Politik Viral
Diam-diam Purbaya Punya Jurus Redam Ledakan Utang Rp 9.138 Triliun, Strategi Menkeu Mulai Terlihat
Cara Menteri Keuangan Purbaya redam ledakan utang yang menembus Rp 9.138,05 triliun, sang Menkeu tak mau Indonesia makin terlilit.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Terungkap cara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa redam ledakan utang, sang Menkeu tak mau Indonesia terlilit utang.
Di tengah tekanan fiskal yang kian besar dan angka utang pemerintah yang menembus Rp 9.138,05 triliun per 25 Juni 2025, Purbaya menunjukkan sikap optimistis.
Dengan gaya khasnya yang lugas namun penuh perhitungan, ia menegaskan bahwa solusi terbaik untuk mengendalikan utang bukan hanya melalui penghematan, melainkan dengan memastikan uang negara benar-benar bekerja di lapangan menggerakkan ekonomi riil dan menumbuhkan penerimaan pajak secara berkelanjutan.
Baca juga: Bara Panas Menkeu Purbaya vs Dedi Mulyadi, Dede Yusuf Turun Tangan: Sudahi Polemik Ini!
Belanja Negara Harus Tepat Sasaran dan Berdampak Nyata
Dalam keterangannya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025), Purbaya mengungkapkan strategi utama yang akan ditempuh pemerintah adalah memperketat efisiensi penggunaan anggaran negara.
Ia ingin memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberi efek langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat, pajak juga akan meningkat, dan defisit bisa ditekan dari situ,”
ujar Purbaya dengan nada yakin.
Baginya, kunci utama menekan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bukan semata mengurangi pinjaman, melainkan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang menopang kapasitas fiskal negara.
Dorong Sektor Riil, Target Tambahan Pajak Rp 100 Triliun
Purbaya menjelaskan, percepatan ekonomi di sektor riil akan menjadi faktor penentu dalam memperbaiki dua indikator vital: rasio utang terhadap PDB dan rasio pajak terhadap PDB (tax ratio to GDP).
Ia memperkirakan, jika aktivitas ekonomi di lapangan meningkat sesuai skenarionya, tax ratio nasional dapat naik antara 0,5 persen hingga 1%, setara dengan tambahan penerimaan minimal Rp 100 triliun bagi kas negara.
Baca juga: Langkah Berani Purbaya Dinilai Salah Waktu, Ekonom Kritik Menkeu: Rp200 Triliun Tak Banyak Artinya!
“Kalau sektor riil berjalan bagus seperti yang saya desain, beberapa bulan ke depan tax ratio bisa naik hampir setengah (0,5%) sampai 1%.
Itu hubungannya dengan minimal Rp 100 triliun,” tutur Purbaya optimistis.
Untuk mencapai itu, Kemenkeu saat ini gencar menurunkan berbagai hambatan birokrasi dan mempercepat realisasi belanja produktif agar pelaku usaha dan investasi daerah bisa bergerak lebih cepat.
Bertaruh pada Pertumbuhan di Atas 5 Persen
| Perubahan Purbaya, Tak Mau Lagi Ceplas-Ceplos Usai Banjir Teguran, Sindir Tekanan di Balik Jabatan |
|
|---|
| Purbaya Tak Main-Main! Importir Pakaian Ilegal Akan Dihabisi: Dipenjara dan Diblacklist Seumur Hidup |
|
|---|
| Yudo Sadewa Anak Purbaya Peringatkan Dunia: Utang AS Bikin Dolar Tak Bernilai, Seperti Tisu Toilet |
|
|---|
| Jokowi Tak Tergoda Istana Baru, Pilih Tinggal di Rumah Lama: Gak Apa-apa Kecil yang Penting Senang |
|
|---|
| Jokowi Jawab Polemik Kereta Cepat Whoosh Rp118 Triliun: Bukan Mencari Untung, Tapi Soal Masa Depan |
|
|---|