Berita Viral
Dosen Cantik Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Darah di Bagian Intim Picu Kecurigaan, AKBP B Dicari
Viral dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) meninggal tanpa busana, polisi AKBP B dicurigai keluarga.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Dosen Untag Semarang, DLL (35), ditemukan tewas dalam kondisi telanjang, berdarah dari hidung, mulut, dan area intim
- Keluarga baru mengetahui bahwa korban satu KK dengan AKBP B, polisi yang pertama kali menemukan jenazah
- Korban dikenal pendiam, sehat, tinggal sendiri, dan tidak memiliki riwayat penyakit
TRIBUNTRENDS.COM - Kematian seorang dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) mengguncang keluarga dan publik.
Bukannya membawa kejelasan, justru serangkaian kejanggalan membuat keluarga korban semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak wajar terjadi pada diri DLL.
Penemuan jenazah dalam kondisi telanjang, berlumuran darah di beberapa bagian tubuh, hingga informasi kematian yang disampaikan terlambat menambah panjang daftar pertanyaan yang belum terjawab.
Baca juga: Jejak Karier Irjen Pol Gatot Repli Handoko, Jebolan Akpol 1991 kini Jadi Dosen di STIK
Kondisi Jenazah yang Mengejutkan: Telanjang dan Berdarah
Keluarga DLL mengaku terpukul sekaligus curiga ketika mengetahui bagaimana korban ditemukan.
Jenazah perempuan muda itu ditemukan dalam keadaan tanpa sehelai pakaian, telentang di lantai keramik kamar hotel di Semarang pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Yang lebih memperkuat dugaan kejanggalan adalah darah yang keluar dari hidung, mulut, dan alat kelamin korban.
Ketika foto jenazah diterima keluarga, mereka langsung merasakan sesuatu yang tak beres wajah korban tampak berbeda dan tidak seperti saat masih hidup.
“Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban.
Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini,” ujar Tiwi, kerabat korban, saat dihubungi Tribunjateng, Selasa (18/11/2025).
Keluarga juga mempertanyakan mengapa informasi kematian baru sampai kepada mereka pada Senin petang, padahal korban telah ditemukan meninggal sejak pagi hari.
Evakuasi Jenazah dan Keterlibatan Polisi Berpangkat AKBP
Jenazah DLL pertama kali ditemukan oleh seorang polisi berpangkat AKBP.
Proses evakuasi oleh kepolisian di kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, terekam dalam dokumentasi Tribun Jateng.
Fakta ini makin menarik perhatian ketika keluarga mengetahui bahwa korban ternyata satu Kartu Keluarga (KK) dengan sang polisi yang menjadi saksi pertama.
Baca juga: Bripda Waldi Panik Usai Bunuh Dosen Erni: Sempat Kabur Lalu Kembali ke TKP, Pastikan Korban Mati
Fakta Mencengangkan: Korban dan AKBP B Ternyata Satu KK
Tiwi menyebut keluarga terkejut ketika mengetahui bahwa korban tercatat dalam satu KK dengan AKBP B.
“Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara.
Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara,” ungkap Tiwi.
Ia mengatakan baru mengetahui fakta itu pada Selasa (18/11/2025).
Menurut informasi yang diterima keluarga, korban masuk ke KK AKBP B agar bisa memindahkan KTP ke Semarang.
Namun, keluarga juga heran mengapa polisi tersebut tidak muncul di rumah sakit saat jenazah hendak diautopsi.
“Kalau namanya saudara harusnya hadir, terutama sebagai saudara. Tapi sampai sore dia tidak datang,” tambah Tiwi.
Sosok DLL: Pendiam, Perantau, dan Tak Punya Riwayat Penyakit
Menurut Tiwi, DLL dikenal sebagai perempuan pendiam yang telah merantau ke Semarang sekitar empat tahun.
Ia berasal dari Purwokerto dan merantau setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.
Korban masih lajang dan mulai menjadi dosen tetap di Untag sekitar tahun 2021 atau 2022.
Meski ditemukan di kostel, sebenarnya korban memiliki kamar kos sendiri yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.
“Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini,” ujarnya.
Keluarga menegaskan korban tidak memiliki riwayat penyakit selama tinggal di Semarang.
“Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit tertentu,” tambahnya.
Menunggu Hasil Autopsi: Keluarga Masih Menggantung Harapan
Hingga Selasa (18/11/2025) malam, keluarga belum menerima hasil autopsi jenazah.
Tiwi mengatakan pihak keluarga yang berada di rumah sakit masih menunggu proses tersebut.
“Untuk hasil autopsi nanti kami kabari besok (Rabu, 19 November 2025),” pungkasnya.
Meski kecewa dan curiga, keluarga kini masih menunggu keputusan keluarga besar untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)
| Kesaksian etugas Kebersihan Makam, Ada Batu Nisan Bentuk Anak Main Bola di TPU Bonoloyo, Solo |
|
|---|
| Batu Nisan Patung Bentuk Anak Main Bola di Solo Viral, Terungkap Sosok Almarhum, "Sudah Lama" |
|
|---|
| Para Dokter Kandungan Sampaikan Permintaan Maaf ke dr. Gia Pratama Terkait Kisah 'Rahim Copot' |
|
|---|
| Kasus 'Rahim Copot dalam Kresek': Kesaksian Dokter Christofani yang Sempat Diragukan |
|
|---|
| Kisah MUA Lombok Deni Apriadi yang Mencari Perlindungan di Balik Jilbab, Mengaku Hindari Pelecehan |
|
|---|