Politik Viral
Purbaya Dapat Pesan Soal Bantuan untuk Ponpes Al Khoziny: Jangan Disetujui, Nanti yang Lain Iri
Menkeu Purbaya buka suara soal penggunaan APBN untuk membantu renovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang baru-baru ini ambruk.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Pemerintah tengah menghadapi dilema antara kepekaan sosial dan ketertiban administrasi negara setelah muncul usulan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membantu renovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang baru-baru ini ambruk.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara mengenai polemik tersebut.
Dengan nada hati-hati, Purbaya menegaskan bahwa dirinya belum bisa mengambil keputusan apa pun sebelum mengkaji lebih dalam proposal pengajuan yang masuk.
“Saya nggak tahu, saya belum lihat proposalnya,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Baca juga: Candaan Purbaya ke Ara: Kontras Tak Adil Ruang Mewah Menteri PKP dan Realita Hunian Rakyat Kecil
Meski begitu, Purbaya mengakui sebelumnya ia sempat menyampaikan keinginannya untuk melihat kemungkinan membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny melalui dana APBN.
Namun, setelah pernyataan tersebut, ia mengaku mendapat pesan agar menunda niat itu.
“Jangan, katanya. Nanti yang lain iri,” ungkap Purbaya, menirukan pesan yang diterimanya tanpa menyebutkan siapa pengirimnya.
Walau demikian, Purbaya menegaskan bahwa ia akan tetap bersikap profesional dengan memeriksa terlebih dahulu proposal yang masuk sebelum mengambil keputusan akhir.
“Saya nggak tahu bagaimana yang terbaik. Tapi nanti begitu lihat proposal, saya akan bisa putuskan,” katanya mantap.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyuarakan pandangan berbeda.
Ia menilai, pemerintah seharusnya hadir secara konkret dengan menggunakan APBN untuk membantu pembangunan ulang pesantren tersebut.
Menurut Cak Imin, langkah itu bukan hanya soal keuangan, melainkan bentuk tanggung jawab negara untuk memastikan para santri bisa belajar dengan aman dan nyaman.
“Anak-anak kita itu adalah generasi muda kita.
Nah soal ada yang salah, kelalaian, itu proses yang lain yang silakan dilanjutkan, tapi bahwa ada fakta generasi-generasi kita sedang mengikuti pembelajaran yang harus terlindungi, itu makna kehadiran negara,” ujarnya tegas.
Baca juga: Ketegangan Baru di Kabinet Prabowo: DPR Kritik Purbaya, Menkeu Balas dengan Sindiran Tajam
Cak Imin juga menambahkan bahwa penggunaan APBN akan mempercepat proses penanganan dampak tragedi tersebut.
| Adu Kaya Purbaya vs Heru Pambudi, Menkeu Minder Lihat HP Sekjen Kemenkeu, Siapa yang Lebih Sultan? |
|
|---|
| Purbaya Banggakan Lompatan Keamanan Siber Coretax dalam Waktu Singkat, Efek Buang Programmer Asing? |
|
|---|
| Purbaya Ajarkan Cara Baru Menangani Aduan Publik, Kasus Pegawai Nongkrong di Starbucks Jadi Bukti |
|
|---|
| Hasil Investigasi Lapangan: Purbaya Bongkar Fakta Kasus Pegawai Bea Cukai Nongkrong di Starbucks |
|
|---|
| Menkeu yang Tak Punya Rem: Risiko Gaya Ceplas-ceplos Purbaya, Guru Besar UPI Beri Peringatan |
|
|---|