Melda Safitri Tampil Beda Setelah Bertemu Shella Saukia, Tampak Anggun dengan Balutan Gaun Hitam

Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.

Ia merasa dimanfaatkan. "Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.

Pengorbanan Safitri jauh sebelum itu adalah ia yang menyiapkan perlengkapan Korpri suami dari hasil jualan cabai dan sayuran.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tutur Fitri lirih.

Pesan Mendalam yang Menyentuh Warganet

Kisah Safitri pertama kali viral melalui unggahan di Facebook, menampilkan momen haru saat ia diantar tetangganya kembali ke kampung halaman. Melalui akun Facebook-nya, ia membenarkan kejadian ini.

Dalam salah satu curahan hati di kolom komentar, Safitri menuliskan bahwa perjuangannya menuntut keadilan masih belum membuahkan hasil.

"Saya sudah menuntut keadilan, karena saya sudah melapor ke sana kemari. Tidak ada hasil, hanya dipandang sebelah mata. Padahal baju Korpri yang dipakai untuk pelantikan itu hasil dari jualan cabe dan sayur saya belikan. Karena niat tulus untuk suami saya. Tapi saya tidak menyangka dia seperti ini dengan saya dan anak-anak saya," ungkap Fitri.

Safitri juga menyampaikan pesan mendalam yang kini banyak dikutip warganet tentang pentingnya menghargai pendamping hidup.

“Tepat di tanggal 15 Agustus 2025 saya diceraikan, dan 17 Agustus 2025 dia menerima SK. Tuan yang terhormat, tidaklah harta, pangkat, jabatan dibawa mati. Tapi hargailah wanita yang selama ini menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian," ungkapnya.

Meski harus kembali ke rumah orang tua, Safitri merasa lega karena telah berjuang sekuat tenaga demi keluarganya. 

“Tak pernah berpikir untuk malu, asalkan kebutuhan rumah terpenuhi. Walaupun seharusnya itu bukan kewajiban saya, namun saya ikhlas membantu pasangan saya. Tapi hasilnya, saya hanya dimanfaatkan,” tutupnya dengan getir.

(TribunTrends.com/TribunSumsel.com)