Tujuan Family Office, Rencana Dicetuskan Luhut Ditolak Purbaya Jika Pakai APBN, "Bali Jadi Hub"

“Kami dorong Bali ini menjadi hub untuk family office seperti di Hong Kong dan Singapura,” ucapnya saat menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali, Sabtu (18/5/2024).

Bahkan pada pertengahan 2024, Luhut mengungkapkan sudah ada sejumlah konglomerat asing yang menunjukkan minat untuk mendaftar dan menanamkan modalnya di Bali melalui mekanisme tersebut.

Proyek ini sempat disebut telah memperoleh restu dari Presiden Prabowo Subianto dan dijadwalkan mulai berjalan pada Februari 2025. Namun hingga kini, pelaksanaannya belum juga terealisasi.

Luhut menegaskan, proyek tersebut masih dalam tahap penyelesaian akhir dan menunggu keputusan presiden.

“Masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden. Kita harap tahun ini harus bisa (beroperasi),” ucapnya di Bursa Efek Indonesia, Senin (28/7/2025).

Menkeu Purbaya Tegas: Jangan Sentuh APBN

Kendati tidak menentang ide pembentukan family office, Purbaya dengan tegas menyatakan bahwa proyek itu tidak boleh dibiayai menggunakan APBN.

“Biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa prioritas anggaran negara akan tetap difokuskan pada program-program yang memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Saya fokus. Kalau kasih anggaran yang tepat, nanti pas pelaksananya, tepat waktu, tepat sasaran, dan enggak ada yang bocor,” ujarnya.

Dengan sikap tegas Purbaya tersebut, masa depan proyek family office kini berada di persimpangan.

Gagasan besar Luhut untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi global masih menunggu kepastian politik dan arah pembiayaan yang jelas dari pemerintah.

(TribunTrends.com/KompasTV/Disempurnakan dengan bantuan AI)