari masing-masing pihak untuk ikut mencari solusi terbaik.

"Pertama kita mediasi antara keduanya, lalu saya juga mediasi antara anak dengan mertuanya, supaya semua tahu duduk persoalannya", jelas Aswalun lagi.

Namun, betapa pun panjangnya serangkaian upaya tersebut, Melda Safitri dan suaminya tetap pada keputusan bulat untuk berpisah.

“Langsung lah di situ buat surat. Makanya dalam dokumentasi yang saya kirimkan itu ada foto dan tanda tangan wali dari pihak perempuan di Kantor Desa. Kami hanya menjadi mediator", tutur Aswalun.

Setelah surat pernyataan dibuat dan ditandatangani oleh keluarga kedua belah pihak, proses perceraian pun dilanjutkan ke Mahkamah Syar’iyah (Pengadilan Agama) di Aceh Singkil.