Politik Viral
Jeritan Pedagang Kecil Gegara Kebijakan Baru Purbaya: Kalau Semua Dibilang Ilegal, Kami Makan Apa?
Viral jeritan para pedagang kecil soal kebijakan Menkeu Purbaya akan memberlakukan denda bagi pelaku impor pakaian bekas ilegal.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Kebijakan Denda Impor Pakaian Bekas Ilegal
- Keresahan Pedagang Pasar Senen
- Langkah Pemerintah Daerah dan Tantangan Transisi
TRIBUNTRENDS.COM - Di tengah hiruk pikuk Pasar Senen yang tak pernah tidur, deru langkah para pemburu pakaian murah dan aroma khas kain bekas menjadi saksi dari kehidupan ribuan pedagang kecil.
Namun pagi itu, desas-desus kebijakan baru dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyapu pasar seperti angin dingin yang membawa kabar tak sedap: pemerintah akan memberlakukan denda bagi pelaku impor pakaian bekas ilegal.
Sekilas terdengar seperti langkah administratif biasa, tapi bagi para pedagang thrifting kebijakan itu adalah gelombang besar yang mengancam menenggelamkan mata pencaharian mereka.
Lorong-lorong sempit Blok III Pasar Senen kini bukan lagi sekadar tempat jual-beli.
Di antara tumpukan jaket vintage asal Jepang, celana denim Korea, dan kemeja bergaya Amerika, terdengar nada cemas menggantikan keriuhan biasa.
Stok mulai menipis, omzet menurun, dan masa depan terasa kabur seperti kain lusuh yang kehilangan warna.
Baca juga: Kebijakan Menkeu Purbaya Bikin Pedagang Thrifting Ketar-ketir: Stok Makin Langka, Omzet Turun!
Gelombang Kecemasan dari Pedagang Kecil
Khairul (27), seorang pedagang yang hampir sepuluh tahun hidup dari lapak kecilnya di Senen, tak bisa menyembunyikan rasa letihnya.
“Kalau peraturan besar kayak begitu keluar, pasti menimbulkan ketakutan. Karena dianggap ilegal, pasar bisa tergeser,” ujarnya lirih, Kamis (23/10/2025).
Dari gudang-gudang di Bandung, kabar serupa bergema. Kiriman dari Jepang dan Korea mulai tersendat. Harga barang naik, stok menipis, dan ongkos operasional melonjak.
Sewa kios di Pasar Senen kini menembus Rp 300 juta per tahun dua kali lipat dari harga kios di Tanah Abang.
“Banyak teman yang sudah tutup karena enggak kuat bayar sewa,” tambah Khairul.
Di sisi lain, Rani (32), yang sehari-hari menata pakaian dengan sabar di etalase sempitnya, mengaku bingung dan khawatir.
“Kalau semua dianggap ilegal, padahal kami cuma jualin dari gudang, ya sama aja kami yang kena imbas,” katanya.
Mereka bukan mafia impor. Mereka adalah wajah rakyat kecil yang selama ini menghidupi keluarga dari tiap lembar pakaian bekas yang dijualnya.
Namun kini, peraturan baru itu terasa seperti jerat yang perlahan menutup ruang gerak.
Purbaya Angkat Bicara: “Bukan Pemusnahan, Tapi Denda”
| Jeritan Pedagang Kecil Gegara Kebijakan Baru Purbaya: Kalau Semua Dibilang Ilegal, Kami Makan Apa? |
|
|---|
| Curhat Warga ke Purbaya, Pagi Buta Ditagih Pajak Rp300 Ribu, Menkeu Janji Beri Sanksi: Saya Hukum! |
|
|---|
| Purbaya Kecewa Coretax Buatan Korsel Mirip Produk Gagal, Sindir K-Pop yang Dijadikan Ukuran Kualitas |
|
|---|
| Purbaya Ungkap Kendala Besar 'Lapor Pak Purbaya': Warga Takut Angkat Telepon, Verifikasi Tersendat |
|
|---|
| Pedagang Pasar Senen Gelisah Hadapi Aturan Purbaya, Khawatir Mata Pencaharian Hilang! |
|
|---|