Politik Viral
Purbaya Kecewa Coretax Buatan Korsel Mirip Produk Gagal, Sindir K-Pop yang Dijadikan Ukuran Kualitas
Purbaya buka-bukaan mengenai persoalan besar yang membelit sistem pelaporan pajak berbasis daring, Coretax, kritik programmer asal Korea Selatan.
Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Purbaya mengungkap bahwa sistem pelaporan pajak daring Coretax, yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan, memiliki kualitas rendah
- Tim Kemenkeu belum bisa memperbaiki Coretax secara menyeluruh
- Purbaya bertekad melakukan perbaikan total Coretax
TRIBUNTRENDS.COM - Dalam suasana konferensi pers yang penuh keterusterangan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka-bukaan mengenai persoalan besar yang membelit sistem pelaporan pajak berbasis daring, Coretax sebuah platform yang semestinya menjadi tulang punggung digitalisasi perpajakan Indonesia.
Namun, kenyataan jauh dari harapan. Di balik tampilan megah dan jargon teknologi tinggi, Purbaya justru menemukan fakta mengejutkan: kualitas program Coretax bahkan disebut selevel hasil kerja “anak SMA.”
Purbaya tidak menutupi kekecewaannya. Ia menyebut bahwa sistem yang semestinya memudahkan wajib pajak justru kerap dikeluhkan masyarakat.
Dari tampilan yang rumit, bug berulang, hingga proses pelaporan yang sering macet semua menjadi bahan evaluasi serius di meja Kementerian Keuangan.
Baca juga: Audit Besar-Besaran di Jabar! Langkah Dedi Mulyadi Jawab Sentilan Purbaya Soal Dana Mengendap
“Komentarnya lucu deh,” ujarnya dengan nada getir namun santai.
“Begitu mereka dapet source code-nya, dilihat sama orang saya, langsung bilang: wah, ini programmer tingkat baru lulusan SMA. Jadi yang dikasih ke kita kayaknya bukan orang jago-jagonya.”
Masalah kian pelik karena tim ahli dari Kemenkeu yang telah direkrut Purbaya belum bisa melakukan perombakan besar-besaran.
Pasalnya, Kemenkeu masih terikat kontrak dengan perusahaan asal Korea Selatan yang menjadi pengembang utama sistem Coretax.
“Saya bilang satu bulan bisa diperbaiki,” tutur Purbaya dengan nada optimistis.
“Tapi karena kendala kontrak, kita nggak bisa masuk.
Ini kan dibangun empat tahun dengan segala macam kendala, tapi saya yakin begitu dikasih ke kita Januari atau Februari udah selesai itu. Januari harusnya sudah selesai.”
Kontrak dengan pihak asing itu membuat ruang gerak Kemenkeu terbatas.
Tim Indonesia hanya bisa meminta salinan kode sumber (source code) tanpa mengutak-atik sistem yang sedang berjalan.
Namun, begitu melihat isinya, tim teknis Purbaya langsung menyimpulkan bahwa kualitas pengerjaan jauh dari ekspektasi.
K-Pop Ikut Kena Sindir
Dalam nada setengah bercanda, setengah kesal, Purbaya menyoroti kecenderungan Indonesia yang sering terpesona pada embel-embel asing, tanpa menilai kualitas sebenarnya.
| Purbaya Ungkap Kendala Besar 'Lapor Pak Purbaya': Warga Takut Angkat Telepon, Verifikasi Tersendat |
|
|---|
| Pedagang Pasar Senen Gelisah Hadapi Aturan Purbaya, Khawatir Mata Pencaharian Hilang! |
|
|---|
| Dihina Sejak Kecil, Bahlil Anggap Meme Hinaan Sebagai Vitamin, Pilih Maafkan Pelaku: Gak Apa-apa Kok |
|
|---|
| Ucapan Purbaya Terbukti! Kejagung Mendadak Geledah Kantor Bea Cukai: Kalau Salah ya Salah Aja |
|
|---|
| Audit Besar-Besaran di Jabar! Langkah Dedi Mulyadi Jawab Sentilan Purbaya Soal Dana Mengendap |
|
|---|