Politik Viral
Menkeu Purbaya Bertemu Danantara Bahas Utang Whoosh, Usul Dibayar Pakai Dividen BUMN: Itu Cukup
Menteri Keuangan Purbaya bertemu dengan Danantara dan membahas soal utang Whoosh, disebut bisa dibayar menggunakan dividen BUMN
Editor: Nafis Abdulhakim
Menurut Purbaya, berdasarkan klausul perjanjian dengan China Development Bank (CDB), tidak ada ketentuan yang secara eksplisit mewajibkan pembayaran utang dilakukan oleh pemerintah.
“Saya pernah diskusi, nego sama CDB juga dulu, mereka yang penting struktur pembayarannya clear. Jadi harusnya nggak ada masalah kalau Danantara bayar juga. Tapi nanti kita lihat hasilnya seperti apa dan kita tunggu perintah dari Presiden,” tuturnya.
Meski diskusi masih berlanjut, Purbaya menegaskan sikapnya yang tak berubah sedikit pun. Ia memastikan bahwa APBN tidak akan digunakan untuk membiayai proyek Kereta Cepat Whoosh.
“Kalau saya bilang, saya sudah putus (tidak mau gunakan APBN),” tandasnya dengan tegas.
Utang proyek kereta cepat Whoosh jadi sorotan
Sebagai informasi, utang jumbo proyek kereta cepat Whoosh menjadi sorotan setelah laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunjukkan tekanan berat.
Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, mengaku tengah menyiapkan langkah bersama Danantara untuk membahas beban utang proyek tersebut.
“Kami akan koordinasi dengan Danantara untuk masalah KCIC ini, terutama kami dalami juga. Ini bom waktu,” ujar Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Laporan keuangan KAI per 30 Juni 2025 (unaudited) mencatat anak usahanya, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), menderita kerugian Rp 4,195 triliun pada 2024 dan Rp 1,625 triliun di semester I-2025.
PSBI merupakan pemegang saham mayoritas KCIC yang menanggung langsung beban utang proyek.
(TribunTrends.com/Kompas.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)
Sumber: Kompas.com
| Purbaya Tak Main-Main! Importir Pakaian Ilegal Akan Dihabisi: Dipenjara dan Diblacklist Seumur Hidup |
|
|---|
| Yudo Sadewa Anak Purbaya Peringatkan Dunia: Utang AS Bikin Dolar Tak Bernilai, Seperti Tisu Toilet |
|
|---|
| Jokowi Tak Tergoda Istana Baru, Pilih Tinggal di Rumah Lama: Gak Apa-apa Kecil yang Penting Senang |
|
|---|
| Jokowi Jawab Polemik Kereta Cepat Whoosh Rp118 Triliun: Bukan Mencari Untung, Tapi Soal Masa Depan |
|
|---|
| Kabar Baik untuk Pedagang Pasar, Purbaya Cuma Fokus Hajar Mafia Pakaian Bekas di Pelabuhan |
|
|---|