Thailand Berduka: Ribuan Warga Iringi Perjalanan Terakhir Mantan Ratu Sirikit Menuju Istana Agung

TRIBUNTRENDS.COM - Minggu (26/10/2025) menjadi hari yang diselimuti kesedihan mendalam. 

Ribuan warga Thailand memadati jalanan Ibu Kota Bangkok, tumpah ruah dalam keheningan, demi memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang mereka cintai, Mantan Ratu Sirikit. 

Jenazah Ratu Sirikit, yang wafat pada Jumat (24/10/2025) di usia 93 tahun, diarak dalam prosesi khidmat menuju peristirahatan sementara di Istana Agung. 

Ratu Sirikit adalah ibunda dari Raja Vajiralongkorn sekaligus pasangan setia mendiang Raja Bhumibol Adulyadej.

Narasi Prosesi yang Lebih Emosional

Prosesi pemindahan jenazah berlangsung penuh kepedihan, dimulai dari Rumah Sakit Chulalongkorn. 

Iring-iringan ambulans kerajaan bergerak perlahan menyusuri rute sejauh 10 kilometer menuju gerbang Istana Agung. 

Sepanjang jalur yang dilalui, barisan perawat, pegawai, dan warga telah berdiri tegak, menyambut dengan hormat terakhir.

Potret sang ratu tergenggam erat di tangan sebagian warga, sementara yang lain tak kuasa menahan air mata dan menundukkan kepala ketika konvoi agung itu melintas di hadapan mereka. 

Rasa kehilangan ini diungkapkan salah satu warga, Boontham Kornwaen (56), kepada AFP di luar area rumah sakit.

"Saya ingin melepas kepergiannya untuk terakhir kalinya, dalam perjalanan terakhirnya, sebagai anak bangsa yang mencintainya,” tutur Boontham Kornwaen.

Baca juga: Sosok Ratu Sirikit, Ibu Suri Kerajaan Thailand Meningal Dunia di Usia 93 Tahun, Dijuluki Ratu Hijau!

Simbol Duka dan Masa Berkabung Nasional

Mantan ratu yang berpulang ini akan disemayamkan selama satu tahun penuh sebelum upacara kremasi resmi dilaksanakan.

Duka mendalam ini pun merasuki setiap aspek kehidupan di seluruh penjuru Thailand. 

Sebagai bentuk penghormatan, papan reklame raksasa, siaran televisi nasional, bahkan aplikasi perbankan, semuanya menampilkan potret Ratu Sirikit dalam format hitam putih. 

Para penyiar berita mengenakan busana serba hitam, dan laman-laman media nasional tampil dalam palet monokrom.

Pemerintah secara resmi telah meminta masyarakat agar mengenakan pakaian berwarna kalem dan menunda segala kegiatan publik yang bersifat perayaan selama 90 hari ke depan.