Politik Viral
Satu Penyebab Parlemen Marah Gegara Ulah Purbaya, Menkeu Tegas Tak Peduli: Ada Beberapa Orang
Menkeu Purbaya mengaku jika ada beberapa anggota parlemen marah kepada dirinya terkait kebijakannya yang baru-baru ini viral di media sosial.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Purbaya mengaku ada anggota parlemen yang marah karena ia memperketat larangan impor pakaian bekas ilegal (balpres)
- Purbaya menjelaskan sudah mengalirkan Rp200 triliun ke Himbara untuk menggerakkan ekonomi riil
- Pemerintah akan menindak tegas pelaku impor pakaian bekas ilegal dengan aturan baru
TRIBUNTRENDS.COM - Langit sore di Jakarta tampak teduh ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa duduk di hadapan jurnalis senior Desy Anwar dalam wawancara eksklusif yang tayang di kanal YouTube CNN Indonesia, Kamis (30/10/2025) malam.
Namun suasana di ruang wawancara yang tampak santai itu perlahan memanas bukan karena nada bicara, melainkan isi pernyataan sang menteri yang terus mencuri perhatian publik sejak hari pertamanya menjabat.
Kali ini, Purbaya blak-blakan soal kemarahan sejumlah pihak di parlemen, gara-gara kebijakan tegasnya dalam mendorong industri garmen lokal sekaligus memperketat larangan impor pakaian bekas ilegal yang selama ini membanjiri pasar Indonesia.
Baca juga: Adu Isi Garasi Purbaya Yudhi Sadewa Vs Gubernur Kalsel Muhidin, Kekayaan Menkeu Tak Ada 10 Persennya
“Ada yang Marah, Tapi Saya Enggak Peduli”
Purbaya awalnya menjelaskan target besar yang sedang dikejar pemerintah: pertumbuhan ekonomi 5,5 persen hingga akhir tahun.
Ia menyebut sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menggerakkan ekonomi, termasuk dengan memperkuat sektor swasta dan garmen dalam negeri.
“Tapi yang jelas begini, jangka pendek menengah saya coba hidupkan private sector dan garment sektor secara bersamaan.
Garmen sudah saya dorong-dorong sedikit, walaupun ada yang marah sana sini, tapi biar aja,” ujar Purbaya tenang namun tegas.
Desy yang mendengarkan dengan penuh perhatian langsung menimpali, “Siapa yang marah?”
“Ada beberapa orang, ada yang anggota parlemen.
Katanya saya ikut campur sana sini. Enggak. Saya enggak ikut campur. Saya enggak peduli,” jawab Purbaya tanpa ragu.
Desy mencoba memberi konteks, “Merasa merasa terganggu mungkin ininya,” ujarnya pelan.
Namun Purbaya tetap kukuh dengan sikapnya. “Saya enggak peduli. Yang penting 5,5 persen ke atas itu tercapai.
Tujuan saya hanya itu. Nanti kalau itu sudah tercapai, semua juga happy. Dia juga happy,” katanya sambil tersenyum yakin.
Strategi Ekonomi: Rp200 Triliun untuk Menggerakkan Mesin Uang
Purbaya kemudian menjelaskan langkah konkret yang tengah ia lakukan untuk memulihkan ekonomi nasional.
Salah satunya adalah mengalirkan dana Rp200 triliun dari bank sentral ke bank-bank milik negara (Himbara) agar likuiditas di sektor riil kembali bergulir.
“Pemerintah sendiri di sisi pendapatan, kita akan buat lebih efisien. Dalam pengertian kan kemarin korteks berantakan.
Kita coba perbaiki dengan waktu cepat. Kita menuju ke arah sana, terus pajak bea cukai, kita rapikan lagi.
Jadi kebocoran-kebocoran akan kita tekan semaksimal mungkin,” paparnya.
Baca juga: PAN Gigit Jari, Purbaya Tolak Gabung Partai Politik: Nggak Tertarik, Saya Cuma Mau Bekerja
Desy lalu menanyakan soal target ekonomi.
“Kuartal pertama untuk tahun depan harus di atas 5 persen lah istilahnya.
Target tahun ini, triwulan keempat, saya harapkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen akhir tahun. Jadi full year bisa 5,2 persen,” ujar Purbaya.
“Kalau Kurang Cepat, Saya Gelontorkan Lagi Uang dari Kas Saya”
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi hingga Oktober akan menjadi tolok ukur keberhasilan kebijakan ini. Jika dinilai belum cukup cepat, Purbaya berjanji akan kembali mengucurkan dana segar.
“Kalau masih belum terlalu cepat, saya akan gelontorkan lagi uang dari kas saya, yang di bank sentral ke sistem perekonomian. Supaya ekonominya semakin jalan,” kata Purbaya.
Ia menyebut efek kebijakan fiskalnya tidak berhenti dalam jangka pendek, melainkan berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya.
“Kalau menurut teori moneter, katanya kebijakan moneter, bukan fiska, dampaknya ke ekonomi baru akan terasa 14 bulan katanya.
Tapi kalau di sini, saya amati selama ini, 4 bulan sudah kelihatan di ekonomi dengan signifikan.
Jadi harusnya sih Desember sudah kelihatan lebih bergairah perekonomian kita,” ucapnya optimistis.
Mimpi Purbaya: Pertumbuhan 8 Persen di Tahun Kelima Prabowo
Ketika ditanya kapan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 8 persen seperti visi Presiden Prabowo, Purbaya menjawab realistis tapi tetap ambisius.
“Nah yang jelas enggak bisa tahun ini. Jadi saya harapkan tahun depan bisa di atas 6 persen. Walaupun angka anggaran seperti itu ya.
Saya pikir, selama program-program berjalan harusnya bisa lebih cepat. Karena private sektor juga saya harapkan tahun depan bisa jalan lebih aktif, tahun depannya lagi lebih cepat lagi,” jelasnya.
“Mungkin di tahun kelima Pak Prabowo ya, sudah mulai kelihatan tuh bayangan-bayang ke 8 persen,” tambahnya mantap.
Sanksi Berat untuk Pelaku Impor Pakaian Bekas Ilegal
Di bagian lain wawancaranya, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tak akan berkompromi dengan praktik impor pakaian bekas ilegal atau balpres.
Menurutnya, bisnis tersebut tidak hanya merugikan negara tetapi juga mematikan industri garmen dalam negeri.
“Kalau itunya (impor pakaian bekas ilegal) mati, berarti nggak ada suplai. Suplainya ada barang-barang domestik harusnya nanti, biar industri domestik juga hidup lagi,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Ia bahkan mengaku sudah mengantongi nama-nama importir yang selama ini bermain di bisnis tersebut.
“Kan kita monitor terus di lapangan. Jadi nanti nama-namanya, saya udah punya sih siapa yang biasa tukang impor segala macam.
Saya harapkan mereka mulai hentikan itu karena ke depan kita akan tindak,” tegasnya.
Baca juga: Pedagang Menangis saat Importir Pakaian Bekas Ditangkap Gegara Purbaya: Hulunya Mati, Kami Juga Mati
Menurut Purbaya, sanksi yang berlaku selama ini terlalu lemah karena hanya sebatas pemusnahan barang dan hukuman penjara tanpa efek jera. Karena itu, ia tengah menyiapkan aturan baru yang lebih keras.
“Eksekusi sesuai dengan pelanggarannya. Nanti kita perketat aja peraturan yang tadi. Ada katanya kelemahan hukum di sana,” kata Purbaya.
Sanksi baru tersebut akan mencakup pemusnahan barang, denda besar, hukuman penjara, hingga blacklist seumur hidup bagi pelaku impor ilegal.
“Jadi nanti barangnya dimusnahkan, orangnya didenda, dipenjara juga, dan akan di-blacklist,” tegasnya.
“Yang terlibat akan dilarang melakukan impor seumur hidup,” tutupnya dengan nada penuh penekanan.
Sosok yang Tak Takut Beda
Di balik gaya bicaranya yang lugas dan kadang menabrak kebiasaan birokratis, Purbaya menampilkan sosok menteri yang tak takut berseberangan dengan kepentingan politik.
Ia bicara dengan bahasa hasil kerja, bukan basa-basi diplomatis.
Dan mungkin karena itulah, di tengah kritik dan kemarahan parlemen, Purbaya tetap tersenyum santai.
“Saya enggak peduli,” katanya lagi kalimat yang kini bergema sebagai simbol ketegasan baru di tubuh pemerintahan Prabowo.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Wartakota)
| Purbaya Sidak ke Gudang Ilegal, Aksi Spontan Menkeu saat Ukur Baju Sitaan Viral: Wah, Pas Juga Nih! |
|
|---|
| Ketika Menteri Keuangan Bicara Seperti Oposisi: Fenomena Purbaya di Kabinet Prabowo |
|
|---|
| Nasib Pedagang Thrifting di Tengah Kebijakan Purbaya: Bagi Negara Ini Manfaat, Bagi Kami Derita |
|
|---|
| Dosa yang Dibiarkan: Purbaya Bongkar Perlindungan Gelap untuk Oknum Pajak, Kebal Hukum di Masa Lalu |
|
|---|
| Aksi Menkeu Purbaya Berantas Impor Pakaian Ilegal, Langsung Sidak Tempat Penimbunan di Cikarang |
|
|---|