Heboh Pejabat Menkeu Tak Disalami Purbaya hingga Viral, Ternyata Karier Mentereng, Ini Sosoknya
Terungkap sosok Deni Surjantoro, pejabat Kementerian Keuangan yang viral karena tidak disalami Menkeu Purbaya, ternyata memiliki karier mentereng
Editor: Nafis Abdulhakim
Ia aktif mengikuti berbagai pelatihan dan konferensi internasional yang memperkaya perspektif globalnya.
Bidang Audit:
- Audit Electronic Data Processing
- Post Clearance Audit Technique
- Statistical Audit Sampling
- Custom Enforcement and Compliance Working Group (Jepang dan Thailand)
Bidang Intelijen:
- Implementation of Border Measures for IPR Protection
- Complex Financial Investigation
- Counter Terrorism Intelligence
- Weapons of Mass Destruction (Peru, Thailand, Australia, AS)
Bidang Manajemen Risiko:
- Risk Management Comparative Study
- Trade Facilitation
- Risk-Based Passenger Selectivity (Belanda, AS, Singapura, Korea)
Selain itu, Deni juga kerap tampil dalam forum dunia seperti WCO IT/TI Conference di Azerbaijan dan Strategic Communication Conference di Brussel, Belgia.
Puncak dari pengembangan dirinya adalah ketika ia mengikuti program “Authentic Leader Development” di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat, sebuah pengalaman prestisius yang jarang dimiliki pejabat birokrasi.
Riwayat Pendidikan dan Kepemimpinan
Kombinasi antara kompetensi teknis, pengalaman global, dan pelatihan kepemimpinan menjadikan Deni Surjantoro dikenal sebagai figur berintegritas tinggi di Kemenkeu.
Reputasinya tidak hanya dibangun dari jabatan, tetapi juga dari dedikasi dan komitmennya dalam memperkuat komunikasi publik keuangan negara.
Pengalamannya di luar negeri turut memperkokoh posisi Indonesia dalam kerja sama fiskal dan diplomasi ekonomi internasional.
Dengan portofolio karier yang mentereng dan kekayaan yang tergolong wajar, Deni kerap dianggap sebagai contoh pejabat yang profesional dan berdedikasi.
Meski sempat menjadi perbincangan karena insiden jabat tangan yang “diabaikan”, karier dan rekam jejaknya tetap mencerminkan etos kerja tinggi dan loyalitas terhadap institusi.
Fenomena viral yang menimpa Deni Surjantoro memperlihatkan betapa cepatnya opini publik terbentuk di era media sosial.
Namun di balik momen singkat itu, terdapat sosok birokrat yang memiliki karier panjang dan kontribusi nyata bagi negara.
Deni menunjukkan bahwa profesionalisme tidak ditentukan oleh satu kejadian viral semata.
Ia adalah contoh aparatur yang terus belajar dan beradaptasi di kancah internasional.
Publik seharusnya menilai pejabat publik berdasarkan rekam jejak, bukan potongan video.
Saya melihat Deni sebagai figur yang mencerminkan konsistensi dan ketenangan dalam menghadapi dinamika birokrasi.
Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik sorotan media, masih banyak pejabat yang bekerja dalam diam untuk kepentingan bangsa.
(TribunTrends.com/Surya)
Sumber: Surya
| Fakta Kasus Suap Libatkan Bupati Ponorogo-Dirut RSUD, Sugiri Sancoko Diduga Dapat Rp 2,6 Miliar? |
|
|---|
| Fakta Kasus Suap Bupati Sugiri Sancoko-Dirut RSUD Ponorogo, Ditetapkan Tersangka, Kena OTT KPK |
|
|---|
| Langkah Surya Paloh usai Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan MKD, Bakalan PAW? |
|
|---|
| Apa Itu PAW? Kata Viral Saat Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan MKD |
|
|---|
| Jadi Tersangka dan Dapat Kiriman Bunga, Roy Suryo Tetap Yakin Soal Ijazah Jokowi: Bohong Itu |
|
|---|